Halo,
Kayaknya aku gak bakalan akhirnya cerita ini dulu. Aku harus nunggu satu langkah lagi supaya bisa lanjutin cerita ini. Mungkin akan ada yang bertanya, kenapa aku gak akhirnya aja cerita ini. Jugaan udah ga jelas kan arah ceritanya? Nah itu salah satu alasanku belum mau mengakhiri cerita ini. Tapi alasan terbesarnya bukan itu. Ini adalah cerita yang bisa dibilang sangat berharga bagiku. Yah, walaupun di sini ceritanya udah rada melenceng :")Tapi gak masalah. Aku pengen banget ngebuat cerita ini jadi satu yang utuh dan tentunya alurnya ga kayak gini. Aku pengen cerita ini jadi lebih ringkas dan saat aku baca di kemudian hari akan tetap menjadi kenangan yang indah. Jujur saja, aku menanggap cerita ini sangat berharga karena melalui inti kejadian ini aku bisa belajar banyak hal, terutama tentang lebih menghargai keberadaan seseorang di sekitarku. Seseorang pernah berkata kepadaku, eh gak berkata juga sih. Hanya saja dia pernah memperkenalkanku dengan "kaca yang pecah tidak akan bisa kembali seperti semula. Walaupun mau disatukan lagi, tapi tentu saja tidak akan bisa kembali ke bentuk aslinya", tepat setelah malam itu.
Mungkin bagi sebagian orang sudah pernah mendengarnya dan mungkin ada juga yang merasa "apa sih.. itu kan udah biasa. Masa perihal seperti itu saja tidak tahu". Tapi bagiku, hal sederhana itu bisa membekas sampai sekarang di ingatanku dan hal itu juga yang membuatku lebih berhati - hati dalam menjaga hubungan, terutama saat ini itu sangat berguna untuk menjaga hubungan pertemanan di hidupku.
Aku tahu sejak saat itu, aku tidak pernah berterima kasih kepadanya, bahkan meminta maaf pun aku ragu dan takut. Aku belum mengerti kesalahanku saat itu. Jadi, terima kasih banyak. Terima kasih sudah memperkenalkanku kepada berbagai hal baru. Karena dari sanalah aku jadi ingat aku pernah memiliki hari - hari yang berwarna seperti kebanyakan orang. Dari sana juga aku belajar untuk menjadi lebih baik. Secara tidak langsung, momen itu dapat menjadi buku self improvement bagiku.
Aku tidak tahu entah cerita ini pernah sampai kepadanyaatau tidak. Tapi tujuanku membuat cerita ini bukanlah uuntuknya. Aku membuatnya karena ini merupakan salah satu momen yang memberiku pelajaran berharga sehingga aku ingin mengingatnya di kemudian hari, mungkin di saat aku lupa dengan beberapa hal yang aku temui dari momen itu.
Jadi intinya,
Aku belum siap untuk menyelesaikan ini. Aku akan kembali jika sudah menemukan akhir yang tepat. Tidak menutup kemungkinan juga aku akan mengulangnya. Tentuagar lebih ringkas dan maknanya dapat tersampaikan.Terima kasih untuk yang sudah membaca cerita ini. Sampai bbertemu kembali, secepatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionBagi beberapa orang cinta bukanlah hal yang mudah. Tak hanya menyukai, tapi harus diungkapkan. Seperti halnya Bella seorang gadis yang sedang duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama. Ia tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran dan mengungkapka...