"Duhh.. Gimana ya hasil ulharnya? Kalo sampe jelek nih, mati gue!"
"Lo kira lo aja yang deg - degan? Semuanya juga sama kali ah. Jadi ga usah teriak napa sih."
Para siswa siswi di kelas Bella saat ini sedang menanti hasil ulangan harian mereka seminggu lalu. Bella yang duduk di mejanya sambil mengenakan earphone terlihat begitu menikmati buku yang ia baca. Yah, dia lebih memilih menyendiri dari pada mencoba bergaul dengan teman -teman barunya. Menurutnya, mengobrol saat jam pelajaran dan guru tidak ada di kelas hanya membuang - buang waktu belajarnya.
•••
Terdengar suara langkah kaki dari arah pintu masuk. Semua siswa bergegas menempati kursinya masing - masing. Siapa lagi jika bukan guru yang sudah dinanti - nanti para siswa siswi di kelas 7C yang datang membawa kabar baik atau malah kabar buruk bagi mereka.
Setelah memberi salam dan pengantar, tibalah saatnya hasil ulangan harian dibagikan.
"Bagi yang nanti bapak sebutkan namanya, tolong maju ke depan." Kata guru tersebut.
"Baik Pak." Sahut seluruh siswa siswi di kelas tersebut dengan jantung yang rasanya sudah ingin pergi meninggalkan badannya.
"Kesya, Bella, Nisa dan Fito," panggil guru tersebut. "kalian berempat akan menjadi tutor untuk teman - teman kalian. Jika kalian berhasil membuat nilai mereka naik di ulangan ulang berikutnya, nilai kalian akan naik juga dan begitu pun sebaliknya." Kata guru tersebut.
Yup, bisa diketahui bahwa hampir satu kelas yang nilai ulangan hariannya jelek alias di bawah nilai standar.
Kami berempat pun maju ke depan kelas untuk mendengar instruksi lebih lanjut.
"Kalian masing - masing berada di satu baris meja. Fito di barisan dekat pintu, Bella di sebelahnya dan begitu juga yang lainnya." Guru itu menempatkan mereka di masing - masing barisan meja.
"Ini soal yang akan dijawab setelah mereka membaca buku panduan yang bapak berikan. Nanti kalian sebagai tutor akan memberi tau apa yang belum mereka mengerti." Jelas guru itu.
Bella, Nisa, Kesya dna Fito mengangguk dan segera ke posisinya masing - masing dan memulai pekerjaan mereka menjadi tutor.
•••
Beberapa menit telah berlalu. Para siswa siswi yang mendapat nilai dibawah nilai standar sudah mulai mengerjakan soal yang diberikan.
"Bel, sini bentar." Kata salah seorang siswi yang ada di barisan meja yang Bella pegang. "Ini maksudnya gimana?"
Bella pun menjelaskan hal - hal yang dia ketahui.
"Eh, sini dong" panggil Alan yang menjadi salah satu siswa di barisan meja Bella.
"Ini artinya apa?" Alan menunjuk kata - kata yang tidak ia pahami.
"Ooh itu artinya gini" Bella memperlihatkan buku catatnnya kepada Alan.
"Iya, makasi." Kata Alan.
Bella segera berlalu dari hadapan Alan untuk membantu siswa lainnya.
Beberapa menit kemudian Alan memanggilnya lagi."Eh, sini" Alan memanggil Bella lagi.
"Ini jawabannya apa?"
"Itu jawabannya ada di halaman 18 buku panduannya." Jawab Bella
"Yang ini nih?" Alan menunjuk beberapa kalimat yang ada pada halaman itu.
"Iya"
Bella yang ragu dengan jawaban yang ia berikan pada Alan pergi dari tempat Alan mengerjakan tugasnya lalu ia bertanya pada Nisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionBagi beberapa orang cinta bukanlah hal yang mudah. Tak hanya menyukai, tapi harus diungkapkan. Seperti halnya Bella seorang gadis yang sedang duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama. Ia tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran dan mengungkapka...