One day with you

46 7 1
                                    


Kesya mengaduk - aduk minuman yang ada di depannya. Setelah kepergian Bella dia memilih melakukan banyak hal sendiri. Bisa diketahui bahwa suasana hatinya sedang kacau. Sementara Gilang, Hisya, dan Gisel mencoba mencari cara agar Kesya tidak terlarut begitu saja dengan keadaan.

Gilang menghampiri Kesya dan duduk tepat di depan gadis itu.

"Ahhh... Akhirnya anak hilang ini ditemukan," Gilang mencoba memancing Kesya bicara.

Namun, tetap saja Kesya diam seperti semula. Gilang menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mencoba berpikir lagi. Dia pun teringat akan sesuatu.

"Sya, gue udah nelepon Galang. Terus gue juga udah bilang rencana kita yang waktu ini itu. Akhir pekan ini dia ada waktu katanya. Lo jadi ikut kan?" kata Gilang mencoba memancing lagi.

"Gak tau. Mungkin gak," jawab Kesya ketus. Dia pun beranjak dari cafe itu.

Gilang mengikuti Kesya dan menghentikan langkah gadis itu.

"Mau lo apa sih?" tanya Kesya ketus.

"Gue pengen lo gak terus - terusan kayak gini Sya,"jawab Gilang terus terang.

Kesya memalingkan wajahnya. Kini, Gilang menatap kedua matanya cukup dalam.

"Sya, gue tahu lo lagi kesel sama Bella. Tapi lo jangan ngelampiasin ke kitalah. Dan juga lo gak boleh terlarut sama kekesalan lo itu. Mungkin Bella punya alasan yang belum bisa dijelasin ke kita," kata Gilang.

Kesya menatap Gilang balik dan berkata, "Maaf."

Gilang pun tersenyum. Dia menepuk pundak Kesya.

"Gak apa - apa. Jadi sabtu ini kita ke rumah Galang kan?" tanya Gilang.

"Oke. Tapi lo jemput gue ya," jawab Kesya dengan semangat dan dibalas anggukan dari Gilang.

"Oke. Udah malam ayo pulang," ajak Gilang.

Mereka pun pulang dengan kendaraan masing - masing.

•••

Selama liburan ini Bella menghabiskan waktu di kamar saja. Entah membaca buku atau menonton film. Yah, sebenarnya Bella bosan dan ingin rasanya jalan - jalan keluar sebentar. Tapi disini dia belum memiliki teman. Walaupun sudah memiliki ponsel baru, namun Bella belum bisa menghubungi teman - temannya karena tidak memiliki kontak mereka satu pun. Bella berpikir untuk menghubungi mereka melalui akun media sosialnya. Tapi Bella belum juga sempat.

Bella menuruni tangga menuju dapur. Setiap jam 10 pagi pastilah dia merasa lapar dan ingin ngemil. Di dapur ternyata ada mamanya yang sedang mengambil camilan juga untuk bekalnya menonton televisi. Bella mengambil camilannya dan segera berjalan kembali ke kamarnya.

"Bella," panggil Mama Bella menghentikan langkah putrinya.

Bella berbalik.

"Kamu udah ditelepon sama Dafa? Atau mungkin chatting?" tanya Mama Bella.

"Nggak. Kenapa?" Bella merasa bingung dengan apa yang terjadi.

"Ohh... Nggak. Siapa tahu kamu diajak jalan - jalan kemana gitu. Kan kamu belum punya temen buat keluar."

"Nggak ah. Bella mending di rumah aja."

Bella segera kembali ke kamarnya. Sedangkan mamanya kembali melanjutkan aktivitasnya sambil membawa beberapa makanan ringan.

Ting tung

Bel rumah Bella berbunyi. Mama Bella yang tidak jauh dari pintu depan segera membuka pintu. Disambutnya dengan senang hati tamunya, yang tidak lain adalah Dafa.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang