First Talk

190 24 2
                                        

•••

Setelah mengalami hari - hari menyenangkan sekaligus menyebalkan saat MOS berlangsung, tibalah saatnya hari pertama proses pembelajaran di SMP Kusuma Bangsa.

"Asataga.. Jauh baget itu kelas." Bella menarik nafasnya dalam-dalam setelah mendengar pengumuman kelas mereka berada.

Sebuah gedung tingkat dua yang terpisah dari bangunan utama sekolah yang memiliki empat ruang kelas. Dimana salah satu ruang kelasnya menjadi ruang kelas 7C yang merupakan kelas Bella.

"Anak-anak kalian akan memasuki ruang kelas dimulai dari kelas 7A. Setelah kalian sampai, tolong  bersihkan terlebih dahulu ruang kelas yang kalian tempati. Baru setelah itu kalian memulai proses pembelajaran." Salah satu guru perempuan yang sangat tegas memberikan pengarahan kepada para siswa siswi baru di sekolah tersebut.

•••

Setibanya di kelas, Bella menaruh tasnya di kursi paling depan yang segaris dengan papan tulis. Dengan pencahayaan yang baik, dia rasa itu adalah tempat yang paling tepat saat mengikuti pembelajaran.

"Bel, yuk bantuin nyapu!" Teriak seorang gadis dari belakang kelas.

Bella pun menghampiri gadis itu dan berbaur dengan teman-teman barunya membersihkan kelas.

Ttteettt...

Bel panjang berbunyi tanda pembersihan telah berakhir dan dilanjutkan dengan jam pembelajaran.

Ini hari pertama, aku harus bisa!
Batin Bella sambil berjalan menuju tempat tasnya berada.

"Temen-temen, katanya tempat duduk berdasarkan nomor absen. Nomor absen 1 duduk di meja dekat pintu masuk, dilanjutkan dengan nomor dua dan seterusnya dengan bentuk huruf S." Seorang gadis dengan rambut tebal dan pendek serta kulit sawo matang yang bernama Erlin memberikan pengumuman pada siswa siswi kelas 7C. Dia merupakan ketua kelas sementara saat itu.

Mendengar hal itu serentak mereka semua memindahkan barang-barang bawaan mereka ke tempat duduk yang telash diumumkan. Bella yang merupakan nomor absen satu membawa tasnya ke meja dekat pintu masuk. Namun, masih ada tas yang ada di atas meja itu. Bella terdiam sebentar. Dia bingung akan memindahkan tas itu atau tidak. Lalu Bella mutuskan memindahkan tas itu. Saat memindahkannya, tiba-tiba dia mendengar teriakan seorang pria dari belakang yang langsung memegang tas di tangan Bella.

"Eeehh... Ngapain dipindahin? Ini kan mejaku." Teriak pria yang berlari dari arah pintu masuk dan langsung memegang tas di tangan Bella.

Ih, siapa yang mau ngambil tempat duduknya coba?

Bella berkata dalam hati. Dia mengreyitkan dahinya lalu menoleh ke arah pria yang kini berada di sampingnya.

Alan?
Bella sedikit terkejut melihatnya.

"Aku yang duluan dapet. Siapa cepat dia yang dapat." Lanjut Alan. Lalu ia menarik tasnya dan menaruhnya di tempat sebelumnya.

Bella hanya mendengarkan kata-kata yang diucapkan Alan. Setelah Alan selesai berbicara, Bella pun angkat bicara.

"Tempat duduknya berdasarkan nomor absen katanya." Dengan wajah datar dan kata-kata yang cepat dan tidak terlalu keras, Bella mencoba menjelaskan alasannya memindahkan tas itu. Namun, Alan tidak mendengar ucapan Bella. Dia berjalan ke arah gerombolan laki-laki di bagian belakang kelas yang asik bercanda.

"Bagi yang baru dateng, tolong duduknya berdasarkan nomor absen dengan pola S. Nomor absen satu, duduk di meja deket pintu masuk." Terdengar suara Erlin yang menggema dan berhasil membuat suasana kelas menjadi sunyi.

Mendengar hal itu, Alan berbalik. Segera mengambil tasnya dan bersikap acuh pada Bella.

Bella pun melanjutkan aktifitasnya tanpa memperdulikan Alan yang berlalu dihadapannya.

•••

Beberapa hari kemudian

Pukul 20.30
Bella sedang asik memainkan jarinya di atas layar ponsel.

Sinta
Bel, si Alan baru aja putus sama pacarnya.

Me
Emang dia punya pacar?Kamu darimana tau?

Sinta
Iya, tadi dia yang cerita ke aku

Me
Oo..
Siapa yang mutusin?

Sinta

Gambar (screenshot)

Me
Kasian
Cowok kok diputusin cewek:v

Bella masih sering berkomunikasi dengan sahabat lamanya. Entah mereka bercerita tentang pengalaman pertamanya di sekolah baru, siapa yang dia suka, saling menghibur dengan membicarakan kata-kata legend sewaktu Sekolah Dasar dan masih banyak lagi. Saat ini, Sinta sedang membicarakan kedekatannya dengan Alan belakangan ini kepada Bella lewat personal chat.

Terbersit niat jahil Bella mengirim screenshot yang berisi chat antara Alan dan pacarnya ketika putus yang diberikan Sinta kepadanya ke grup kelas. Hal itu dilakukan setelah Alan memamerkan berita tentang prestasinya yang ada di sebuah koran.

Me
Gambar (screenshot)

Keterangan : 11 Agustus 2020

Gambar yang dikirim Bella banyak mendapat komentar dari teman-teman kelasnya.

Abel
Syukurin tuh

Nay
Kasian

Gisel
Kok yang mutusin cewenya sih?

Adnan
Zally :v

Alan
WOII!

Melihat screenshot yang dikirim Bella, Alan merasa sangat malu. Dia berusaha terlihat biasa saja.

Di sisi lain, Bella hanya mengamati ponselnya yang bergetar terus karena grup kelasnya ribut. Bella pun tak menghiraukan komentar teman-temannya tentan screenshot yang ia kirim. Walau Bella yang  mengirimnya, tapi Bella juga merasa kasihan kepada Alan. Bukan maksudnya untuk mempermalukan Alan dihadapan teman-temannya. Dia hanya tidak suka dengan perilaku Alan yang suka pamer, untuk itu dia mengirim chat Alan dan  pacarnya saat putus.

"Huftt... Maaf." Ucap Bella sambil melihat gambar yang baru saja ia kirim di grup. Setelah itu, Bella mematikan ponselnya dan menuju tempat tidur. Ia lelah setelah mepersiapkan diri untuk ulangan harian besok. Terlebih lagi, ini adalah ulangan agama pertamanya saat SMP.

Bersambung

#inibagian3daricerita

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang