PART 29

1K 101 0
                                    

Hai, maaf ya jika cerita konfliknya ga sesuai sama kemauan kalian. Ini sudah sesuai konsep haluanku. Nikmatin aja, pasti beda kok. Jadi terimakasih untuk sarannya dan aku akan mencoba untuk lebih baik lagi. Yuk baca lagiii!!!!

Ditempat lain, Rassya masih menunggu kedatangan Aqeela kembali. Rassya merasa khawatir dengan keadaan Aqeela. Gadis itu tak kunjung kembali ke Villa. Sampai tidak terasa, 2 jam lebih Rassya menunggu diluar Villa, hasilnya nihil. Aqeela tak kunjung kembali juga, Rassya pun membangunkan teman²nya. Untuk mengatakan bahwa Aqeela tak kunjung kembali sejak 2jam lebih yang lalu.

Setelah membangunkan teman²nya, mereka menuju rumah Pak Daman. Sesampainya disana...

Kiesha: "Permisi pak, apa adik saya ada disini?"
P. Daman: "neng Qeela maksudnya?"
Kiesha: "iya, pak"
P. Daman: "tadi memang dia kesini, cuma sudah pulang dari tadi"
B. Ida: "memangnya neng Qeela belum sampe ke Villa?"
Rassya: "belum buk, tadi saya sudah menunggu diluar Villa sejak Qeela menuju kesini, tapi tidak ada kembali lagi"
Kiesha: "waduh, mau cari kemana lagi kita malam² begini"
Saski: "kita cari keliling desa ini aja, mungkin dia lagi ada di sekitar desa sini"
Sandy: "iya bener"
Rey: "mending kita nyarinya pencar aja, biar cepet ketemunya"
Ratu: "yauda ayo"

Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari Aqeela.

Ditempat lain.

Aqeela masih dalam keadaan pingsan didalam mobil yang ditemani 4 orang didalamnya. Mereka tidak melakukan apapun terhadap Aqeela, membiarkannya biar sadar dengan sendirinya.

"Mau lo apain anak ini?" Tanya seseorang diantara mereka.

"Jangan sampe lo berlaku nekat lagi, kita gamau jadi imbasnya lagi" jawab salah satu temannya.

"Ga bakal gue apa apain ni anak" jawab seseorang yang ditanyakan.

"Lah terus lu ngapain bawa anak ini kesini? Buang² tenaga banget" jawab 1 lagi temannya.

"Kita biarin aja dulu dia sadar, lalu kita lepas"

"Gitu doang?"

"Lo mau gue apain dia? Gue gabisa berlaku halus selain melepas dia"

"Ya gimana kek gitu"

"Kalo gue nekat, hal seperti kemarin akan terulang lagi dan itu akan parah"

Tak lama, tiba² Aqeela tersadar dari pingsannya.

Aqeela: "kalian siapa?"

Aqeela yang baru tersadar, kaget dirinya tetiba ada didalam mobil bersama 4orang yang tidak dikenalnya. Apalagi mereka menutup wajahnya agar tidak kenal.

"Lo ga perlu tau kita siapa, gue cuma mau minta buat lo jauhin laki² yang lo rasa dekat dengan lo"

Aqeela: "siapa maksudnya? Laki² yang dengan gue? Papa? Kak Kiesha?"

"Selain itu"

Aqeela: "siapa? Tidak ada lagi laki² yg sedang dekat denganku selain papa dan kakak"

"Rassya"

Aqeela: "bentar², gue kenal suara lo. Lo Selly kan?"

Selly: "kalo iya emang kenapa?" (Sambil membuka penutup mukanya, begitupula teman2nya)

Aqeela: "lo ngapain lagi sih Sel? Apa kurang puas banget kemarin lo bikin gue menderita?"
Selly: "kurang banget Qeel, tapi lo tenang aja. Kali ini gue ga bakal nyakitin lo"
Aqeela: "apa yang lo mau?
Selly: "ikut gue sekarang, ayo tarik keluar"

Ya, mereka kini ada di tepi sisi bukit. Disampingnya ada jurang yang cukup dalam kebawah.

Aqeela: "ngapain lo bawa gue kesini?"
Selly: "lo bodoh ya Qeel, otak lu bener² gampang dikibulin. Gue emang ga mau nyakitin lo lagi, tapi gue mau lo MATI" (Sambil mendorong Aqeela ke arah jurang)

Aqeela: "Aaaaaaaaaaaaaaaaa"

Aqeela jatuh kedalam jurang, Selly dengan santainya mendorong Aqeela dan berharap ia akan mati.

Claudia: "Sel, lo udah gila?"
Selly: "gue ga peduli. Mau gue dipenjara sekalipun, yang penting dia mati"
Bulan: "lo ga mikirin kita? Kita yang bakal kena imbasnya juga"
Jenne: "akal lo udah ga sehat banget"
Selly: "kalian gausa khawatir, gue yang bakal nanggung ini semua. Ayo kita balik"

Dibawah jurang Aqeela ternyata masih tersadar.

Aqeela: "aaaaaaa sakittt, tolong Qeela"

Dan pingsannnnnnnnn.

Dilain tempat, Rassya dan teman²nya tetap terus mencari keberadaan Aqeela.

Hingga tak terasa jam menunjukkan pukul 2 dini hari.
Aqeela yang dijurang, kembali tersadar dari pingsannya. Aqeela mencoba bangun dan mencari pertolongan, mencoba berteriak kali saja ada yang mendengarnya.

Aqeela: "toloooongggg, toloooongggg" (berteriak sekuatnya, karena suaranya amat lemah)

Tepat Rassya, Ratu, dan Emil mencari disekitar jurang.
Saling memanggil nama Aqeela.

Aqeela yang mendengar ada suara yang memanggil namanya pun segera berusaha menuju kesumber suara.

Aqeela: "tolongg, Qeela disini

Ratu yang sempat mendengar seperti ada suara meminta tolong pun memberhentikan langkahnya.

Ratu: "eh stop dulu deh, kalian ga denger ada suara orang minta tolong?"

Dan tiba² dari arah samping mereka, muncul Aqeela yang berjalan bertatih² sambil memegang lengannya.

Rassya: "Aqeela, lo kenapa bisa disini?"
Emil: "eh cepet bantu dia"

Rassya dan Ratu pun memapah Aqeela.

Ratu: "Sya, gendong Qeela cepet. Kita bawa ke Villa sekarang. Dan Emil, lo hubungi Kiesha ya biar gue hubungi Sandy"
Emil: "iya oke"

Tanpa basa-basi Rassya pun menggendong Aqeela di punggungnya, sementara Ratu dan Emil menghubungi teman-temannya yang lain untuk memberitahukan bahwa Aqeela sudah mereka temukan.

Setelah berhasil menghubungi mereka dan membawa Aqeela kembali ke Villa. Mereka semua berkumpul dikamar cewek.

Aqeela dibaringkan diatas kasur, kondisinya masih lemah. Ini benar² bukan untuk pertamakalinya Aqeela dibuat celaka. Entah siapa lagi yang berani berbuat sekejam ini pada Aqeela. Sebenarnya apa salah Aqeela hingga dia selalu dalam ancaman seperti ini.

Bersambung.......

'Ujian dan Karma beda tipis, pastikan kamu bisa membedakannya' by.fnt

Hai hai haiiii😭
Maap baru up sekarang, sampe banyak yang pada chat pribadi aku. Sepenasaran itu kalian sama halu ini? Aaaaa makasih banyak gais. Maafkan banyaknya typo hehe. Semoga suka di part ini.

Salam manis dari Author

AKU, KAMU, DAN CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang