PART 37

936 95 4
                                    

Masih ga nyangka ceritaku banyak yang suka, sudah sampe part ke-37 dan 3k lebih pembaca di WP. Seperti baru kemarin menyelesaikan 3 part dengan belasan pembaca. Terimakasih untuk support kalian semua, terutama yang udah bantu vote cerita ini. Luvv u❤

Aqeela segera mengambil hpnya dan mencari kontak Rey untuk ditelfonnya.

Call on

Aqeela: halo
Rey: ...
Aqeela: lo bisa ke RS Sehat Bersama ga?
Rey: ...
Aqeela: gue sakit dan ada perlu juga
Rey: ...
Aqeela: yauda gue tunggu ya. Gue di kamar palem nomer 3, dilantai 1
Rey: ...

Call off

Tidak lama menunggu, akhirnya Rey datang.

Rey: "lo sakit apaan?"
Aqeela: "biasalah"
Rey: "yaelah, btw lu mau ngapain nyuruh gue kesini?"
Aqeela: "yeee temen lu sakit malah nanya ngapain kesini, ya jenguk lah"
Rey: "itu doang?"
Aqeela: "ngga"
Rey: "apaan?"
Aqeela: "lu udah tau kabar Rassya pindah ke Pekalongan sama keluarganya?"
Rey: "hah? Pindah? Serius lo? Kok bisa? Kenapa ga ngasih tau gue?"
Aqeela: "nah itu yang gue heranin, gue aja kaga di kasih tau. Hpnya aja ga aktif. Tadi tetangga dia yang kasih tau gue"
Rey: "bisa-bisanya tuh anak ilang mendadak, pantesan tadi dia ga masuk sekolah"
Aqeela: "nah, lu kan deket tuh sama keluarga Rassya. Lu pasti punya kan nomer orangtuanya Rassya? Nomer yang bisa dihubungi lah pokoknya"
Rey: "ada sih punya bundanya Rassya"
Aqeela: "yauda telfon sekarang"

*ditempat lain, di Pekalongan Rassya dan bundanya sedang ada disekolah baru Rassya, bundanya sedang mengurus pindahan ke sekolah tersebut.

Rassya: "bun, abis dari sini kita langsung benerin Hp Rassya kan?"
T. Resnicha: "iya ih"
Rassya: "masih lama ya bun nunggu kepala sekolahnya datang?"
T. Resnicha: "bentar lagi mungkin"
Rassya: "Rassya ke toilet bentar ya"
T. Resnicha: "iya iya, jangan lama² loh ya"
Rassya: "iya bunda"

Sepeninggalan Rassya, Tante Resnicha tetap duduk didepan ruang Kepala sekolah. Hpnya tiba² bergetar menandakan ada panggilan dari seseorang. Terpangpang jelas nama Rey disana.

*Rumah sakit, di ruangan Aqeela.

Aqeela: "belom diangkat²?"
Rey: "belom, eh udah nih"
Aqeela: "yauda speakerin biar gue bisa denger juga"

Call on

Rey: halo tante
T. Resnicha: iya nak Rey ada apa?
Rey: ini tan, ada yang mau Rey tanyain
T. Resnicha: penting ga nak? Soalnya tante ini lagi..
Aqeela: bunda, ini Qeela bun. Bunda sama Rassya beneran pindah ke Pekalongan? Kenapa Rassya ga ngehubungin Aqeela atau temen² yang lain?
T. Resnicha: eh bentar ya, nanti bunda telfon lagi. Masih ada urusan

Call off

Aqeela: "yahhh, kok dimatiin sih. Belom juga selesai gue ngomongnya"
Rey: "sibuk kali, nanti gue telfon lagi deh"

Tiba-tiba muncul Ratu dan Sandy dari balik pintu.

Sandy: "Rey, kamu ada disini juga? Tadi kamu bilang mau tidur"
Rey: "iya ga jadi, maaf. Dia nyuruh aku buat kesini"
Sandy: "kamu? Kesini? Berdua gini? Buat apaan?"
Rey: "dia ada perlu sama aku"
Sandy: "perlu apaan?"
Aqeela: "jadi gue tadi minta Rey buat datang kesini, untuk....."

Kalimat Aqeela terpotong saat Saskia dan Kiesha masuk kedalam ruangan tersebut.

Kiesha: "dah rame begini?"
Saski: "kalian daritadi atau gimana?"
Ratu: "gue sama sandy baru aja sih"
Sandy: "yak bener, gatau kalo si Rey keknya udah daritadi disini nemenin Aqeela" (jawaban Sandy dengan nada menyindir tak suka)

Saski: "em yauda, ini gue sama Kiesha beliin minum sama makanan"
Rey: "yuk lah. Eh btw kamu sama Ratu kesini naik apa?"

Sandy tidak menjawab apapun pertanyaan Rey, sepertinya Sandy sedang marah. Ia seperti menyimpan cemburu terhadap Aqeela. Ah, ini hanya salah paham.

Ratu: "naik taksi online"
Rey: "oh yauda nanti pas pulang gue anterin kalian. Gue bawa mobil"
Sandy: "gausah, aku ada perlu nanti"
Rey: "ya gapapa, aku anterin juga"
Sandy: "gausah"
Rey: "aku anterin Sandy"
Sandy: "ga perlu"
Rey: "perlu"
Ratu: "heh apa apaan sih kalian berdua, konflik rumah tangga kalian bawa² ke Rumah Sakit"
Sandy: "ya biarin, berarti tangganya sakit"
Ratu: "ya benerin"
Sandy: "hih males"
Ratu: "males mulu tau lu"

Aqeela: "kalian masih ga denger perkembangan soal Rassya? Selain Rassya pindah ke Pekalongan"
Sandy: "ya perkembangan apalagi yang lo mau? Kan udah tau kalo Rassya pindah. Mau tau tentang apa lagi?"
Aqeela: "ya kenapa dia ga ngasih tau kita?"
Sandy: "ga penting² banget kali mau ngasih tau"
Aqeela: "kok lo nyolot?"
Sandy: "santai aja kok gue"

Saski: "kenapa malah berantem sih? San, plis ngalah ini Rumah Sakit, dan Aqeela sedang sakit"
Sandy: "makin lemah makin manja lama². Selalu minta diperhatiin secara bergilir, padahal biasa aja juga"
Aqeela: "kok lo ngomong gitu sih?"
Sandy: "fakta dong"
Ratu: "STOP. Sandy lo kenapa sih?"
Sandy: "gue sih baik² aja ga sakit² ga lemah ga minta dimanjain ga minta ditemenin"
Aqeela: "maksud lo apaan ya ngomong begitu?"
Sandy: "heran banget, lo sedih ditinggalin papa lu? Kenapa lebih sedih lebih menderita ditinggal Rassya doang? Ga ada Rassya, lo malah minta temenin cowok gue kesini berduaan. Lo kekurang cowok buat jagain lo? Oh iya ya, papa lu ga ada, Rassya pindah, kakak lu perhatian sama ceweknya"
Saski: "SANDY STOP"

Saski, Ratu, Kiesha, Aqeela bahkan Rey benar-benar tidak menyangka dengan ucapan Sandy baru saja. Bagaimana mungkin Sandy bisa menyimpulkan hal yang tidak terbukti kebenarannya. Menerima kesalahpahaman dan hanya percaya dengan egonya, tanpa mengetahui terlebih dahulu yang mana yang benar.

Bersambunggggggg

'Salah sedikit saja, jadi salah paham' by.fnt

Hehe maap upnya tengah malam lagi, karena emang ide kalo udah tengah malam begini jadi lancar bund. Semoga suka ya di part ini.

Salam manis dari Author

AKU, KAMU, DAN CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang