"Nan, gue boleh aja Marine jalan - jalan ya. Ada beberapa perlengkapan yang harus dibeli."
Danan menganggukan kepalanya. "Silahkan. Nanti kembaliin lagi ke unit apartemen gue ya. Malam ini gue mau nginep di sana."
Ric tersenyum. "Okey Nan."
"Aku yang gak mau jalan - jalan sama kamu."
Ucapan Marine membuat Ric mengernyitkan dahinya. "Lho? Kenapa? Kamu gak kangen sama aku?"
"Biasa aja." Marine sebenarnya hanya pura - pura. Ia juga kangen dengan Ric.
"Hati - hati Ric, Agas bisa merasuki hubungan kalian."
Ric menggelengkan kepalanya. "Gak mungkin Nan. Gue akan kurung Marine
Karena hanya gue yang boleh memiliki wanita cantik ini.""Percaya diri banget sih om - om ini." sindir Marine.
Ric malah mencium pipi kekasihnya. "Love you mami."
Selesai makan malam Ric segera mengajak Marine untuk pergi berbelanja keperluan bayi mereka. Hingga akhirnya mereka tidak sengaja bertemu Agas. Mantan kekasih Marine itu syok melihat Marine tengah hamil besar. "Kamu hamil Mar?" tanya Agas yang masih syok. Belum sempat basa - basi ia sudah mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Seperti yang kamu lihat." balas Marine yang sama terkejutnya bertemu Agas di mall.
Ric memilih bungkam dan tetap memandang Agas lekat. "Selamat ya. Semoga kalian langgeng. Bilangin sama yang disebelah kamu. Makasih udah rebut calon istriku dan ngehamilin dia secara paksa." ucap Agas dengan senyum lebar lalu pergi meninggalkan Ric dan Marine.
Ric hampir mengejar Agas dan hendak melayangkan pukulan pada pria yang menyindirnya itu. Namun Marine menahan keinginan kekasihnya. "Ucapan dia bener kan? Sekarang aku udah jadi milik kamu."
Ric menahan emosinya dan menatap Marine dengan lekat. "Kita bicarakan ini di private room karoke aku di sini."
Sampai di tempat karoke ekslusif milik Ric. Mereka disambut oleh seorang mami yang sedang menggiring 3 wanita pemandu. "Selamat datang pak. Ada yang bisa Nana bantu?" tanya si mami.
"Saya mau pakai private room VIP. Ada yang sudah ready?"
"Oh tentu ada untuk pak Ericko." ucap si mami sambil sesekali melirik Marine. Kehadiran wanita hamil itu mencuri pandangan si mami dan anak - anak didiknya.
"Kalian pergi duluan ke tempat biasa." ucap si mami pada anak didiknya. Para anak didiknya itu hanya mengangguk dan segera pergi dengan sopan dari hadapan si mami dan owner tempat karoke yaitu Ric.
"Mari pak Ericko saya antarkan anda menuju ruangan VIP." ujar si mami.
Nana atau mami dari para LC adalah orang kepercayaan Ric di usaha karokenya ini. Semua pekerja wanita di karoke milik Ric kagum pada owner mereka. Menurut mereka uang Ric sangat banyak dan berharap bisa menjadi teman tidur Ric barang semalam saja. "Oh ya Nana, ini Marine istri saya." ucap Ric ketika Nana hendak menutup pintu ruang karoke. Pria itu menghampiri Nana dan memberikannya uang tip sebesar 200 ribu.
Nana langsung tersenyum dan menyapa Marine dengan ramah. Marine membalas sapaan Nana yang ramah. Walau Marine tahu sapaan Nana itu ada karena sudah diberi uang oleh Ric. Setelah kepergian Nana, Ric segera menutup dan mengunci pintu ruang VIP private karokenya. "
"Mau bicara apaan sih Ric? Sampai mampir ke usaha karoke kamu. Terus tadi kamu malah ngasih uang ke si mami para LC juga. Buat apa sih?" ucap Marine dengan wajah cemberut.
"Aku biasa kasih dia uang di luar kerjaan sama dia. Karena kerjaannya dia bagus dan usaha aku dibidang karoke ini lancar berkat kepiawaian public relation-nya." jawab Ric sembari melepas jaket yang membungkus tubuhnya.
"Kamu over royal sama pegawai." ucap Marine sembari memandang ke arah lain.
"Gak apa. Asal dia menghasilkan lebih aku seneng royalin mereka." ucap Ric yang sudah duduk di samping Marine.
"Oh."
"Love, aku kesel sama mantan kamu." ucap Ric yang semakin mendekatkan diri pada kekasihnya. Tak lupa mengusap perut buncit Marine dengan gerakan teratur.
"Emang bener kan kamu rebut aku dari dia." jawab Marine dengan nada kesal.
Ric mencium perut Marine dan mengajak anaknya berbicara. Marine membiarkan ayah dari anaknya itu untuk mengelus perutnya. Bahkan mencium lama perutnya. "Mi, papi gak mau mami direbut sama Agas lagi. Papi mau milikin mami seutuhnya. Papi akan kejar restu kedua orang tua mami. Karena tanpa restu apalah jadinya pernikahan kita. 1 lagi mi, mami sudah jadi milik papi sejak lama."
Kemudian Ric mencium bibir Marine dengan mesra dan si wanita menerima apa yang dilakukan ayah dari bayi yang ia kandung. "Ric, kenapa risau? Aku udah mengandung anakmu. Aku sudah kamu nodai berkali - kali Ric sampai bayi lelaki ini ada di dalam perutku. Apa kamu pikir aku masih mencintai Agas?"
Marine menggelengkan kepalanya. "Iya dulu kamu menyeramkan di mataku. Postur tubuhmu yang besar dan tinggi. Wajahmu dengan bulu - bulu ini terlihat sangat dewasa dan menyeramkan di pandanganku Ric." Marine mengusap pipi kekasihnya yang ditumbuhi bulu lebat.
"Kelakuanmu yang suka menguntit Ric membuat aku takut. Mama papa selalu jagain aku dari kenekatanmu. Perbedaan usia kita juga mencolok sekali. Kamu 12 tahun lebih tua dari aku. Ketika kamu sudah berumur 16 tahun. Aku masih berumur 5 tahun. Masih bocah kecil yang gak tahu apa waktu itu. Ketika kamu mau lamar aku waktu aku udah lulus SMA. Kamu udah tua banget. Bayangkan reaksi temen - temen aku waktu tahu aku lulus SMA malah nikah sama om - om."
"Tapi sekarang beda kan mi? Mami maukan nikah sama papi yang udah tua ini?" tanya Ric dengan wajah serius dan nada mendesak.
Marine tersenyum manis. "Gak bisa nolak. Buntelan gede ini minta diakuin sama papinya." Marine mengusap perutnya membuat Ric tersenyum.
Pria itu lekas memeluk Marine. "Maafin papi yang suka nakutin mami di masa lalu ya mam."
Marine mencium pipi kekasihnya. "I Love you Ericko. Jangan jadi lelaki nakal lagi ya. Kalau mau Marine sayang dan setia sama percintaan kita ini."
Ric tertawa kecil dan mencium lama pipi Marine. "Papi akan minta jatah sama mami aja sekarang. Papi minta dipuasin sama mami aja. Papi minta dilayani sama mami aja. Love you Marine."
"Menjelang persalinan gak boleh ya pah."
"Boleh, siapa bilang enggak? Asal jangan di dalam."
"Papi kalau hal - hal begini langsung deh on."
Ric hanya tertawa dan mengusap pipi kekasihnya. "Sehat terus maminya Langit. Ini yang besar di sini juga harus sehat ya sayang. Jumpa nanti 2 bulan lagi. Papi yang akan gendong kamu pertama kali." ucap Ric sembari mengusap perut kekasihnya.
"Karoke yuk Ric. Belanjanya entaran aja."
Ric mengangguk. "Boleh juga mam."
Mereka pun akhirnya berkaroke ria. Ric senang Marine bahagia. Marine pun berupaya bak LC seksi yang terus menggoda Ric. Si pria nampak senang - senang saja karena tak perlu ragu untuk menyentuh bagian tubuh manapun dari LC-nya kali ini. "Nyanyian kamu benar - benar menggoda mami sayang. Beda dari yang lainnya." ucap Ric sembari mengusap pipi kekasihnya yang kini duduk di pangkuannya.
"LC-nya lagi hamil besar ya mas. Maaf yaa." balas Marine dengan menggoda sembari mengusap pipi Ric.
Ric menganggukan kepalanya dan tersenyum lebar. "Kali ini saya dilayani LC spesial. Terima kasih sayang."
Marine menjawabnya dengan anggukan. Kemudian wanita hamil itu mencium bibir Ric dengan manis. Ric tersenyum di sela - sela ciuman lembut yang diberikan kekasihnya. Ia merasa sangat bahagia saat ini. Tak tahan dengan tingkah Marine dalam mencium dirinya. Ric pun segera membalas ciuman Marine dengan lincah dan panas.
•••••••••••••••••••
Puas gak sama episode kali ini? Hehe..
Doain Ric semoga direstuin sama mama papanya Marine ya...
Absen dulu yang selalu nungguin aku UP Marine di sini...(replay aja tulisan ini ya xixixXD)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marine of Sea
RomanceMarine ternyata telah dijodohkan sejak lama dengan Ric. Pria yang nyatanya ditolak mentah - mentah oleh keluarga Marine.