LW - 07.

28.7K 3K 24
                                    

Revisi:27 februari 21.
Judul:Lijenwang.

Hari terus berlalu kini tepat hari dimana lijen dibebaskan dari masa penghukuman nya dan tepat saat itu pula pengangkatan licen sebagai permaisuri pengganti dirinya.

Lijen yang sudah tampak siap dengan hanfu berwarna merah pekat yang dia beli beberapa hari yang lalu. Wajah yang tampak cantik itu ditutupi dengan cadar sedana dengan hanfu nya kini sudah tidak ada lagi lijen yang jelek serta bau kini itu semua kebalikan dari lijen yang dulu.

"Permaisuri a-apa anda benar benar ingin b-berpisah dari Kaisar" Lirih milen.

Lijen melirik sekilas pelayan peribadi nya "Dulu aku itu bodoh milen sampai mau direndahkan seperti itu padahal aku ini seorang permaisuri ratu dari  kekaisaran long dan bisa bisa seorang pelayan pun berani menginjak injak diri ku haha sungguh aku begitu kasihan dengan diriku yang dulu" Ucap lijen menatap diri nya dari pantulan kaca.

"M-maaf yang mu-" Ucap nya terpotong kala lijen terlebih dulu berbicara.

"Jangan panggil aku dengan sebutan menjijikan itu lagi pula sebentar lagi aku ini bukan seorang permaisuri lagi" Ucap nya menatap tajam milen yang tengah menunduk.

"T-tapi-" Lagi lagi ucapan nya terpotong kala suara perajurit memberitahu bahwa acaranya akan segera mulai.

"Permaisuri acara peresmian akan segera dimulai" Ucap perajurit itu.

"Baiklah" Sahut lijen lalu melangkah keluar.

Bersiaplah batin lijen tersenyum licik.

Lijen berjalan dengan anggun cadar yang menutupi wajah nya berhembus mengikuti arah angin. Para pelayan serta perajurit memandang lijen remeh dan banyak lagi tatapan mengejek memandang kearah nya namun bukan vera namanya bila membalas hal yang menurut nya tidak berguna.

Hingga akhinya dia sampai diaula peresmian nya. Aula yang tampak ramai didatangi para tamu kerajaan sebelah, wanita yang tampak berdandan secantik munkin untuk menarik perhatian kasiar membuat vera dalam raga lijen menghela nafas kasar.

"Permaisuri mi -sukae lijen memasuki aula peresmian "Teriak salah satu perajurit didepan pintu aula.

Semua orang mengalihkan pandangan nya pada sosok perempuan cantik memakai hanfu merah pekat hingga semeliwir angin berhembus membawa aroma mawar yang menyeruak dari tubuh perempuan itu.

Mereka memendang perempuan itu bingung! Apakah benar itu permaisuri mi - sukae lijen yang dirumorkan jelek dan bau tapi ini berbeda sekali dari rumor nya.

"Salam pada yang mulia kaisar" Salam lijen pada pria yang tampak acuh dengan dirinya.

"Kau datang lijen" Sombong licen yang duduk dikursi milik nya.

"Tentu saja" Balas lijen.

Kaisar yang tidak ingin bertele tele pun memberi intruksi pada pengawal untuk mengumumkan acara peresmiannya.

Lijen memandang suami nya ck lebih tepat nya yang akan menjadi mantan suami nya dari atas sampai bawah dia terus mengulangi hingga 3 tiga kali dalam hati dia menertawakan tubuh asli milik perempuan ini. Mengapa dia begitu bodoh merelakan dirinya diinjak-injak demi kaisar yang iww biasa saja demi apapun dia kaisar itu tidak lebih tampan dari mantan mantan nya hahaha.

"Disini tertulis bahwa kaisar Lee Chong wei menggugat ceraikan mi - sukae lijen dan mengangkat licen wong menjadi permaisuri pengganti" Ujar lantang pengawal itu.

Begitu banyak bisik bisik menyeruak telinga lijen. Ada yang memandang tidak suka karna menurut mereka licen adalah perusak hubungan kaisar dan permaisuri sah ada juga yang menyetujui bila kaisar mengugat cerai dan menjadikan licen sebagai permaisuri pengganti.

"Apa disini ada keberatan dengan keputusan ku" Lantang lee.

Semua nya hening tidak ada satupun yang berbicara,  berbicara pun tidak ada gunanya yang ada hanya mereka yang akan dihukum. licen yang melihat itu pun tersenyum penuh kemenangan.

"Jadi hari ini aku Lee chong wei menceraikan mi - sukae lijen didepan seluruh rakyat serta kekaisaran sebelah" Teriak lee bahagia lalu memandang remeh lijen yang tampak biasa biasa saja.

"Dan hari ini juga aku mengangkat licen wong dari selir terhormat menjadi permaisuri pengganti" Ucap nya dengen senang lalu menggandeng lengan licen yang tampak senyum penuh kemenangan.

Kau kalah lijen batin licen tertawa bahagia.

Sorakan bahagia yang tampak palsu itu begitu terdengar ucapan serta kelakuan mereka hanyalah akal busuk agar kaisar menatap mereka seolah bahagia dengan keputusan nya.

Lijen yang merasa sudah tak berguna lagi pun berjalan maju lalu menunduk hormat.

"Salam yang mulia bila tidak ada lagi yang akan dibicarakan saya mohon pamit" Ucap lijen lalu berbalik namun suara seseorang menghentikan langkah nya.

"Kau tidak mau memberiku persembahan lijen" Sinis licen.

"Maaf yang mulai permaisuri saya tidak bisa memberikan persembahan, saya hanya bisa mendoakan permaisuri hidup Bahagia" Ucap lijen menakan kata terakhirnya.

"Bisakah kamu memberiku sebuah persembahan tarian, aku pernah melihat mu menari dihalaman belakang ku lihat tarian mu cukup menakjubkan" Ucap licen tersenyum licik.

"Turuti saja cepat!" Perintah lee menatap tajam lijen.

"Baiklah" Pasrah lijen lalu berjalan kearah tengah aula.

"Meilong kau menarilah bersama nya agar tampak lebih indah" Sahur licen memberi kode pada anak buah nya.

"Baik yang mulia" Balas nya tersenyum licik.

Mereka menari dengan anggun semua memandang kagum tarian lijen yang tampak gemulai licen yang tidak suka melihat itu pun memberi kode pada patner tari lijen.

Weilong menari mendekat kearah lijen yang tampak memejamkan mata nya. Ah kesempatan yang bagus dengan cepat weilong menarik cadar lijen hingga terlepas.

Semua orang menatap lijen terkejut termasuk kaisar serta licen dengan anak buah nya.

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang