LW - 63.

7K 684 28
                                    

HAPPY READING.

Semua nya terus mencari keberadaan lijen, awai bahkan sempat kena ocehan wicen karna sudah 2 jam lamanya mereka terus mencari titik terang.

Milen terus mengusap air mata nya yang terus mengalir deras, awai yang awalnya sibuk mencari keberadaan lijen pun nampak tidak tega melihat wanita kecil itu terus meneteskan air matanya.

Di rangkul nya pundak milen membuat sangat empu tersentak terkejut, awai juga agak canggung namun dia tetap memasang ekpresi seolah tampak biasa saja.

"Tenanglah" Ucapan singkat itu lantas membuat milen agak merasa tenang.

Hwarang menampilkan raut cemas nya, setelah pencarian nya selama 2 jam yang tak mendapati tanda tanda keberadaan lijen.

Dimana kau? Batin hwarang.

Milen terus mencari, hingga tak sengaja melihat sebuah kain hitam.

Dia berjalan mendekati gang sunyi itu hingga kelopak mata nya membesar.

"Ada seseorang tergeletak disana" Pekik milen mengalihkan perhatian keempat pria itu.

Sosok pria berpakaian serba hitam tengah tergeletak meringgis menahan perih di punggung nya.

"Dia pembunuh bayaran" Ucap awai.

"Oh tuhan" kejut milen.

"Itu bukankah kalung lijen?" Ujar along.

Semua langsung mengarah pada along yang memungut kalong liontin berwarna merah milik lijen.

Hwarang lantas datang langsung mencengkram dagu pria serba hitam itu, yang tampak akan kehilangan kesadarannya.

"Dimana perempuan itu sekarang!" Gretak Hwarang.

Pria itu hanya diam tak menjawab membuat hwarang geram.

Dia dengan diam diam memencet nadi pria itu sehingga cahaya biru redup memasuki nadi milik sosok serba hitam.

"Akhh!!" Jerit nya.

"Ya tuhan ada apa dengan nya" Milen gemeter.

"A-aku tidak tahu akhh!!" Balas nya.

"T-tolong jangan lakukan itu" Ucap nya menahan sakit akibat perlakuan hwarang.

"Cepat bodoh, katakan dimana perempuan itu sekarang!" Tekan hwarang terus memencet nadi pria itu.

Wicen maupun mereka yang berada disana terkejut saat melihat reaksi yang di berikan oleh hwarang setelah mendengar berita hilang nya lijen.

"D-dia berada di kekaisaran long" Ungkap pria itu

Wicen seketika membeku, lantas dia melirik awai yang bahkan melirik nya juga.

Wicen memberi kode, awai yang paham pun lantas mengikuti kemana tujuan tuan nya.

Semua nya tak ada yang menyadari saat dua pria itu pergi, karna terlalu serius melihat pertunjukan yang amat mengejutkan.

Wicen maupun awai kembali ke kediaman wang, dengan kekuatan peringan tubuh membuat mereka bisa bergerak cepat.

"Sepertinya aku harus melakukan transportasi, aku takut terjadi sesuatu dengan nya" Cemas wicen.

"Awai kau tetaplah berada di sini" Ucap nya setelah itu dia menekan sebuah ukiran layak nya tato dalam sekejap sebuah lingkaran ungu muncul.

Wicen lenyap di lahap lingkaran itu, lantas awai pun keluar bersikap seolah tak terjadi apa apa.

******

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang