LW - 64.

6.9K 724 38
                                    

HAPPY READING SEMUA.

Wicen melepaskan pelukan nya setelah sadar apa yang baru saja dia lakukan, begitu pula dengan lijen mereka sama sama terdiam malu karna ulah mereka sendiri.

"Terimakasih atas bantuan mu" Senyum tulus lijen.

Wicen terpana saat melihat lijen tersenyum tanpa penghalang/cadar.

Lijen sempat bingung dengan ekpresi yang di hadiahi wicen, hingga dirinya tersadar saat dirinya melihat pantulan wajah nya di iris hitam milik wicen.

Shit, dia mengumpat lalu kembali memungut cadar yang terlepas akibat ulah manusia bodoh itu.

"Kuharap kau merahasiakan hal yang baru saja kau lihat" Ucap nya kembali seperti semula, tegas.

"Baiklah, kalau begitu ayo kembali" Ajak wicen.

Lijen tetap diam memandang wicen, hal itu membuat wicen menatap bingung perempuan cantik di depan nya.

"Ada apa?" Tanya nya.

"Apa kau menggunakan teleportasi tadi?" Tanya balik lijen.

"Bisa di bilang begitu, jika aku tidak menggunakan nya mungkin kau sudah di bungkam oleh mulut busuk mantan suami mu itu" Ketus nya kesal.

Bagaimana tidak kesal, sedikit lagi jika dirinya terlambat entah jadi apa bibir yang sudah merampas ciuman pertama nya.

"Tunggu?!" Jeda lijen.

"Kau mencari informasi tentang ku!" Marah nya.

"T-tidak, aku hanya mencari nya sedikit! Ya sedikit" Gagu wicen saat di tatap garang oleh lijen.

"Kau! Huftt" Hembus lelah nya.

Lijen tak bisa sepenuhnya menyalahkan pria itu, karna hanya pria jugalah yang menyelamatkan nya dari lee andai saja wicen tidak mengetahui nya entah bagaimana mungkin jadi nya.

"Kalau begitu ayo kembali, aku sungguh muak berasa disini menjijikkan!" Umpat nya.

"Ayo gunakan teleportasi saja agar cepat" Ajak nya memegang lengan lijen.

Lijen pun tak banyak bicara, hingga cahaya ungu menelan nya hingga mereka tak terlihat.

*****

Suasana istana tampak ramai saat hwarang memerintah seluruh pengawal untuk membantu menemukan lijen.

Mereka awal nya agak terkejut saat melihat bagaimana sikap si pangeran culun yang selalu berjalan menunduk kini terlihat garang.

"Cepat cari! Jika kalian tidak dapat menemukan nya aku akan membakar kalian hidup hidup" Bengis nya.

Sontak ucapan hwarang membuat mereka kocar-kacir.

Kini tak ada lagi hwarang wang yang culun, kini semua sifat maupun kepribadian telah kembali kepada hwarang yang sedia kala tegas! arogan dan bijaksana.

Hwarang terus membentak siapapun saat seseorang melintasi dirinya, milen bahkan along pun terkejut sebelum awai datang dengan raut dingin nya.

"Salam pangeran" Salam nya.

"Kalian semua tidak usah khawatir, karna kaisar telah menemukan keberadaan nona lijen saat ini" Beritahu nya.

"Sudah menemukan nya! Dimana letak nya cepat beritahu aku sekarang!" Ujar hwarang berjalan kehadapan awai.

Ya walau dia tahu dimana lijen berada namun dia tidak tahu pasti dimana letak lijen, karna kekaisaran long juga termasuk kekaisaran besar jadi tidak mungkin baginya untuk mencari seseorang diri.

"Maaf pangeran, anda silahkan duduk saja terlebih dahulu karna kaisar sudah bergegas terlebih dulu mungkin tak lama lagi mereka akan datang" Tegas awai.

"Apa! Kakak sudah bergegas terlebih dulu?, sial bagaimana aku bisa terlambat!" Maki pelan hwarang.

Lantas hwarang menuruti permintaan awai, mereka semua kembali duduk.

Hwarang tak berhenti berhenti nya mentap kanan kiri untuk memastikan jika lijen sudah kembali atau belum.

Setengah jam lama nya mereka menunggu hwarang pun sudah kelewatan kesal pun akhirnya bangun dari tempat duduk nya berjalan kesana kemari.

Dua sosok lawan jenis datang dari arah belakang, awai yang menyadari itu lantas membungkukan tubuh nya.

"Salam yang mulia" Hormat nya.

Suara awai membuat hwarang dan yang lain nya menoleh kearah belakang lantas tangis bahagia milen manjadi pengisi ketegangan itu.

"Lijen!" Pekik hwarang.

Saat melihat lijen datang bersama sang kakak.

Lantas hwarang berjalan cepat menuju perempuan cantik itu, wicen yang berada di samping nya pun hampir terjatuh saat hwarang tiba tiba datang langsung memeluk erat lijen.

Grep.

Hwarang memeluk erat lijen seolah menyalurkan rasa senang dan juga cemas nya.

"Aku senang kau baik baik saja" Bisik hwarang tepat di telinga lijen.

Akh, dipeluk duo wang nih.

Hayo mana pership-an wicen -lijen & hwarang - lijen.

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang