LW - 49.

10.5K 1K 13
                                    

HAPPY READING.

Setelah bertemu dengan sang ibu hwarang berjalan dengan tatapan kosong hingga tak sadar ada sosok tegap tengah mengamatinya dari jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertemu dengan sang ibu hwarang berjalan dengan tatapan kosong hingga tak sadar ada sosok tegap tengah mengamatinya dari jauh.

"Lama tak bertemu adik" Ucap seseorang mengagetkan hwarang.

Hwarang menatap gugup kakak tirinya - hwanghae.

"A-ada apa k-kak" Bata hwarang.

"Akh! Tidak aku hanya ingin menyapa anak kesayangan mendiang ayahku" Remeh hwanghae menatap angkuh kearah hwarang.

"Dan ya! Apakah kau sudah menerima hadiah yang aku siapkan kali ini" Comoh nya.

Hwarang mengepalkan tangan nya kuat saat mendengar ucapan sang kakak tiri nya.

Jelas dia tahu apa maksud dari kata hadiah itu.

Dengan memberanikan dirinya hwarang menatap wajah yang menatap nya penuh comoh itu dengan tajam.

Tubuh nya bergetar kala dirinya menatap iris hitam legam itu.

Hwanghae yang melihat itu pun terkejut karna tidak biasanya hwarang menatap balik dirinya dengan tatapan tajam seperti itu, namun dengan cepat dia mengubah ekspresi wajah nya.

Dengan senyuman nya hwanghae berdiri tepat disamping hwarang.

"Ada apa? Kau ingin marah? Heh! ingatlah ayah ku mati itu karna dirimu sialan! jadi jangan salahkan aku jika berbuat kejam padamu!" Selepas mengatakan itu hwanghae berjalan dengan dagu yang diangkat meninggalkan hwanghae yang terdiam dengan tubuh gemetar.

Kepalan tangan nya semakin mengkuat kala mendengar ucapan hwanghae.

Dengan tatapan tajam dia berjalan dengan cepat menuju kesuatu tempat.

[Lain tempat...... ]

Wicen mencengkeram kursi nya dengan kuat, ucapan perempuan itu masih berputar di otak cerdas nya.

Heh! Jika pertemuan ini hanya kau anggap sebagai ketidak sengajaan maka aku akan membuat pertemuan ini menjadi candu bagi mu, dengan begitu kita akan semakin dekat dan dekat hingga kau sendirilah yang akan menarik kata kata mu itu. Gumam licik wicen.

Dan sahabat baik ku itu akh! tidak! masih bolehkah aku memanggilnya sahabat baik? Kurasa boleh hahah, menginginkan perempuan yang sama dengan ku? Kali ini aku tidak akan berbaik hati mengalah karna dari awal perempuan itu cuma milikku!. Ucap wicen dalam hati.

Hwarang menatap bangunan milik seseorang dengan ragu, apakah ini jalan yang benar?.

Ia mengetuk pintu dengan perlahan hingga tak lama pintu itu terbuka menampilkan sosok perempuan cantik

Tatapan heran terlihat jelas dari perempuan itu untuk apa pria ini datang secara tiba tiba ke kediaman nya.

"Bolehkah aku masuk?" Ucap hwarang.

"Ya" Singkat lijen mengiring hwarang duduk di ruang tengah.

"Untuk apa kau berada disini?" Bingung lijen.

Pria itu meremas jari nya dengan keras dengan penuh keyakinan ia mendongkrak menatap wajah cantik di hadapan nya.

"Aku setuju!" Sergah hwarang.

"Untuk?" Tanya lijen semakin bingung.

"Tawaran mu kemarin" Tegasnya.

Wajah bingung itu seketika berubah dengan wajah yang penuh teka teki.

"Bagus" Smrik lijen.

"Besok jam 9 pagi aku akan menunggu mu dihalaman belakang" Ujar lijen meninggalkan hwarang yang masih gugup di ruang tengah.

Aku rasa ini pilihan yang tepat, bu doakan aku Cemas hwarang.

Mksi buat yang udh vote lopyu banyak banyak❤❤

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang