LW - 21.

20.1K 2.2K 11
                                    

HAPPY READING PANTEK.

Selama dalam perjalanan ke kerajaan wang dia terus meruntuki kebodohan nya yang tidak menutupi identitas nya karna terlalu fokus untuk menyembuhkan penyakit nya.

Didalam kereta dia hanya bisa melihat sekelilingnya dari arah jendela yang tertutup kain tipis.

Kereta yang tampak mencolok membuat mereka mengalihkan pandangan nya.

Dan kini lijen telah sampai di kerajaan wang, dari dalam dia bisa melihat begitu banyak pengawal maupun pelayan berlalu lalang, ada apa ini, apa kerajaan sedang membuat perayan!? pikir lijen bingung.

Pintu kereta dibuka menampilkan pria bisa dibilang cukup tampan.

Lijen turun mengundang perhatian mereka, cadar yang menutupi wajah nya berhembus saat angin menerpa wajah nya wangi mawar yang menguak membuat mereka merasakan akan kenyamanan yang tidak bisa dijelaskan.

"Mari" Ajak awai mendahului.

Lijen hanya diam mengikuti kemana arah jalan yang ditunjukkan oleh pengawal setia dari kerajaan wang hingga dia sampai disalah satu ruangan yang sangat luas, dan beberapa perabotan seperti kursi maupun meja.

"Nona silahkan tunggu disini, saya akan memberi tahu yang mulia bahwa anda sudah datang saya permisi"  Ujar nya lalu melangkah pergi.

Pelayan dengan sigap melayani lijen layak nya tamu istimewa, karna bagi mereka jarang sekali kaisar mengundang seorang perempuan tanpa ada nya alasan. Dan alasan apa lijen berada disini?

Melihat dengan teliti ruangan yang luas dengan warna dominan emas, ruangan yang tampak nyaman untuk di tempati udara yang sejuk membuat dirinya merasa nyaman disini.

"Kau tampak menikmati" Ucap seseorang dari tiba tiba.

Lijen yang sadar dari ketertarikan nya menoleh kearah asal suara yang membuat nya terkejut.

"Kau!" Saru lijen saat melihat siapa yang baru saja berbicara.

Dia wicen yang kini berdiri menatap kearah nya.

"Apa seperti ini sambutan istimewa dari nona lijen untuk kaisar ini?" Tanya nya.

Lijen semakin tidak mengerti dengan semua ini! Apa maksud dari pria itu yang menyebut dirinya sebagai kaisar?.

"Heh, kau bercanda" Comoh nya saat menatap pakaian yang kini dia pakai.

Hanfu hitam emas yang cocok sekali dengan tubuh kekar nya, mana mungkin bukan sosok kaisar berpakaian sesimpel seperti ini.

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang