LW - 50.

10.7K 1.1K 15
                                    

HAPPY READING!!

Pagi ini tepat jam 9 pagi hwarang berdiri di halaman belakang milik lijen dengan memakai hanfu yang telah lijen siapkan.

Menunggu kedatangan sang pemilik kediaman sembari melihat lihat sekitar hingga suara dari arah belakang menginstruksi dirinya.

Seketika telinga pria itu tiba tiba memerah saat melihat pakaian apa yang lijen kenakan.

Hanfu berwarna unggu yang bisa dibilang cukup sexy ralat sangat sexy.

"A-apa itu tidak terlalu t-terbuka?" Ucap hwarang memalingkan wajah nya.

Lijen meneliti hanfu yang dipakainya dari atas hingga bawah.

"Kurasa tidak, ayo aku tidak mempunyai waktu senggang untuk meladeni ucapan mu"

Lijen memberi intruksi kepada pria itu untuk duduk bersilang di atas rerumputan kediaman milik nya.

Mengikuti ucapan lijen yang memberitahu nya semua tahap tahap untuk bisa kembali berkualifikasi.

Hwarang menyiritkan dahi nya menahan rasa sakit yang begitu bergejolak di area hati dan jantung nya hingga tak lama dia memuntahkan cairan merah pekat.

"Uhuk uhuk"

Lijen hanya diam menatap hwarang yang tengah menepuk nepuk bagian dada nya.

Hwarang yang berusaha melawan rasa sakit itu pun melirik sekilas kearah perempuan yang melihat nya tanpa belas kasihan.

"Telanlah ini" Acuh nya menyerahkan sebutir pil berwarna biru.

Tanpa banyak bicara hwarang pun menelan nya, karna dia percaya jika lijen tak akan mencelakai nya.

Tak selang beberapa lama nafas pria itu kambali stabil setelah menelan pil yang diberikan lijen.

Lijen meraih lengan pria itu lalu menaruh dua jari tangan nya tepat di nadi milik hwarang.

"Aku telah membuka segel mu, jadi kau bisa dengan leluasa berkualifikasi tanpa harus aku menyuruh mu" Ucap lijen membuat senyum lebar hwarang terpancar.

Hingga tak sadar dia memeluk erat lijen seolah menyalurkan dimana nilai kebahagiaan nya.

"Khem" Lijen berdeham membuat kesadaran hwarang kembali pada raga nya.

Melepas pelukan nya dengan kikuk sembari memalingkan wajah merah nya kearah samping,

"Kalau begitu kembali duduk seperti semula, kali ini aku akan menemani mu untuk mencapai tingkat 6" Ucap lijen mencoba biasa saja.

"B-baiklah" Balas hwarang masih mencoba menutupi rona merah di wajah nya.

Namun sia sia lijen bisa melihat jelas telinga pria itu memerah akibat perbuatan nya sendiri

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang