LW - 29.

16.3K 1.5K 17
                                    

HAPPY READING.

Kini sepasang lawan jenis itu tengah berada dipasar dengan wongle yang terus berceloteh tentang diri nya akan bersekolah.

Lijen hanya diam mendengar kedua pria berbeda usia itu berbicara hingga pandangan nya tertuju pada salah satu pedagang makanan yang sangat dikenali nya.

Harum manis.

Langkah lijen terhenti, iris nya terus menatap permen kapas itu dengan minat.

Hei! Jangan salah walaupun dia seorang agen dia juga tetap perempuan biasa yang menyukai jajanan manis satu itu.

Along yang terus melirik kearah perempuan cantik itu pun menghentikan langkah nya saat melihat lijen tertinggal jauh.

Mengikuti arah pandangan lijen, hingga sebuah senyum tipis terbentuk dibibir nya.

Dengan terus menggandeng lengan mungil wongle diri nya menghampiri lijen yang terus menerus menatap jajan itu penuh minat.

"Kau mau" Tawar along.

"Tidak" Tolak lijen kembali berjalan.

Kini berbalik lijen yang menggandeng lengan mungil wongle.

"Kak aku mau itu" Tunjuk wongle pada salah satu jajanan.

"Baiklah ayo" Ajak lijen menuju pedagang yang wongle tunjuk.

Selepas membeli jajanan yang bocah kecil itu mau lijen melangkahkan kaki nya kesalah satu kedai untuk mengistirahatkan kaki nya yang terasa pegal.

Pelayan dengan sigap melayani lijen dengan ramah, wongle yang merasa lapar pun memesan makanan dengan berbagai macam membuat lijen gemas sendiri dengan kelakuan adik angkat nya satu ini.

"Nah" Sodor along.

Lijen yang tadi menatap wongle kini beralih pada pria yang baru saja berbicara pada nya.

Hingga mata nya tertuju pada apa yang along bawa.

Itu, harum manis.

"Tidak" Tolak lijen gengsi.

"Yakin? Baiklah jika begitu aku saja yang memakan nya" Enteng along akan menyuapkan jajanan manis itu kedalam mulutnya.

Persetanan.

Tanpa memperdulikan gengsi nya lijen merebut cepat harum manis yang sedari tadi menggoda lidah nya.

Along awalnya terkejut namun sedetik kemudian senyum tipis muncul wajah nya.

"See?" Ledek along namun perempuan itu tidak memperdulikan.

Lijen yang kesusahan memakan jajanan itu pun hanya bisa memotong harum manis nya kecil kecil lalu memasukan nya kedalam mulut yang tertutup cadar nya.

Ck. Sial jika saja aku berada dirumah mungkin ini sudah habis sejak satu menit yang lalu.



Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang