LW - 17.

22.1K 2.3K 8
                                    

HAPPY READING.

Wicen berdiri lalu berjalan kearah arus sungai yang berada tak jauh dari nya, dia membasuh wajah nya dengan air mengalir hingga suara bisik dari arah belakang mememasuki indra pendengarnya.

"Yang mulia, maaf atas keterlambatan kami" Ucap mereka dengan pakaian pengawal.

Wicen berbalik menatap mereka datar, membuat mereka berkeringat dingin akibat tatapan mematikan yang dipancarkan oleh nya.

"Tak apa,kembali" Sahut nya memasuki kereta kerajaan milik nya.

Yang dia adalah kaisar dari kekaisaran wang. Wicen ming wang kaisar terjaya dari banyak nya kekaisaran, tak hanya pintar dalam mengurus negaranya namun dia juga terkenal akan ketampanan nya dan kekejam nya jadi jangan heran dia begitu dijungjung tinggi oleh rakyat nya.

Selama dalam perjalan pikiran nya terus berputar pada satu malam yang singkat namun berarti bagi nya. Menurut nya jarang sekali perempuan bisa menguasai kemampuan bela diri seperti perempuan bercadar yang disapa lijen itu.

"Awai" Panggil wicen.

Tak lama wicen berbicara munculah pria perawakan kekar dengan seragam pengawal berwarna emas. Pengawal setia wicen.

"Ya yang mulia" Hormat nya.

"Carikan aku informasi tentang perempuan bercadar bernama lijen" Ucap nya membuat pria bernama awai mengkerut bingung! Sejak Japan tuan nya ini suka mencari informasi tentang perempuan?.

"B-baiklah yang mulia saya pamit undur diri" Pamit nya.

Berbeda dengan lijen yang kini sudah memasuki kota dia melompat kearah bangunan kebangunan lain nya. Namun saat melompati arah gang kecil dia melihat sosok wanita paruh baya yang akan dicelakai oleh sosok pria serba hitam merasa wanita itu butuh pertolongan dengan cepat dia melompat kearah mereka dengan kaki mengarah kepada kedua pria itu.

Duk.

Sosok serba hitam itu terjatuh akibat tendangan yang lijen berikan, dengan cepat bangkit lalu menerjang lijen tanpa ampun.

Menangkis dengan gesat seolah mereka bukanlah tandingan nya, merasa kuwalahan mereka dengan cepat berlari meninggalkan lijen dengan wanita yang tampak ketakutan.

"Apa kau baik baik saja" Tanya lijen.

"Aku baik baik saja, t-terima kasih telah menolong ku" Lirih nya mengenggam lengan lijen.

"Tidak masalah" Sahut lijen.

"Kalau begitu aku permisi dan berhati hatilah" Ucap lijen lalu kembali melompat.

Wanita peruh baya itu menatap kepergian lijen dengan tatapan sulit diartikan namun saat hendak melangkah pergi dia melihat gelang berwarna perak. Maraih gelang itu meneliti setiap bentuk nya hingga sebuah nama tertera didalam gelang itu.

Lijen.

Itu lah yang tertera didalam gelang nya. Menaruh dalam kantung hanfu milik nya lalu berjalan keluar dari gang.


Hai maaff ya jarang up.

Semoga kalian suka❤
Terimakasih yang udah vote😘

Lijenwang ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang