♡.Pembohong.

20 10 55
                                    

HAPPY READING

Tio mengikuti kemana motor Arrano membawa Laisya pergi, Tio sedikit heran saat motor Arrano memasuki kawasan rumah sakit tempat dimana Laisya pernah dirawat.

Bisa ia lihat Arrano menurun kan' Laisya di depan pintu masuk rumah sakit. Tio pun bergegas memarkirkan motor nya untuk mulai mengikuti Laisya kembali.

Lagi-lagi Tio di buat heran oleh Laisya yang memasuki ruangan bertuliskan Instalasi Hemodialisa.

Tio yang penasaran dengan kata hemodialisa pun mulai mengeluarkan ponsel nya dan mencari arti dari kata Hemodialisa di internet.

Hemodialisa: merupakan terapi cuci darah di luar tubuh. Terapi ini umumya dilakukan oleh pengidap masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal.

Ponsel nya jatuh ke lantai ketika ia sudah membaca dan mengetahui apa itu Hemodialisa, ia mengalihkan tatapan nya ke arah pintu masuk ruangan itu lalu ia menggelengkan kepalanya pelan.

"Engga, gak mungkin, kenapa Laisya masuk ruangan itu? "tanya Tio tak percaya sambil terus mengeleng kan kepala nya pelan.

"Engga ini semua gak mungkin"ucap Tio masih tak percaya.

~•~

Sudah 4 jam berlalu Tio masih  berdiri disana tanpa berpindah sedikitpun,  pandangan nya pun terus menatap pintu yang bertuliskan Hemodialisa. Ia menunggu seseorang yang telah membuat dirinya sangat terkejut hari ini.

Sampai ia melihat seorang perempuan yang  baru saja keluar dari ruangan itu dengan pandangan yang menunduk, Tio mulai berjalan mendekat menuju perempuan itu yang tak lain adalah Laisya.

Laisya yang sedang menunduk menatap pada sepasang sendal rumahan yang ia kenali, perlahan ia mengangkat kepala nya untuk menatap orang tersebut.

Betapa terkejut nya ia melihat Tio berada tepat di hadapannya dengan ekspresi yang tak bisa Laisya tebak.

"Ti-tio, ngapain lo disini?"tanya Laisya sedikit gugup.

"Gue yang harus nya nanya, kenapa lo keluar dari ruangan itu?"tanya Tio dengan nada dingin nya dan mata yang menatap tajam pada Laisya.

"Gue... gue habis ngan-

"PEMBOHONG!!"bentak Tio membuat Laisya memejam kan mata nya takut.

"Kenapa?, kenapa lo nyembunyiin hal sebesar ini dari gue sya, kenapa lo bohongin gue selama ini, kenapa sya, KENAPA?!!!!." Bentak Tio.

"Kecewa gue sama lo sya"lanjut nya kemudian pergi dari hadapan Laisya

Laisya langsung berjongkok dan menutup wajah nya dengan kedua tangannya "maafin gue yo hiks... maaf hikss.." tangis Laisya pecah di lorong koridor rumah sakit.

Laisya langsung berdiri dan mengusap air mata di wajah nya kemudian ia langsung berlari mengejar Tio.

"Tio... dengerin gue dulu!!"teriak Laisya sambil berlari mengejar Tio .

"Ini yang gue takutin selama ini, disaat rahasia yang terbongkar dengan cara yang tidak baik, tatapan mengecewakan dari lo"ujar hati Laisya sambil terus berlari mengejar Tio yang kini sudah keluar dari rumah sakit bahkan Tio melupakan motornya.

"Yo... pleas dengerin gue dulu yo..!!"teriak Laisya lagi ketika mereka sudah berlari di trotoar.

Laisya menghentikan sebentar lari nya untuk melihat lampu lalu lintas yang sudah berubah menjadi hijau, ia mengalihkan tatapan nya pada Tio yang berlari di jalanan ketika lampu hijau menyala.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang