♡.Tak Sendiri Lagi.

69 34 115
                                    

Sudah 3 hari laisya berada di rumah sakit,yang ia rasakan hanya bosan dan jenuh.ia terus menatap atap rumah sakit sesekali melihat pasien yang sekamar dengan nya yang di tunggui oleh keluarga masing-masing sedangkan diri nya hanya sendiri.

"Kalian semua beruntung,tidak seperti ku miris"gumam laisya dengan senyum miris sambil menatap  jendela di samping nya.

"Hayyy syaa..,bagaimana kabar mu hari ini?"ucap ceria seorang remaja perempuan yang sangat dekat dengannya sebagai teman sebangku nya yaitu zahra.

"Baik,kok lo ada disini?.masih jam sekolah loh ini kok bisa?"ucap laisya heran.

Zahra menyerahkan kantong plastik birisi apel yang di terima baik oleh laisya"bisalah tinggal loncat pager balakang,nyetopin angkot,nyampe deh kesini gampangkan"ujar nya enteng membuat laisya menggelengkan kepalanya.

Zahra memandang laisya dengan tatapan tak terbaca"jangan natap gue kayak gitu, jangan buat gue nyangka lu ngasihani gue ra"ujar laisya.

"Lo sakit apa sya?"tanya zahra dengan nada serius.

Laisya tersenyum"gue sakit suatu penyakit yang menular,apa lo masih mau duduk sebangku sama gue?"ucap laisya asal.

Zahra malah tertawa"lo mau ngibul,malah ada orang yang sakit menular di rawat satu ruangan sama pasien lain nya. jangan ngaco jadi orang"omel zahra membuat laisya tertawa singkat.

Laisya memberhentikan tawa nya lalu menatap zahra sebentar."Penyakit gue gagal ginjal ra,ginjal gue mengalami pembengkakan dan fungsi ginjal nya menurun.ginjal gue tidak bisa menyaring dengan baik racun dalam tubuh gue yang menyababkan racun itu merusak ginjal gue"jelas laisya dengan kepala tertunduk,zahra langsung menghampiri laisya langsung memeluk nya erat.

Qalaisya membalas pelukan itu tak kalah erat"boleh gak sih gue berfikir tuhan gak adil sama gue ra.orang tua gue udah gaada, keluarga gue gaada yang mau ngurus gue dan sekarang.. gue sakit dan harus sendirian,lengkap semua penderitaan gue ra"tangis laisya pecah dalam pelukan zahra bahkan zahra pun ikut menangis.

Zahra mengurai pelukannya mengelus lembut lengat qalaisya"sya,lo gak boleh berfikiran gitu.tuhan maha adil sya,di balik semua penderita,rasa sakit pasti ada yang baik dan indah kedepan nya.lu gak boleh berfikiran kayak gitu lagi,jangan putus asa sya"nasehat zahra tapi laisya hanya diam.

Zahra menghembuskan nafasnya"oke,terus apa tindakan dokter ke lo?."

"Ada 2 solusi.pertama penggantian ginjal, gue harus nyari donor ginjal dan itu gak mungkin dengan kondisi gue yang tanpa keluarga maupun uang.solusi kedua adalah hemodialisa yaitu cuci darah,hidup gue akan bergantung pada mesin sekarang ra"ucap lirih laisya zahra kembali memeluk nya.

"Gue harus sendiri ra,saat gue sakit.keluarga gue gak ada yang mau ngurus gue,apalagi dengan penyakit gue sekarang.gue harus gimana ra?gue sendirian"air mata kembali meluncur dari pelupuk mata laisya.

Zahra mengurai pelukan nya menghapus air mata nya dan air mata laisya"lo masih punya gue sya.selama ini gue selalu nolak untuk sahabatan sama lo,karna pemikiran gue tentang sahabat yang bisa menghianati sahabat nya sendiri.sekarang gue yang minta,lo maukan jadi sahabat gue sya?saat lu cuci darah nanti lo gak akan sendiri,gue akan usahain agar gue ada buat lo please terima gue"ucap zahra penuh keyakinan di mata nya.

"Lu mau jadi sahabat gue karna kasian kan"ucap laisya berhasil membuat zahra menatap sebal.

"Apaan si sya,gue pengen jadi sahabat lu buat nemenin lo bukan karna kasian"ucap nya kesal.

"Tapi maaf gue gak mau"

"Sya.."

"Gak mau nolak maksud nya"ujar laisya dengan senyum lebar bahkan merentangkan tangan nya.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang