♡.Mimpi Buruk.

34 29 45
                                    

Seorang gadis beranjak remaja,memakai seragam sekolah smp berambut pendek degan satu jepitan berwarna kuning di rambutnya sedang memainkan ponsel bersetiker nama yang bertulis QALAISYA.sedang duduk di ayunan di sebuah taman menunggu sang bunda.

"Laisya"panggil seorang wanita dengan jas dokter di tangan nya dan kalung berbandul bunga matahari di leher nya,ialah sang bunda yaitu Nindi yang sedang melambaikan tangan padanya di pinggir jalan.

"Bagaimana sekolah mu hari ini?"tanya lembut sang bunda ketika sudah di depan laisya.

"Sangat baik,bagaimana dengan pekerjaan bunda?."

"Pekerjaan bunda juga baik"ucap sang bunda.ia mulai berjalan kebelakang ayunan.

"Duduk lah!,bunda akan mengayun mu"perintahnya di turuti laisya.

Mereka sama-sama menikmati langit sore di taman itu"laisya"panggil sang bunda membuat laisya mendongak menatap bundanya.

"Jika nanti bunda tak berada di samping mu,tolong jaga ayah mu dan jadi lah anak yang berbakti pada nya"ujar nindi.

"Tentu saja aku akan menjaga nya tanpa bunda suruh,dan kenapa bunda bicara seperti itu seakan-akan bunda akan pergi"ujar laisya tak suka.

"Bunda hanya asal bicara"ujar nindi lembut.

"Bun,aku akan beli permen.bunda tunggu sini dulu ya!"ujar laisya.ia akan berdiri dari duduknya di tahan oleh sang bunda.

"Biar bunda saja"ucap nindi membuat laisya mengangguk.

Sang bunda pergi menuju minimarket sebrang jalan,tak berapa lama bunda nya keluar dengan satu kaleng sedang permen buah di tangan nya bahkan sudah terbuka tutup nya sang bunda berjalan melihat kiri kanannya.Laisya pun mulai berjalan untuk menuju bunda nya.

BRUUKK....

BUNDAAAA.....

teriak laisya bangun dari mimpi nya dengan keringat dingin di sekujur tubuh nya dan dengan nafas yang terengah-engah lalu mengusap air mata yang berada di sudut matanya.

"Mimpi itu,kenapa selalu hadir"isak laisya sambil mengusap wajah nya.

Ia mengambil kalung berbandul bunga matahari di nakas,lalu membuka bandul itu yang berisi foto dirinya dan kedua orang tua nya.

"Bunda,kenapa kau selalu menghampiri mimipi ku"tanya laisya dengan sendu.

Ia menutup bandul itu dan menaruh nya kembali,laisya menatap langit malam dari jendela kamar baru nya.

"Huft...jika seperti ini,gue gak akan bisa tidur lagi"ia menatap jam dinding,baru jam 2 pagi.

Laisya menatap keluar jendela,lebih tepat nya taman belakang rumah keluarga ranjaya"apa gue berjalan-jalan saja di sekitar rumah ini ya"usul laisya pada dirinya.

"sepertinya ide bagus"ucap nya mulai menguncir rambut nya asal lalu berjalan pelan menuju taman belakang.

Ketika laisya menuruni tangga ia mendengar suara seseorang dari ruang tv cukup keras membuat laisya penasaran,ia mulai berjalan sedikit cepat menuju ruang tv.

"Bukan aku!"igau seseorang di sofa,laisya dengan hati-hati mendekati sofa itu ia melihat tio yang tidur dengan gelisah dan berkeringat sambil terus mengigau.

"Tidak bukan aku!,maaf tolong maafkan aku"igau tio semakin lirih laisya mendekati tio menoel kaki tio dengan tangan nya.

"Tio,hey bangun tio!"perintah laisya sambil terus menoel kaki tio.

"BUKAN SALAH KU!!"teriak nya bangun dari tidur nya membuat laisya sedikit mundur.Tio mengatur nafas nya lalu mengusap kasar wajah nya menatap laisya heran tapi merubahnya dengan cepat menjadi datar.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang