Laisya turun dari motor Arrano ketika motor Arrano sudah berhenti di kediaman Ranjaya. Ya Laisya memutuskan untuk pulang ketika sudah tahu ia sudah di pandang sangat buruk oleh Tio karna kebohongan nya.
"Makasih ya udah anter jemput gue dan nemenin gue di rumah sakit waktu Tio kecelakaan tadi"ucap tulus Laisya.
"Sama-sama, kan' kita teman, teman harus selalu membantu kan'"ujar Arrano di angguki Laisya.
"Kalau gitu gue masuk kedalam dulu"pamit Laisya sebelum ia melangkah menuju gerbang.
"Qala"panggil Arrano membuat Laisya berbalik untuk menatap Arrano.
"Kenapa?"
"Jangan masukin hati perkataan Tio yang di rumah sakit ya, lo tau kan' orang pedes mulut nya kalau lagi emosi"titah Arrano, karna ia mendengar saat Tio berbicara membentak pada Laisya waktu di rumah sakit.
Laisya mengangguk pelan"akan gue usahain"
"Gue yakin lo bohong karna ada alasan nya"ujar Arrano mendapatkan senyuman tipis dari Laisya.
"Iyh memang ada alasan nya. Kalau gitu gue masuk dulu, lo hati-hati di jalan"pamit Laisya sebelum membuka gerbang dan masuk kedalam rumah Ranjaya.
Arrano menatap gerbang rumah itu sebentar lalu kembali memakai helm nya dan tancap gas pergi meninggalkan kediaman Ranjaya.
~•~
Sedangkan Laisya berjalan lesu memasuki rumah, para pembantu yang menyapa nya pun tak ia hiraukan. Laisya terus berjalan ke kamar nya, ia memberhentikan langkah nya sebentar saat di depan kamar Tio.
"Maaf"gumam laisya sambil menatap pintu kamar Tio kemudian melangkah kembali menuju kamar nya.
Laisya bersandar di pintu kamar nya secara perlahan tubuh nya merosot jatuh ke lantai.
Perkataan Tio kembali ia ingat, betapa Tio menatap nya penuh kecewa dan perkataan Tio yang menyakiti hatinya.
"Gue terpaksa bohong sama lo karna gue terikat janji yo, maafin gue hiks..."gumam Laisya kembali mengeluarkan air mata dan isak tangis nya.
Laisya menatap jari tangan nya yang tersemat cincin pertunangan nya, ia mengingat kembali dimana Tio melempar cincin itu entah kemana saat di kamar rawat tadi.
Laisya melepaskan cincin itu"lo bilang pertunangan sudah berakhir kan, oke... kita akhiri sekarang"putus Laisya, ia akan melempar asal cincin itu sama seperti yang Tio lakukan tapi ia malah menggengam erat cincin itu.
"Seharus nya lo kasih gue kesempatan buat jelasin semuanya hiks..., bukan langsung mengakhiri pertunangan ini..."lirih laisya menelungkup kan' kepala nya di tangan dan kembali menangis di kamar nya yang gelap gulita hanya ada cahaya bulan dari jendala yang menarangi kamarnya.
~•~
Tok..tok...tok...
"Laisya"panggil seseorang sambil mengetok pintu kamar Laisya membuat laisya bangun dari tidur nya.
Ia menatap sekeliling kamar nya ia langsung menatap jam dinding yang menunjukan pukul 1 dini hari kemudian Laisya mengusap wajah nya kasar.
"Laisya"panggil seorang dari luar kamar nya.
"Iyh sebentar"ujar Laisya sambil menyalakan saklar dan membuka pintu ternyata Delia lah yang membangunkan nya.
"Sya, kamu gak papa kan?"tanya Delia sambil mengusap pelan pipi Laisya karna Delia melihat mata Laisya yang lumayan bengkak dan memerah.
Laisya hanya tersenyum tipis"ada apa tante?"tanya Laisya dengan suara yang sedikit serak.
"Tante sama om mau bicara sama kamu, bisa?"tanya Delia di angguki Laisya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253218159-288-k364208.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY I Love You
Ficção AdolescenteQalaisya bintang rainandi seorang remaja perempuan yang menyandang status yatim piatu dan bergantung hidup pada mesin. Di saat ia merasa sediri dan putus asa atas Kehidup nya tuhan mengirimkan orang-orang yang berbaik hati ingin mengisi kesedirian d...