♡.kebohongan.

29 20 28
                                    

Laisya sudah rapih dengan hoddie biru dan celana training abu memakai sepatu putih,   ia berjalan mengendap-endap di pagi buta untuk pergi kerumah sakit tanpa di ketahui Tio. Ia juga akan pergi sendiri karna Delia sedang tak ada di rumah.

Ia menuju dapur untuk berpamitan pada pembantu"bi, Laisya pergi dulu ya"pamit Laisya sambil mencomot 2 potong roti.

"Memang mbak mau kemana pagi-pagi kayak gini?"

"Mau jogging bi, Laisya berangkat dulu ya"pamit Laisya mulai berlari kecil menuju luar rumah.

Laisya tak sepenuh nya berbohong ia memang akan berlari kecil sampai depan perumahan menuju halte bus.

~•~

Laisya menatap jalanan yang masih lenggang di pagi hari di dalam bus yang ia naiki, sampai dering ponsel menyita perhatian nya.

"Hallo selamat pagi tante"

"Selamat pagi cantik, maaf ya tante gak bisa anter kamu cuci darah hari ini"

"Gak papa kok tante, kebetulan ada teman ku yang nemenin aku nanti"

"Oh ya bagus kalo gitu, tante jadi gak khawatir tapi Laisya jika kamu kenapa-napa langsung hubungi tante ya."

"Sip tante, udah dulu ya tante sebentar lagi bus nya sampai di halte dekat rumah sakit"

"Iyh hati-hati ya sayang"

"Iyh tante bye"

Sambungan telpon pun terputus"pak halte birikut nya berhenti ya"

Laisya turun dari bus kemudian berjalan menuju ruang hemodialisa.

"Laisyaa!!"teriak seseorang sambil berlari pada Laisya.

orang itu adalah Zahra yang sedang menginap di rumah keluarga nya yang  berada di kota Laisya tinggal, jadi sekalian Zahra bertemu Laisya walau harus di rumah sakit. Zahra langsung memeluk Laisya erat ketika sudah dekat dengan Laisya.

"Hm... gue kangen banget sama lo Sya"ucap Zahra.

"Gue juga, apa kabar lo?"

"Baik, lo gimana?"

"Seperti yang lo liat gimana?"

"Harusnya sih baik lah kan sudah diakuin tunangan sama doi"ujar Zahra mendapatkan putaran bola mata dari Laisya kemudian Laisya melangkah pergi meninggalakan Zahra.

"Sya, tungguin gue"teriak Zahra sambil mengejar  Laisya yang telah masuk ke ruang hemodialisa.

~•~

Sedangkan di kediaman keluarga Ranjaya Tio baru keluar kamar dengan wajah yang sudah fress karna sudah mandi.

Tio menatap kamar Laisya yang masih tertutup rapat"masih tidur kayaknya"gumam Tio kemudian melangkah pergi menuju meja makan.

"Pagi mas Tio, mau nasi goreng atau roti?"tanya pembantu pada Tio sambil menyodorkan susu coklat pada Tio.

"Saya bisa ambil sendiri bi"ujar Tio mulai menyinduk nasi goreng ke piring.

Tio makan dengan khidmat sambil sesekali matanya menatap pada tangga berharap Laisya turun ke lantai bawah.

"Bi"

"Ya, ada apa mas?"

"Bibi gak bangunin Laisya?"

"Lho mbak Laisya sudah bangun dari tadi pagi tapi berangkat jogging katanya"jawab pembantu tersebut.

"Oh begitu, yasudah bi makasih ya"ucap Tio.

"Aneh banget setiap sabtu pasti dia gak ada di rumah, ada aja acaranya hari sabtu itu mentang-mentang sekolah cuman sampai jumat"gerutu Tio.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang