♡.Cincin.

23 24 30
                                    

Laisya berjalan membawa secangkir susu khusus dirinya menuju balkon.Rutinitas nya setelah tinggal di rumah keluarga Ranjaya ia akan selalu menghabiskan waktu sore nya dengan menikmati langit sore dan juga udara sore yang damai menurut nya di balkon.

Langkah nya terhenti karna melihat Tio yang sedang duduk di gajebo dekat kolam renang di temani secangkir kopisusu.Laisya berjalan menghapiri Tio ia mendudukan diri di sebelah Tio membuat Tio menoleh pada nya.

"Tumben disini,biasa di balkon"ujar Tio.

"Mau nemenin tunangan gue yang sendirian disini"ujar Laisya dengan senyumnya di balas tawa kecil Tio sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

cukup lama mereka terdiam sambil menikmati langit yang berwarna orange sampai dering telpon membuat Tio menatap layar ponsel nya,Tio mengangkat telpon dengan memencet tombol speaker di ponsel nya

"Hallo mah"

"Tio mamah sama papah gak bisa pulang terpaksa kita nginep di bandung ada rekan bisnis papa yang kebetulan ada di bandung"

"Ywdh kalo gitu"

"Iyh kamu sama Laisya di rumah yang akur ya,jagain Laisya jangan pedes-pedes mulut kamu kedia oke"

"Iyh mah"

"Ywdh mamah tutup dulu ya jaga diri baik-baik oke"

Sambungan di putus oleh sang mamah"lo denger kan bokap nyokap gak bisa balik"

"ya gue denger"jawab Laisya

"Awas lo jangan ngerepotin gue"peringat Tio.Memang ya mulut nya gak ada rem nya.

"Gue gak akan ngerepotin lo paling cuman nyusahin lo doang"ucap Laisya enteng kemudian menyeruput minuman nya.

Cukup lama mereka terdiam sampai Tio mebuka suara di tengah keheningan mereka berdua.

"Laisya"panggil Tio membuat Laisya menoleh sambil meminum minuman nya.

"Boleh gue tanya?"ujar Tio dengan wajah serius Laisya langsung menatap Tio lalu mengangguk.

"Tanya apa?"

"Apa lo_

Tio menggantung kata-katanya cukup lama membuat Laisya penasaran karna wajah Tio yang menampilkan keseriusan.

"Ngomong tuh jangan di gantung,ngomong yang jelas kenapa,mau nanya apa?"tanya Laisya tak sabar.

"Gue_

"Tauah...ngegantung mulu omongan lo"ucap Laisya kesal karna Tio tak kunjung bicara.

"Ya,lo nya diem dulu gue ngumpulin keberanian dulu baru ngomong!!.Belum apa-apa udah motong omongan gue,gimana gue mau ngomongnya dasar cewek bawel!.gue mau ngajakin lo kencan mau gak?"ujar Tio mengomel tapi kata-kata terakhir berhasil membuat Laisya tertawa ngakak.

"Hahaha jadi lo ngegantungin kata-kata lo sampai dua kali cuman buat ngajakin gue kencan,hahaha segrogi itu kah"goda Laisya masih dengan tawanya membuat Tio menatap datar.

"Lo yang motong kata-kata gue dan gue gak grogi"bantah Tio tak terima dengan wajah yang sebal.

"Yaudah,oke gue yang salah"putus Laisya kemudian menoel lengan Tio membuat Tio menoleh pada nya sebentar.

"Jadi gak?"tanya Laisya sambil menautkan kedua jari mereka"kencanya"lanjut Laisya dengan senyum manisnya.

Tio berusaha menahan senyum lebar nya, buru-buru ia melepas gengaman tangan Laisya dan berjalan dengan sok cool menuju kedalam rumah meninggalkan Laisya di gajebo.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang