♡.Penjelasan.

23 12 50
                                    

Sudah dua putaran Tio berlari bulak-balik melewati rumah bu Lidya kos-kosan dimana Laisya tinggal dengan tatapan yang terus melihat pintu berharap Laisya keluar dari pintu itu tapi Laisya tak kunjung muncul. Jika putaran ketiga ini Laisya tak muncul juga ia akan menyerah.

"Gue mohon Sya, jogging lah hari ini. Gue mau ngomong sama lo?"rapal Tio dalam hati sambil berlari pelan di depan rumah tersebut.

Memang jodoh tak kemana, saat Tio sudah berlari sedikit jauh dari rumah itu Laisya baru saja keluar dari garasi dengan menuntun sepeda milik ibu kosan yang ia pinjam.

Ia menatap punggung pelari di depan nya yang tak asing bagi nya, apalagi hoddie nya pun Laisya seperti mengenal nya.

"Apa itu Tio?"duga Laisya.

"TIO"panggil Laisya sedikit berteriak membuat pelari itu menghentikan larinya.

"Itu suara Laisya"sontak Tio menghentikan larinya.

Dugaan nya benar itu memang Tio, jika bukan Tio tak mungkin pelari itu berhenti saat Laisya memanggil nama Tio.

"Tio, ngapain lo disini?"tanya Laisya yang suara nya semakin mendekat karna Laisya berjalan mendekat pada Tio.

"Gue cuman lewat"jawab Tio singkat dan kembali berlari.

Tio merutuki kata yang keluar dari bibir nya yang tak sesuai dengan keinginan nya"Kenapa malah kata itu yang keluar dari mulut lo, lo cuman tinggal bilang lo akan mendengarkan penjelasan dari dia. kenapa malah kata itu yang keluar dari mulut lo dasar bodoh"

"Gue pikir lo nyariin gue Yo"ucap sendu Laisya.

~•~

"Tio.. tunggu"teriak Laisya sambil terus menggoes sepeda nya untuk menggejar Tio.

Laisya memutuskan untuk mengejar Tio ketika teman satu kosan memberitahu nya bahwa Tio sudah dua kali lari melewati kosan mereka sambil melihati kosan mereka seperti sedang mecari seseorang, Laisya berfikir Tio mencari nya maka dari itu ia mengejar Tio.

Ia berhasil menyamai Tio, Tio terus berlari dan Laisya menggoes sepedanya di samping Tio.

"Apa lo nyariin gue?"tanya Laisya.

"Gue gak nyariin lo, gue bilang gue cuman lewat tadi"Tio menyangkal pertanyaan Laisya

"Kalo cuman lewat gak mungkin sampai tiga kali kan"jawab Laisya berhasil membuat Tio menghentikan lari nya begitupun Laisya yang menghentikan goesan nya lalu ia turun dari sepeda.

Tio menatap malas pada Laisya"Bukan kosan lo doang yang gue lewatin 3 kali tapi komplek ini juga. jangan terlalu percaya diri jadi orang"pesan Tio sebelum kembali berlari meningglakan Laisya.

Laisya hanya bisa menghela nafas, ya seharus nya ia jangan terlalu percaya diri kalau Tio akan mencari nya setelah ia membuat Tio kecewa dan marah.

Tapi ia selalu berharap bahwa Tio akan mencari nya untuk mendengarkan penjelasan dari nya, jika Tio sudah mendengar penjelasan nya keputusan ada di tangannya. Masih ingin mempertahan kan pertunangan atau benar-benar memutuskan nya.

"Tio..!!"panggil Laisya kembali membuat Tio menghentikan larinya.

"Apa lo gak mau mendengar penjelasan gue?"tanya Laisya.

"Engga"spontan kata itu keluar dari mulut Tio membuat nya mengepalkan tangan nya dan berdecak kesal pada dirinya sendiri.

Laisya mencoba menahan tangis nya, kenapa Tio begitu keras kepala tak ingin mendengarkan penjelasan nya, Ia hanya ingin Tio mendengarkan nya hanya itu.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang