♡.Thank you.

26 23 48
                                    

Setelah menonton bioskop Laisya mengajak Tio ke restoran jepang.Laisya tengah menimbang-nimbang ia ingin sushi matang atau mentah.

"Lo mau pesen apa?"tanya Tio sambil menyerahkan buku menu.

"Kata lo mending sushi yang mentah atau mateng?"tanya Laisya sambil menunjuk gambar pada buku menu.

"Yang paling lo suka yang mana"

"Dua-dua nya"

"Yaudah pesen dua aja"

"Tapi gue takut gendut kalo makan sebayak itu,ini sudah malam pula yo"jawab Laisya bingung.

"Mbak satu paket sushi mentah dan satu paket suhsi matang,karage satu,2 salad dan kopi latenya dua"pesan Tio pada pelayan itu yang langsung menulis pesanannya.

"Mbak air mineral satu"tambah Laisya, pelayan itu mengangguk dan pergi.

"Lo mentah atau mateng?"tanya Laisya.

"Gue mentah lo mateng"jawab Tio

"Oke gue yang mateng tapi gue juga mau yang mentah yo,pasti enak deh fresh gitu ikan nya tapi pasti ada bau amis nya jugakan yo"oceh Laisya plin-plan.

"Lo bisa minta suhsi punya gue,gak usah plin-plan dan ribet jadi orang"ujar Tio berhasil membuat Laisya terseyum senang, walau kata terakhir nya itu rada menyinggung kaum hawa.

"Bener lo mau berdua makan suhsi nya sama gue?"tanya Laisya tak percaya tapi di balas deheman dari Tio.

"Thank you"ucap Laisya dengan senyum lebar.

~•~

Laisya dan Tio berjalan bersisian keluar dari mall,langkah Laisya terhenti ketika melihat segerombolan orang tengah menatap sesuatu.Ia mulai melangkah pergi kesana tanpa bicara pada Tio sedangkan Tio terus berjalan keparkiran tanpa ia sadari Laisya mengambil jalan berbeda dengannya.

"Laisya ini helm lo"ujar Tio memberikan helm pada Laisya tanpa menoleh ke belakang.

"Ini paka-i"ucap Tio mengantung saat melihat Laisya tak ada di dekatnya,ia langsung mengadarkan pandangan mencari Laisya.

Tio menjatuhkan helm sembrangan lalu berlari dengan raut panik dan bingung mencari Laisya.

Ia bisa bernafas lega ketika melihat punggung Laisya yang sedang bersama banyak orang entah menyaksikan apa,Tio langsung berjalan mendekat pada Laisya.

"Ngapain disini?"tanya Tio ketika sudah di samping Laisya.

"Liat yang ngamen"jawab Laisya dengan pandangan fokus pada pemain gitar.

"Liatin nya biasa aja kali"singgung Tio datar ketika melihat Laisya yang menatap berbinar pada pengamen jalanan membuat Laisya menoleh pada Tio.

"Gak bisa,menurut gue cowok kalo lagi main gitar itu karismatik nya keluar tau. Ganteng lagi yang main gitar,suara nya juga bagus"puji Laisya santai tapi tidak dengan Tio yang sudah memasang wajah jengkel tapi di buat sok cool.

"Dekil kayak gitu dibilang ganteng buta apa mata lo"ucap Tio pedas nya keluar.

"Astaga... mulut lo itu minta di kompres batu es ya,pedes banget kalo ngomong"

"Gue ngomong apa ada nya,orang nya memang dekil liat itu jaket nya udah kayak gak di cuci sebulan"ucap Tio makin menjadi.

"Astaga tio.."Laisya mulai geram kemudian ia menarik Tio menjauh dari kerumunan menuju parkiran.

"Lo tuh punya mulut bo ya pasang rem nya gitu supaya kepedesan kata-kata lo itu bisa di kontrol"omel Laisya sambil berjalan menarik tangan Tio.

"Gue juga bisa"ucap Tio tiba-tiba ketika mereka sudah di samping motor Tio.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang