Menjalankan Rencana

79 3 0
                                    

2 minggu kemudian, Sanskar masih belum sadar juga. Swara sudah siap menjalankan rencananya. Swara dan Laks sedang berdiri diluar ruangan dimana Sanskar dirawat. Laks melihat Ragini, Annapurna dan Durga. Mereka langsung memulai rencana mereka.

"Apa maksud dari surat pengadilan ini Kak?"tanya Laks.

"Apa kau tidak bisa membacanya? Baca saja dan jangan banyak tanya padaku," kata Swara.

Laks membaca surat palsu dari pengadilan bahwa Swara dan Sanskar sudah bercerai.

"Tega sekali kau Kak. Aku tidak menyangka semua ini darimu. Seharusnya sekarang kau ada disamping Kak Sanskar. Bukan malah menceraikannya dan kau juga tak mengatakan tentang itu pada kami. Kakakku masih belum sadar dan bagaimana perasaannya setelah mengetahui semua ini," kata Laks marah dan membuat Ragini, Annapurna dan Durga terkejut mendengar itu.

"Kakak bukankah kau sangat mencintai Sanskar, lalu kenapa kau melakukan semua ini Kak?"tanya Ragini yang belum percaya.

"Kau pikir kau mencintainya, kau salah besar Ragini. Aku menikah dengannya karena dia adalah bosku. Dia memiliki segalanya, jadi aku bisa membeli apapun yang aku inginkan," kata Swara.

"Ternyata aku sudah salah menjodohkan dirimu dengan Sanskar. Aku kira kau seperti Ayahmu ternyata tidak. Aku sangat kecewa padamu," kata Durga kecewa.

"Seharusnya kau menemani Sanskar sampai dia sembuh. Bukan malah meninggalkannya karena dia tak bisa membelikan apapun padamu sekarang. Istri macam apa kau ini. Aku sangat kecewa padamu Swara," kata Annapurna kecewa.

Annapurna akan menampar Swara, tapi seseorang menahan tangan Annapurna. Orang itu tak lain adalah Vivek Choudhary.

"Jangan berani-beraninya kau menampar calon istriku," kata Vivek menghempaskan tangan Annapurna.

"Kau memang tak tau diri Swara. Kau menceraikan Sanskar hanya untuk pria yang lebih kaya ini," kata Annapurna marah.

"Jaga bicaramu Nyonya, Swara lebih memilihku dari pada putramu itu karena aku bisa membelikan semua yang dia inginkan," tegas Vivek.

"Tolong jangan bertengkar disini. Ini rumah sakit," kata perawat lalu pergi.

"Sayang ayo kita pergi sekarang," kata Vivek menarik tangan Swara dan mereka pergi dari sana.

"Durga aku tidak ingin Swara menemui Sanskar. Jadi tolong kau bicara pada Dokter kalau kita akan merawat Sanskar di rumah saja," kata Annapurna.

"Aku sangat setuju denganmu," kata Durga.

Vivek dan Swara sampai diluar dan Swara langsung melepaskan pegangan Vivek.

"Terima kasih karena kau datang tepat waktu Vivek," kata Swara.

"Apa sih yang enggak buat kamu sayang. Aku akan mengantarmu ke rumah mantan suamimu. Setelah itu aku akan mengantar kau pulang ke rumahmu," kata Vivek.

"Baiklah," kata Swara.

Swara pergi ke rumah Sanskar untuk mengambil semua barang-barangnya yang sudah dia taruh dalam koper. Setelah itu dia pulang ke rumah. Mereka sampai di rumah Swara. Swara mengetuk pintu rumah dan Shekar yang membukakannya. Shekar terlihat sangat marah.

"Ayah aku pulang. Aku sangat merindukan Ayah," kata Swara akan memeluk Ayahnya tapi Shekar mundur dan itu berarti Shekar tak ingin dipeluk oleh Swara.

"Sekarang kau bukan putriku lagi Swara. Karena putriku tak akan berbuat hal serendah yang kau lakukan ini. Aku sangat kecewa padamu. Pergilah dari sini karena aku tak ingin melihat wajahmu lagi," tegas Shekar menutup pintu lalu menangis.

Swara sangat sedih mendengar apa yang di katakan Ayahnya itu. Sharmishta bingung kenapa Shekar tak membiarkan Swara masuk dan juga melihat Shekar menangis.

"Ayah tolong bukakan pintunya Ayah," kata Swara dari luar dan mengetuk pintu.

"Shekar kenapa kau tak membiarkan Swara masuk dan kenapa kau menangis," kata Sharmishta yang masih bingung.

"Dia itu bukan putriku lagi. Karena putriku tidak akan melakukan apa yang dia lakukan hari ini. Dia telah resmi bercerai dengan Sanskar dan dia memilih pria yang lebih kaya dari keluarga Sanskar. Kau tak boleh membiarkan dia masuk ke dalam rumah ini," kata Shekar membuat Sharmishta juga menangis.

"Jika dia tak tinggal disini. Lalu kemana lagi dia akan tinggal," kata Sharmishta yang masih mengkhawatirkan Swara.

"Terserah dia. Lagi pula itu bukan urusan kita lagi," kata Shekar lalu pergi.

"Swara kenapa kau melakukan semua ini. Ibu sama sekali tak menyangka kau bisa berbuat seperti ini," kata Sharmishta.

"Sudahlah sayang. Suatu hari nanti orang tua akan mengerti kenapa kau melakukan ini. Sekarang ayo kita pergi," kata Vivek.

"Pergi kemana Vivek, sekarang aku tak mempunyai tempat tinggal lagi," kata Swara.

"Kau bisa tinggal di rumahku. Tapi disana aku tak akan melakukan apapun padamu. Lagi pula di rumahku banyak pelayan jadi kau tak perlu khawatir. Lagi pula kita akan segera menikah," kata Vivek.

Swara yang tidak bisa menolaknya karena itu juga kesempatan besar untuknya untuk mencari bukti tentang kejahatan Vivek. Mereka lalu masuk ke dalam mobil dan setelah itu Vivek melajukkan mobilnya.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang