Dijebak

115 3 0
                                    

Malam harinya, Semua orang sudah makan dan mereka lalu pergi ke kamar mereka masing-masing. Ponsel Swara berbunyi dan Swara tak mengangkatnya karena dia tak tau dari siapa. Tapi penelpon itu terus menelpon Swara.

"Swara sudah angkat saja. Mungkin ada sesuatu yang penting," kata Sanskar.

"Baiklah Sanskar," kata Swara lalu mengangkat telepon dari orang itu.

"Hallo sayang, kenapa kau baru mengangkatnya. Aku ini sangat merindukanmu," kata orang itu.

"Maaf Anda salah sambung," kata Swara.

"Tidak Swara. Aku adalah orang yang mencintaimu dan kau pasti tau aku ini siapa," kata  orang itu.

"Sudah jangan banyak omong kosong. Sebenarnya kau siapa, apa kau tau aku ini sudah mempunyai suami. Jadi jangan ganggu kehidupan ku," tegas Swara.

"Aku tau semua tentangmu Swara. Aku adalah Vivek Chaudhary dan kau pasti akan menjadi milikku," kata orang itu yang tak lain adalah Vivek.

"Kau, bagaimana bisa kau mendapatkan nomerku?" tanya Swara.

"Itu tidak penting sayang. Yang terpenting aku sudah mengungkapkan isi hatiku," kata Vivek.

Swara yang kesal langsung mengakhiri panggilan. Sanskar lalu menanyakan siapa yang menelpon Swara.

"Swara sebenarnya siapa sih orang yang mengganggumu itu," kata Sanskar.

"Pria yang sama yaitu Vivek Chaudhary," kata Swara.

Sanskar sangat kesal pada Vivek karena telah mengganggu Swara. Sanskar lalu pergi dan berbohong pada Swara karena dia bilang ada dokumen penting yang tertinggal di kantor. Padahal dia sebenarnya menghampiri Vivek untuk memperingatkannya. Sebenarnya itu adalah jebakan yang disiapkan Vivek untuk Sanskar. Saat sudah hampir sampai di rumah Vivek. Ada beberapa orang preman yang menghentikan mobil Sanskar. Sanskar yang kesal langsung keluar dari mobil.

"Apa yang kalian inginkan dariku?" tanya Sanskar.

"Tidak ada. Kami hanya ingin membawamu ke rumah Tuan Vivek," kata salah satu dari mereka.

"Baiklah," kata Sanskar.

Sanskar lalu masuk ke dalam mobil mereka dan mereka menuju ke rumah Vivek. Mereka sampai di rumah Vivek dan mereka masuk ke dalam.

"Aku sudah menunggumu dari tadi Sanskar. Akhirnya kau sampai juga disini," kata Vivek duduk.

"Aku tidak akan memaafkan dirimu karena kau selalu mengganggu istriku," kata Sanskar berjalan kearah Vivek.

Anak buah Vivek mengambil kayu dan memukul kepala Sanskar dari belakang dengan keras. Membuat Sanskar tak sadarkan diri. Sedangkan Vivek terlihat bahagia.

"Apa yang aku inginkan pasti akan terwujud," kata Vivek.

"Bos kami harus apakan pria ini," kata salah satu anak buah Vivek.

"Pukuli dia lalu kalian buat seolah-olah sebuah kecelakaan," kata Vivek.

"Siap bos," kata anak buah Vivek.

"Sekarang singkirkan Sanskar dari hadapanku," kata Vivek.

Anak buah Vivek lalu membawa Sanskar ke tempat dimana mobil Sanskar berada. Setelah sampai disana mereka memukuli Sanskar. Setelah itu mereka menaruh Sanskar di dalam mobil, tapi sebelum itu mereka menabrakkan mobil Sanskar ke pohon agar seperti kecelakaan. Anak buah Sanskar lalu pergi dari sana. Seseorang yang ada disana lalu menelpon ambulan. Tak beberapa lama ambulan datang dan membawa Sanskar ke rumah sakit. Orang itu lalu pergi pulang ke rumahnya. Laks mendapatkan telepon dari rumah sakit dan langsung pergi ke sana tanpa memberitahu siapapun karena mereka sudah tidur.

Keesokan harinya, Laks pulang dan memberitahu keadaan Sanskar pada semua orang. Mereka semua lalu pergi ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaan nya sekarang Dok?" tanya Swara khawatir.

"Keadaannya masih sama, dia masih koma dan kami juga tidak tau kapan dia akan sadar," kata Dokter.

Swara lalu masuk ke dalam ruang ICU dia melihat Sanskar yang tubuhnya penuh luka.

"Sanskar bangunlah aku tidak tahan jika melihat keadaanmu seperti ini. Ini pasti bukan karena kecelakaan, pasti ada seseorang yang melakukan ini padaku. Aku akan membalas orang yang sudah berbuat ini padamu Sanskar,"kata Swara menangis.

Setelah lumayan lama Swara lalu keluar dan membiarkan yang lain masuk. Swara mendapatkan telepon dari temannya yang bernama Tanya Malhotra.

" Ada apa tanya? Kenapa kau menelponku apa ada sesuatu yang penting?"tanya Swara.

"Aku akan menunjukkan sesuatu yang sangat penting padamu dan ini tentang Sanskar," kata Tanya.

"Baiklah aku akan segera kesana," kata Swara mengakhiri panggilan.

"Ayah Laks Ragini aku harus pergi sebentar karena ada urusan yang penting dan  Laks jika ibu menanyakanku bilang pada ibu aku akan segera kembali," kata Swara.

"Oke. Aku akan mengantarmu Kak," kata Laks.

"Tidak perlu Laks," kata Swara.

"Baiklah Kak. Hati-hati di jalan," kata Laks.

Swara pergi ke rumah Tanya dan akhirnya Swara sampai disana. Ternyata Tanya adalah orang yang melihat semua kejadian yang terjadi pada Sanskar dan dia juga mempunyai buktinya. Tanya lalu menunjukkan bukti itu pada Swara. Swara terlihat sangat marah melihat itu.

"Nanti sore kita akan melaporkan ini ke kantor polisi karena aku harus kembali ke rumah sakit," kata Swara.

"Baiklah Swara. Nanti sore aku akan menunggumu dirumahku dan kau harus segera datang kemari," kata Tanya.

"Oke," kata Swara lalu pergi.

"Aku tak akan membiarkanmu begitu saja Vivek. Kau akan mendapatkan akibat dari yang kau lakukan ini," batin Swara kesal.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang