Sanskar kemudian menemui Ragini.
"Ragini," kata Sanskar.
"Iya Sanskar," kata Ragini.
"Kau boleh pulang dan kau tak perlu bekerja lagi," kata Sanskar.
"Kakak beneran," kata Ragini meyakinkan.
"Beneran, tapi kamu pulang suruh Laks yang jemput," kata Sanskar.
"Siap kak," kata Ragini.
Sanskar kemudian pergi ke ruangan Swara. Disana Swara sedang menari- nari karena sangat bahagia. Sedangkan Sanskar hanya memandangnya dari pintu.
"Ehemm, kau sedang apa," kata Sanskar membuat Swara menoleh ke sumber suara itu.
"Sanskar, sejak...kapan..kau disitu," kata Swara gugup dan malu.
"Sekitar lima menit yang lalu,"kata Sanskar.
" Apa? Berarti kau melihatku menari-nari," kata Swara.
Sanskar mengangguk dan tertawa karena pipi Swara merah karena malu.
" Kenapa kau tertawa?" tanya Swara.
"Pipimu itu merah, pasti kamu malu," kata Sanskar.
"Eng....enggak kok," elak Swara.
"Jangan bohong deh, nanti aku enggak ajak kamu ke restoran," kata Sanskar.
"Iya aku malu, kapan kita ke restoran," kata Swara yang tak sabar.
"Kau maunya kapan?" tanya Sanskar.
"Sekarang dong ," kata Swara langsung menarik tangan Sanskar.
Sanskar dan Swara sampai parkiran. Swara melihat tangannya memegang Sanskar langsung melepaskannya.
"Maaf aku tadi tidak sengaja," kata Swara.
"Tangan kamu kenapa," kata Swara yang baru menyadari kalau tangan Sanskar terluka.
"Enggak papa kok," kata Sanskar lalu Sanskar membukakan pintu mobil untuk Swara.
"Silahkan masuk Swara," kata Sanskar.
"Aduh siapa yang meleleh dibukain pintu sama Sanskar,"batin Swara memandang Sanskar.
"Swara ayo masuk dan jangan menatapku terus," kata Sanskar.
"Iya Sanskar,"kata Swara masuk ke dalam mobil.
Kemudian Sanskar masuk ke dalam.
" Pasangin sabuk pengaman dong," kata Swara.
"Dasar manja," kata Sanskar memasangkan sabuk pengaman.
Sanskar dan Swara saling menatap.
"Ternyata jika dari dekat kau cantik juga Swara," batin Sanskar.
"Udah, sekarang kita berangkat," kata Sanskar lalu melajukan mobilnya.
"Oh iya Sanskar. Bagaimana dengan orang yang sudah mengisi hatimu," kata Swara.
"Aku sudah tidak bisa memilikinya, karena dia sudah berkeluarga," kata Sanskar.
"Lalu kenapa kamu menerima perjodohan ini?" tanya Swara.
"Karena ini permintaan ayah, jadi aku enggak mungkin menolaknya. Tapi kau tenang saja, aku akan belajar mencintaimu dan melupakan dia," kata Sanskar.
"Aku akan membuatmu mencintaiku Sanskar," batin Swara.
"Kau tidak keberatan kan jika aku belum mencintaimu," kata Sanskar.
"Tidak Sanskar," kata Swara tersenyum.
Swara dan Sanskar sampai di sebuah restoran. Mereka masuk ke dalam.
"Ini kan restoran untuk sepasang kekasih," kata Swara.
"Aku memang ingin kita makan direstoran ini," kata Sanskar.
Swara langsung memegang dahi Sanskar.
"Apa kau sakit?Tapi enggak panas," tanya Swara.
"Pertanyaan macam apa itu," kata Sanskar.
"Aku ini baik-baik saja, ayo kita duduk," kata Sanskar menarik kursi untuk Swara duduk.
"Makasih," kata Swara duduk.
"Sama-sama," kata Sanskar.
"Kalau kamu enggak sakit, kok kamu romantis amat," kata Swara.
"Kan kau calon istriku," kata Sanskar tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]
FanficIni cerita dimana Swara mencintai bosnya yang tak lain adalah Sanskar Maheswari. Tapi Swara harus berjuang untuk mendapatkan Sanskar karena Sanskar ternyata mencintai wanita lain. Wanita itu adalah Ragini. Bagaimana kah kelanjutannya? Apakah Swara b...