Salah Tingkah

202 7 0
                                    

Keesokan harinya

"Swara kau disuruh pergi ke ruangan Pak Sanskar," kata Ragini.

"Iya Ragini, aku akan kesana," kata Swara lalu pergi ke ruangan Sanskar.

"Swara, kau aku bohongi nurut aja. Pasti kamu nanti dimarahin sama Sanskar," kata Ragini tersenyum, setelah itu kembali bekerja.

Swara sampai di ruangan Sanskar. Dia langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu. Karena melihat Sanskar yang sedang melihat ke layar hpnya.

"Pak, ada apa bapak memanggil saya," kata Swara. Tapi Sanskar tetap fokus pada hpnya.

"Pak, ada apa bapak memanggil saya," kata Swara kembali.

"Iya, ada apa Ragini," kata Sanskar.

"Saya Swara Pak," kata Swara.

"Oh iya Swara ada apa," kata Sanskar.

"Seharusnya saya yang tanya seperti itu sama bapak," kata Swara.

"Tapi aku enggak manggil kamu," kata Sanskar.

"Tapi tadi Ragini yang bilang sama saya Pak," kata Swara.

"Ragini, mungkin dia iseng aja sama kamu. Kamu jangan marahi dia, suruh dia datang ke ruanganku," kata Sanskar.

"Baik Pak," kata Swara keluar dari ruangan Sanskar.

"Kenapa kau selalu jahil Ragini, tapi aku tetap mencintaimu. Ingat Sanskar dia itu kekasih adikmu. Jadi kau harus bisa melupakannya," kata Sanskar.

"Ra kamu dipanggil sama Pak Sanskar. Kamu si yang nyari gara-gara sama aku. Jadi Pak Sanskar marah kan," kata Swara.

"Mampus aku. Sekarang bagaimana aku menghadapinya," kata Ragini takut akan kemarahan Sanskar.

"Cepat kamu kesana, kamu udah di tunggu," kata Swara.

Ragini pergi ke ruangan Sanskar. Swara juga ikut untuk melihat Ragini di marahi. Ragini masuk ke dalam, sedangkan Swara berdiri didepan pintu.

"Apa bapak memanggil saya?"tanya Ragini.

"I..iya Ra. Ke..napa kamu tadi ganggu Swara," kata Sanskar gugup.

"Tadi saya cuma iseng aja Pak," kata Ragini tersenyum.

"Aku meleleh lihat  senyum kamu Ra," batin Sanskar.

"Bapak jangan marah ya, ini yang terakhir kok Pak," kata Ragini.

"Ba...baik, saya maafin kamu," kata Sanskar gugup.

Sanskar kemudian mendekati Ragini.

"Ada apa Pak, kenapa bapak mendekati saya," kata Ragini yang mulai takut.

"Tenanga saja, aku hanya ingin mengatakan kalau aku mencintaimu," kata Sanskar.

"Apa maksud Bapak," kata Ragini.

"Mak...maksud saya. Adikku benar-benar mencintaimu kan," kata Sanskar.

"Tentu saja Pak," kata Ragini.

"Tapi jika adikku menyakitimu bilang saja sama saya. Saya nanti akan menghukum dia. Kau mengerti?" kata Sanskar.

"Mengerti Pak. Bapak baik banget deh sama saya," kata Ragini.

"Harus dong, ee..... maksud saya kamu kan kekasih adik saya. Jadi saya harus baik sama kamu," kata Sanskar salah tingkah. Ragini yang mendengar itu langsung memeluk Sanskar.

"Makasih Pak," kata Ragini.

"Aku bahagia kau memeluk ku Ragini," batin Sanskar dan menatap Ragini.

"Maaf Pak, saya tadi kelepasan," kata Ragini melepaskan pelukan nya.

"E...enggak papa Ragini," kata Sanskar.

"Kok Ragini enggak dimarahi si. Padahal kalau orang lain pasti dimarahi jika berbuat seperti itu. Yaudah deh, aku balik aja ke ruanganku," batin Swara lalu pergi ke ruangan nya.

"Pak saya permisi," kata Ragini.

"Iya Ragini," kata Sanskar

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang