Menerima Perjodohan

209 5 0
                                    

"Pak," kata Swara.

"Iya, ada apa. Cepat kau katakan, aku mau masuk ke kamarku," kata Sanskar.

"Boleh saya tanyakan sesuatu?" tanya Swara ragu-ragu.

"Tanyakan saja," kata Sanskar.

"Apa bapak punya pacar?" tanya Swara.

"Pertanyaan macam apa itu, itu urusan pribadiku. Jadi kau tak perlu tau," kata Sanskar.

"Tapi kita kan sudah berteman Pak," kata Swara.

"Baiklah aku akan menjawabnya. Aku belum punya pacar. Tapi sudah ada seseorang yang mengisi hatiku," kata Sanskar lalu masuk ke dalam kamar.

Swara juga masuk ke kamarnya. Air mata Swara menetes, saat dia mengingat kalau Sanskar mencintai seseorang.

"Ada apa denganmu Swara, kenapa kau menangis. Apa aku benar-benar mencintai Sanskar. Seperti aku sudah tak bisa menahan rasa cinta ku. Maafkan aku ayah aku tak bisa melakukan nasehat ayah," kata Swara.

Swara kemudian membuka hpnya, dia melihat foto dirinya dan Sanskar tadi.

"Aku mencintaimu Pak," kata Swara. Swara kemudian menjadikan foto tadi sebagai wallpaper.

Dikamar Sanskar

"Ragini apa kau tau, baru disini 2 hari. Aku sudah sangat merindukanmu. Maafkan aku Laks, seperti aku tak bisa melupakan Ragini," kata Sanskar menatap foto Ragini.

"Setelah aku pulang, aku akan mengatakan perasaanku padamu. Karena aku sudah tak tahan untuk menyembunyikannya. Walaupun ku tau kau tak mencintaiku," lanjut Sanskar.

1 bulan sudah berlalu, Swara dan Sanskar sudah berkemas untuk pulang. Mereka pulang, setelah beberapa jam akhirnya Swara dan Sanskar sampai dirumah Swara.

"Swara kau butuh bantuan," kata Sanskar.

"Iya Pak. Tolong angkatkan koperku dan bawa ke dalam," kata Swara.

"Baik," kata Sanskar lalu membawakan koper Swara, diikuti Swara dibelakangnya.

"Swara kau sudah pulang," kata Sharmishta.

"Iya Bu," kata Swara memeluk ibunya.

"Swara aku taruh kopermu disini ya," kata Sanskar.

"Makasih Pak," kata Swara.

"Sama-sama. Yaudah aku pulang dulu Bi," kata Sanskar.

"Enggak mau duduk dulu," kata Sharmishta.

"Sebelumnya terima kasih Bi, tapi aku ingin segera pulang," kata Sanskar.

"Yaudah, hati-hati di jalan," kata Sharmishta.

"Iya Bi," kata Sanskar lalu pergi.

Swara akan pergi ke kamarnya, tapi dicegah oleh ibunya.

"Tunggu dulu Swara," kata Sharmishta.

"Ada apa Bu?" kata Swara.

"Ayah sudah menjodohkanmu dengan...." kata Sharmishta terpotong.

"Aku enggak mau di jodohin," tolak Swara.

"Dengarkan ibu dulu," kata Sharmishta.

"Pokoknya aku enggak mau dijodohin," kata Swara akan pergi.

"Kamu akan dijodohin sama Sanskar," kata Sharmishta. Membuat Swara berbalik dan menghampiri ibunya.

"Apa itu benar Bu," kata Swara yang tak percaya.

"Ayahmu sendiri yang bilang. Apa kau menerima perjodohan ini," kata Sharmishta.

"Tentu saja Bu, kalau dengan Sanskar mana mungkin aku menolaknya," kata Swara bahagia.

"Oh, jadi kamu udah cinta sama Sanskar," kata Sharmishta membuat Swara malu.

"Apaan si ibu," kata Swara.

"Tuh kan pipinya kok merah sih," kata Sharmishta.

"Udah deh, aku mau ke kamar dulu," kata Swara lalu pergi ke kamarnya.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang