Tak Akan Tergoda

85 2 0
                                    

Keesokan harinya, Vivek datang ke rumah keluarga Sanskar tanpa di ketahui siapapun. Vivek lalu mengetuk pintu dan Swara yang membukanya. Saat melihat Vivek yang datang dia langsung menutupnya. Vivek masih berdiri di tempat itu sambil menunggu Swara membukakan pintu nya lagi.

"Swara jika kau tak membuka pintu. Aku akan membatalkan proyek kerjasamaku dengan Sanskar yang sedang dia kerjakan," ancam Vivek dan membuat Swara membukakan pintu. Swara tidak mau hanya karena dirinya kerjasama perusahaan Vivek dan Sanskar batal.

"Ada apa kau kemari Pak Vivek?" tanya Swara.

"Aku ini tamu jadi kita bicara di dalam saja," kata Vivek lalu masuk ke ruang tamu dan meninggalkan Swara disana.

"Ini bukan rumahnya tapi dia main masuk aja. Kalau dia tak ada hubungan kerjasama dengan Sanskar. Aku rasanya ingin mengusirnya dari sini dan aku akan memberikan pelajaran padanya," kata Swara kesal lalu pergi ke ruang tamu.

"Swara duduklah aku ingin mengobrol denganmu," kata Vivek.

Swara lalu duduk dan menjaga jarak dengan Vivek karena Swara tak menyukainya. Vivek lalu mengambil sebuah kotak dari sakunya dan memberikannya pada Swara.

"Swara ini ada hadiah kecil dariku untukmu," kata Vivek dengan menatap Swara.

"Tidak usah repot-repot. Kau bawa pulang kembali saja karena aku tak membutuhkannya," kata Swara basa-basi.

"Aku tidak akan membawa barang yang sudah aku berikan pada seseorang. Jadi aku akan menaruhnya disini saja," kata Vivek lalu menaruh kotak itu meja.

"Terserah kau saja aku tidak peduli," lirih Swara tapi Vivek bisa mendengarnya sedikit dan kurang jelas.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Vivek.

"Tidak. Lebih baik kau urus pekerjaanmu pasti kau sangat sibuk," kata Swara mengusir Vivek dengan kata-kata nya.

"Wahh ternyata kau sangat perhatian samaku. Sampai-sampai kau tau kalau aku sangat sibuk. Tapi demi dirimu, sesibuk apapun diriku pasti ada waktu untukmu Swara," goda Vivek.

"Aku mau istirahat jadi kau pergi dari sini sekarang," usir Swara.

"Baiklah Swara. Aku akan pergi karena aku tak mau mengganggu istirahatmu. Sampai jumpa besok Swara," kata Vivek.

"Iya. Sekarang pergi lah," kata Swara.

Vivek pergi dari sana perasaan bahagia karena bisa bertemu Swara dan membuat hari ini rasanya dia sangat bersemangat untuk bekerja. Swara penasaran dengan isi kotak yang dibawa Vivek itu. Swara lalu membukanya dan ternyata isinya kalung.

"Seberapun kau mencoba untuk menggodaku dan menjadikanku milikmu itu tidak akan berhasil Vivek. Karena aku hanya milik Sanskar seorang sampai maut memisahkanku dengannya. Aku tidak akan tergoda oleh apapun Vivek. Aku hanya mencintai Sanskar saja dan tak ada orang yang bisa merubah itu," kata Swara lalu membuang kalung itu beserta kotaknya ke dalam tempat sampah.

Vivek bertemu dengan Sanskar untuk membahas tentang pekerjaan mereka di kantor Sanskar. Setelah selesai membahas soal itu lalu mereka berbicara tentang hal yang tak menyangkut soal pekerjaan.

"Vivek sebelumnya aku minta maaf jika aku akan mengatakan yang menyinggung dirimu," kata Sanskar sedikit ragu.

"Katakan saja Sanskar," kata Vivek.

"Aku tidak suka kau menatap istriku dengan tatapan yang tajam dan membuat istriku tidak nyaman. Dia itu sudah menikah denganku jadi kau jangan ganggu hubungan kami. Karena masih banyak wanita yang bisa kau cintai selain istriku," tegas Sanskar.

"Sanskar aku tidak tersinggung dengan ucapanmu itu. Tapi kata-katamu itu menusuk hatiku. Entah kenapa cinta itu memang aneh. Aku mencintai istrimu saat aku hanya melihat fotonya. Tapi setelah melihatnya langsung aku sangat tertarik dengannya. Sampai-sampai aku rasanya ingin menemuinya setiap hari. Aku juga tak bisa berhenti menatap dirinya saat sedang bertemu dengan Swara," kata Vivek terus terang.

"Kau bilang itu semua didepan suaminya sendiri. Apa kau tak pernah berpikir tentang perasaan ku saat seseorang bilang kalau dirimu cinta pada istriku?" kata Sanskar.

"Aku tidak peduli tentang itu. Tapi jika kau ingin membatalkan kerjasama kita. Kau akan membayar denda sesuai dengan kesepakatan itu. Seperti nya aku sudah tak punya waktu lagi berbincang denganmu karena aku sibuk," kata Vivek lalu pergi.

"Aku tak bisa membatalkan kerjasama sama itu karena aku sudah terlanjur tanda tangan dan aku juga akan mendapatkan keuntungan yang besar. Jika aku benar-benar membatalkan kerjasama itu aku akan membayar denda yang sangat besar dan membuat perusahaan keluarga ku terancam akan bangkrut. Berarti bagaimana pun caranya, aku harus tetap mempertahankan kerjasama itu. Lagi pula aku yakin kalau Swara tak akan tergoda oleh apapun yang dilakukan Vivek untuk mendapatkan dirinya," kata Sanskar.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang