Dijebak

136 3 0
                                    

1 minggu sudah berlalu, kini Kavita dan Sahil sudah siap dengan rencana mereka. Malam harinya terlihat Swara dan Sanskar sudah bersiap.

"Swara ayo kita berangkat ke restoran yang dibilang Sahil temanmu itu. Katanya teman SMA kamu akan reuni disana," kata Sanskar.

"Bagaimana penampilan ku sayang," kata Swara.

"Swara kau terlihat sangat cantik sayang. Pasti teman kamu akan muji kamu," kata Sanskar.

"Terima kasih sayang atas pujiannya," kata Swara.

Swara dan Sanskar pergi ke restoran dimana akan dilaksanakan reuni.

"Sayang apa Sahil sudah memberikan alamat restorannya?" tanya Sanskar.

"Udah sayang nanti aku tunjukin jalannya," kata Swara.

Akhirnya mereka sampai disana.

"Katanya restoran, tapi kok ini hotel sih. Coba kau lihat alamatnya lagi," kata Sanskar bingung.

Swara mengecek alamat yang diberikan Sahil. Memang disitu tempatnya.

"Alamatnya benar di sini kok," kata Swara.

"Mungkin ketemunya di restoran dalam hotel," kata Sanskar.

Mereka berdua masuk ke dalam hotel dan mencari restoran yang ada disana. Akhirnya mereka sampai direstoran. Disana sudah ada Sahil. Kavita juga ada disana dia menyamar menjadi pria temannya Sahil. Setelah melihat Sahil, Swara dan Sanskar langsung menghampiri mereka berdua dan duduk.

"Maaf ya aku terlambat," kata Swara.

"Enggak papa Swara," kata Sahil.

"Kok kita ketemu di hotel sih bukannya di restoran biasa aja," kata Swara.

"Kita pasti pulangnya ke malaman jadi lebih baik kita nginap disini aja dan ini kunci kamarnya," kata Sahil memberikan kunci kamar.

"Oh gitu ya, kok cuma kita doang sih dan disebelah kamu itu siapa. Kayaknya aku enggak kenal," kata Swara.

"Teman kita semuanya sibuk kecuali kita. Masa kamu lupa dia itu Aditya," kata Sahil.

"Oh Aditya, tapi aku kok pikun banget ya. Masa enggak inget teman sendiri sih," kata Swara.

"Ini siapa yang pesan minum," kata Sanskar.

"Aku," kata Sahil.

"Yaudah ayo kita bersulang," kata Swara.

Mereka kemudian bersulang dan minum.

"Kau akan mabuk saat meminum minuman itu Swara," batin Sahil.

"Kok rasanya aneh sih,  kayaknya ini bukan teh deh," kata Swara.

"Itu cuma perasaan kamu doang Swara," kata Sahil.

"Mungkin," kata Swara lalu meletakkan minuman itu.

"Itu ada apa?" kata Sanskar menunjuk ke arah pintu dan membuat mereka bertiga menoleh. Lalu Sanskar menukar minumannya dengan Swara.

Mereka bertiga kemudian melihat ke arah Sanskar.

"Enggak ada papa kok Sanskar," kata Swara.

"Memang enggak ada papa. Aku hanya menipu kalian," kata Sanskar tertawa.

"Sudahlah, ayo habiskan minum kita," kata Sahil.

Mereka bersulang dan meminum minuman mereka sampai habis.

"Swara Sanskar kami ke toilet dulu," kata Sahil.

"Yaudah sana," kata Swara.

Sahil dan Kavita kemudian pergi. Efek minuman itu mulai muncul dan membuat Swara dan Sanskar mabuk.

"Hai sayang ayo kita ke kamar," kata Sanskar.

"Iya sayang," kata Swara.

Mereka berdua berdiri semboyongan lalu berjalan mencari kamar. Swara menggandeng tangan Sanskar.

"Swara pasti akan mabuk dan nanti kau harus alihkan perhatian Sanskar. Aku akan membawa Swara ke sebuah kamar," kata Sahil tersenyum sinis.

"Baiklah ayo cepat kita pergi dari  sini dan melihat efek minuman itu pada Swara," kata Kavita.

Sahil dan Kavita kembali ke restoran.

"Hai sayang aku akan mencoba lihat nomer kamar kita," kata Swara mengambil kunci kamar dari sakunya.

"Sekarang cepat kau baca sayang," kata Sanskar.

"Nomernya ada banyak banget jadi aku bingung bacanya sayang," kata Swara.

"Kalau begitu kita cari bantuan," kata Sanskar.

Tiba-tiba pelayan datang di saat yang tepat.

"Hai tunggu kami perlu bantuan," kata Sanskar.

"Baik Tuan, apa ada yang bisa saya bantu," kata pelayan.

"Tunjukan kamar yang ada di nomer ini, kami bingung mencarinya," kata Swara lalu memberikan kunci itu.

"Baik Tuan," kata pelayan.

Pelayan itu membawa Swara dan Sanskar ke kamar. Di sisi lain Kavita dan Sahil bingung saat melihat Swara dan Sanskar tidak ada direstoran.

"Kemana mereka berdua," kata Sahil.

"Ini salah kamu, kenapa kamu tadi ngajak aku ke toilet," kata Kavita kesal.

"Diam kau Kavita, lebih baik kita cari mereka sekarang," kata Sahil kesal.

Sahil dan Kavita kemudian mencari Swara dan Sanskar. Swara dan Sanskar sampai di kamar mereka.

"Tuan ini kuncinya, silahkan masuk," kata pelayan setelah membuka kunci kamar dan memberikannya pada Sanskar.

"Terima kasih Tuan, kau sangat baik," kata Sanskar.

"Sama-sama tuan," kata Pelayan lalu pergi.

"Sayang cepat tutup pintunya," kata Swara.

"Iya Sanskar," kata Sanskar lalu menutup pintu dan mengunci pintu nya.

Mereka berdua kemudian berbaring di ranjang.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang