Makan Siang

148 7 0
                                    

Sekarang jam makan siang, Sanskar pergi ruangan Swara.

"Hei Swara, ayo kita berangkat ke restoran. Ini udah waktunya makan siang," kata Sanskar.

"Iya Sanskar," kata Swara.

Mereka pun keluar dari kantor dan menuju tempat parkir. Sanskar akan membukakan pintu mobil untuk Swara, tapi Swara mencegahnya.

"Tidak usah Sanskar, aku bisa sendiri kok," kata Swara membuka pintu mobil.

"Biasanya kamu yang minta aku buat bukain pintu mobil," kata Sanskar.

"Itu kan Sanskar, karena aku melakukan semua itu agar kau mencintai ku. Jadi untuk apa aku melakukan nya, sekarang kau kan sudah mencintaiku," kata Swara.

"Baiklah, sekarang cepat kau masuk," kata Sanskar.

Swara kemudian masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan Sanskar. Mereka menuju ke sebuah restoran. Akhirnya mereka sampai direstoran. Mereka keluar dari mobil.

"Swara kau harus menutup matanya dengan kain ini," kata Sanskar memegang kain.

"Baiklah, cepat pakaikan," kata Swara lalu Sanskar menutup mata Swara dengan kain.

Mereka masuk ke dalam restoran.

"Udah sampai belum Sanskar," kata Swara.

"Udah," kata Sanskar lalu membuka kain penutup mata Swara.

Swara terkejut saat melihat restoran itu dihiasi bunga dan hanya mereka berdua pengunjung di restoran itu.

" Ini kejutan untukmu Swara, " kata Sanskar.

"Wah kok tempat jadi romantis, dihiasi bunga lagi," kata Swara.

"Aku kan sudah mempersiapkan makan siang ini untuk berdua. Jadi beri aku hadiah dong," kata Sanskar.

"Kau mau hadiah apa Sanskar?" tanya Swara.

"Pelukan dan ciuman," kata Sanskar.

"Enggak ah, malu dilihatin orang," kata Swara.

"Kan cuma ada pelayan, pemain musik dan Menejer restoran," kata Sanskar.

"Tapi suruh mereka untuk tidak melihat kita," kata Swara.

"Kalian semua cepat balikan badan kalian," teriak Sanskar.

"Tapi kenapa Tuan," kata menejer restoran.

"Cepat laksanakan saja perintahku," teriak Sanskar.

"Baik Pak," teriak mereka kompak lalu membalikan badan mereka.

"Udah kan sayang, jadi cepat ayo lakukan," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara memeluk Sanskar.

"Udah kan," kata Swara melepaskan pelukannya.

"Masih kurang Swara, kau cium aku," kata Sanskar.

"Udah selesai belum Pak," kata menejer restoran.

"Belum," teriak Sanskar.

Swara mencium Sanskar, sedangkan Sanskar sangat bahagia setelah Swara mencium nya.

"Udah kan," kata Swara lalu duduk.

"Kalian bisa membalikan badan kalian," teriak Sanskar.

"Iya Tuan," kata mereka kompak dan membalikkan badan.

Sanskar kemudian duduk, pelayan menghampiri Swara dan Sanskar.

"Cepat kalian sajikan pesanan yang ku minta pagi tadi," kata Sanskar.

"Baik Tuan," kata pelayan lalu pergi.

Tak beberapa lama makanan dan minuman mereka datang lalu meletakannya di meja.

"Sekarang kau pergi sana," usir Sanskar.

"Baik Tuan," kata pelayan lalu pergi.

"Kita makan suap-suapan ya," kata Sanskar.

"Iya sayang," kata Swara.

"Cepat nyalakan musiknya," kata Sanskar.

"Baik Tuan," kata seorang pemain biola.

Mereka pun makan dengan saling menyuapi sampai makanan mereka habis, diiringi dengan biola.

"Mau tambah lagi," kata Sanskar.

"Enggak usah Sanskar, aku udah kenyang kok," kata Swara.

"Yaudah ayo pergi," kata Sanskar.

Mereka kemudian pergi dari restoran.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang