Membenci

88 3 0
                                    

Keesokan harinya, Laks pergi ke kamar Sanskar untuk menyuruhnya sarapan. Tapi Sanskar tak ada dikamarnya. Ternyata Sanskar sedang pergi ke rumah Swara. Laks mencari Sanskar dirumah, tapi Sanskar tak ada disana. Laks akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah Swara karena pasti Sanskar kesana. Sanskar akhirnya sampai di rumah Swara. Sanskar lalu turun dari mobil dan dia membawa bunga untuk Swara. Sanskar kemudian mengetuk pintu dan Sharmishta yang membukakan pintu. Sharmishta senang melihat Sanskar datang dan itu artinya sekarang dia baik-baik saja. Tapi tiba-tiba Sharmishta mengingat Swara dan pasti Sanskar kesana untuk mencari Swara.

"Ibu kenapa diam saja? Apa Ibu tak mau menyuruhku untuk masuk?" tanya Sanskar.

"Iya Sanskar. Ayo masuk," kata Sharmishta.

Sharmishta dan Sanskar masuk ke dalam dan diruang tamu ada Shekar. Sharmishta dan Sanskar lalu duduk disana.

"Ada apa kau kemari Sanskar?" tanya Shekar.

"Ayah aku ingin menjemput Swara. Ibu bilang kalau dia ada disini dan aku sudah tak sabar untuk menemuinya. Ibu tolong panggil kan Swara," kata Sanskar membuat Shekar dan Sharmishta saling menatap satu sama lain karena bingung harus bicara mulai darimana.

"Kenapa Ibu dan Ayah hanya saling menatap? Baiklah kalau begitu aku akan langsung ke kamar Swara saja," kata Sanskar.

"Sanskar sebenarnya........" kata Shekar ragu-ragu untuk mengatakannya.

"Ayah katakan saja dan jangan ragu-ragu seperti itu," kata Sanskar.

"Sanskar sebenarnya Swara tidak ada disini," kata Shekar.

"Ayah kau jangan bercanda padaku. Mana mungkin Swara tak ada disini dan mana mungkin Ibuku berbohong padaku," kata Sanskar yang tak percaya.

"Aku mohon maafkan Swara atas apa yang sudah dia lakukan padamu," kata Sharmishta memohon.

"Ibu Ayah aku sama sekali tak mengerti. Sebenarnya ada apa ini," kata Sanskar yang bingung.

"Swara sudah menceraikanmu Sanskar dan sekarang dia bukan istrimu lagi," kata Laks yang baru datang.

Sanskar menjatuhkan bunga yang dia bawa lalu dengan segera dia menghampiri Laks. Sanskar menarik kerah baju Laks.

"Berani-berani nya kau mengatakan itu Laks. Aku tau Swara tak akan pernah melakukan itu. Swara sangat mencintaiku dan aku juga begitu. Aku tak ingin mendengar hal buruk lagi tentang Swara," tegas Sanskar.

"Yang dikatakan Laks benar Sanskar. Aku sebagai Ayahnya meminta maaf karena perbuatannya. Dia meninggalkanmu demi pria yang lebih kaya darimu," kata Shekar.

Sanskar masih tak percaya Swara bisa melakukan itu. Pasti ada alasan Swara melakukan itu. Sanskar melepaskan kerah baju Laks.

"Siapa pria yang Ayah maksud?" tanya Sanskar.

"Vivek Choudhary dan Swara sekarang tinggal dirumahnya," kata Shekar.

"Sanskar lupakan saja Swara dan mulailah hidup baru tanpa dia karena sebentar lagi Swara akan menikah dengan Vivek," kata Laks.

"Ini tidak mungkin, aku butuh penjelasan dari Swara," kata Sanskar lalu pergi dengan amarah.

Laks mengikuti Sanskar kemana dia pergi dan ternyata Sanskar pergi ke rumah Vivek. Sanskar dan Laks sampai disana. Sanskar dan Laks akan masuk ke dalam rumah Vivek tapi dihadang oleh para bodyguard.

"Tuan Anda tidak boleh masuk tanpa izin dari Tuan Vivek," kata salah satu bodyguard.

"Kalian menyingkirlah dari hadapanku atau aku akan menghajar kalian," tegas Sanskar.

"Kami tidak takut dengan Tuan," kata salah satu bodyguard.

Sanskar bertarung dengan para bodyguard itu dibantu oleh Laks. Para bodyguard itu akhirnya kalah. Sanskar dan Laks lalu masuk ke dalam rumah Vivek.

"Vivek dimana kau menyembunyikan istriku?" teriak Sanskar.

Mendengar suara Sanskar, Vivek bergegas pergi menemui di ruang tamu. Vivek lalu duduk dan menaruk kakinya dimeja. Sedangkan Swara menatap Sanskar dari atas. Swara bahagia karena bisa melihat Sanskar walaupun dari kejauhan.

"Apa kabar Sanskar? Sudah lama kita tak bertemu," kata Vivek.

"Jangan basa-basi, cepat katakan dimana kau menyembunyikan istriku," bentak Sanskar.

"Sanskar dia sudah bukan istrimu lagi, tapi dia adalah calon istriku. Aku dan Swara akan menikah 3 hari lagi. Aku harap kau bisa datang karena aku yang telah mengundangmu secara langsung," kata Vivek bahagia.

"Aku tidak percaya padamu dan aku yakin Swara tak akan melakukan itu," tegas Sanskar.

"Kau itu terlalu bodoh Sanskar. Siapa sih wanita yang tidak tertarik dengan pria tampan dan kaya. Aku punya segalanya dan aku juga bisa membelikan semua yang dia mau," jelas Vivek.

"Aku tak akan mengampunimu Vivek," kata Sanskar menghampiri Vivek.

Swara datang dan duduk disebelah Vivek membuat Sanskar menghentikan langkahnya. Sanskar masih belum percaya Swara menghianatinya.

"Kenapa pria ini ada disini? Bukankah dia sedang koma tapi sekarang dia sudah sadar. Aku dan kau sudah tak ada hubungan lagi Tuan Sanskar. Jadi jangan ganggu hidupku lagi. Vivek sudah membelikan semua yang aku inginkan dan kabar baiknya lagi. Aku dan dia akan menikah 3 hari lagi," kata Swara.

"Kenapa kau melakukan semua ini Swara? Kau bukanlah Swara yang selama ini aku kenal. Aku kecewa padamu tapi entah kenapa perasaanku mengatakan kalau ada alasan dibalik kau melakukan ini," kata Sanskar.

"Sudah jangan banyak bicara. Lebih baik kau pergi dari sini dan jangan ganggu hidupku lagi," tegas Swara.

"Baiklah. Jika kau bisa bahagia dengannya. Kau bisa menikah dengannya, tapi perasaanku padamu tak akan berubah sampai kapanpun. Pikirlah dahulu sebelum kau menyesal telah menikah dengan pria jahat seperti dirinya," kata Sanskar.

"Hei Tuan Sanskar. Jaga bicaramu kau tak boleh menjelekkan Vivek karena dia calon suamiku. Cepat kalian pergi dari sini," bentak Swara.

"Kakak lebih baik kita pergi dari sini. Biarkan wanita ini memilih hidupnya sendiri," kata Laks.

"Semoga kau bisa bahagia dengan Vivek karena aku hanya ingin yang terbaik untukmu. Dan satu hal lagi, Tuan Vivek dan Swara aku akan datang ke pernikahan kalian karena Tuan Vivek telah mengundangku secara langsung," kata Sanskar dengan berat hati dan mengepalkan tangannya.

Sanskar dan Laks lalu keluar dari rumah Vivek. Vivek sangat bahagia karena Swara membelanya.

"Terima kasih sayang karena kau telah membelaku," kata Vivek.

"Sama-sama Vivek. Aku pergi ke kamarku dulu," kata Swara.

"Iya sayang," kata Vivek.

Swara pergi ke kamarnya. Swara sampai dikamarnya dan dia langsung menutup pintu kamar serta menguncinya. Swara menangis karena dia sudah membuat Sanskar membencinya.

"Maafkan aku Sanskar dan semoga saja setelah kau mengetahui yang sebenarnya kau tak marah padaku," kata Swara.



Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang