Firasat Buruk

90 3 0
                                    

Sanskar dan Laks sampai dirumah. Sanskar langsung masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya. Sanskar sampai dikamar nya dan dia kemudian membanting semua barang yang ada disana. Laks segera menyusul Sanskar ke kamar Sanskar. Sanskar akan membanting foto pernikahannya dengan Swara. Tapi dia mengurungkan niatnya itu. Sanskar memeluk foto itu dan dia mengingat pernikahan nya dengan Swara.

"Swara kenapa kau melakukan ini padaku. Aku sangat mencintaimu dan kau menghianatiku. Tapi perasaanku selalu mengatakan kalau kau tak mungkin melakukan itu. Tapi apa yang ku lihat tadi membuktikan kalau kau mencintainya," kata Sanskar menangis.

Laks sampai dikamar Sanskar dan melihat kamar Sanskar yang berantakan. Laks mendekati Sanskar tapi Sanskar mencegahnya.

"Laks tolong pergilah dari sini. Aku butuh waktu untuk sendiri," bentak Sanskar.

"Aku tidak bisa meninggalkan Kakak sendiri dengan keadaan seperti ini," kata Laks.

"Aku mohon Laks pergilah dari sini," tegas Sanskar.

"Tidak Kak," kata Laks khawatir.

Sanskar menaruh foto itu ditempatnya kembali. Sanskar menarik tangan Laks. Setelah sampai di depan pintu Sanskar mendorong Laks sampai terjatuh ke lantai.

"Kakak sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya Laks.

"Aku hanya ingin Swara kembali lagi padaku. Jika kau tak bisa membawanya kembali tolong biarkan aku untuk sendiri," tegas Sanskar lalu menutup pintu kamarnya.

"Mungkin aku memang harus membiarkan Kakak untuk sendiri saat ini," kata Laks lalu pergi ke kamarnya.

Laks sampai dikamarnya dan ponselnya berbunyi. Laks memangangkatnya karena yang menelpon adalah Swara.

"Laks bagaimana keadaan Sanskar sekarang?" tanya Swara khawatir.

"Keadaannya baik-baik saja Kak," kata Laks berbohong karena tak mau membuat Swara khawatir.

"Aku lega mendengarnya," kata Swara lega.

Swara tak sengaja meyenggol sebuah foto. Dengan segera Swara mengambil foto itu dan membalikkan foto itu. Ternyata itu foto Sanskar dengan segera Swara mengambil foto itu dan menaruhnya di tempat semula. Firasat Swara mengatakan hal yang buruk akan terjadi pada Sanskar.

"Kakak kenapa diam saja dan tadi apa yang jatuh?" tanya Laks khawatir.

"Dimana Sanskar sekarang? Apa dia bersamamu?" tanya Swara khawatir.

"Tidak. Dia ada.....," kata Laks terpotong.

"Bukankah aku sudah bilang padamu untuk selalu menemaninya. Cepat kau sekarang temui dia, firasatku mengatakan dia akan berbuat sesuatu untuk melukai dirinya," kata Swara.

Laks mengakhiri panggilan dan segera pergi ke kamar Sanskar dengan berlari. Laks sampai di depan kamar Sanskar. Laks akan membuka pintu tapi ternyata dikunci dari dalam.

"Kakak buka pintunya," teriak Laks dan juga mengetuk pintu kamar Sanskar.

Dikamar terlihat Sanskar yang sedang memegang pisau dan menaruhnya diatas pergelangan tangannya.

"Lebih baik aku tiada daripada harus melihatmu menikah dengan Vivek," kata Sanskar lalu melukai pergelangan tangannya.

Annapurna, Durga dan Ragini sampai di depan kamar Sanskar karena tadi mereka mendengar teriakan Laks.

"Ada apa Laks?" tanya Annapurna khawatir.

"Kak Sanskar tak mau membuka pintu kamarnya dan dia sama sekali tak menjawab perkataanku Bu," kata Laks.

"Laks lebih baik kau dobrak saja pintunya," saran Ragini.

"Iya Laks," kata Durga.

Laks mendobrak pintu itu, usaha pertamanya gagal. Akhirnya dobrakan yang kedua membawakan hasil. Mereka langsung masuk ke dalam kamar Sanskar. Mereka melihat Sanskar yang tak sadarkan diri dan mereka melihat pergelangan Sanskar yang dipenuhi darah. Durga segera menelpon Dokter. Laks langsung mengangkat Sanskar dan membaring di ranjang. Laks kemudian mengobati luka dipergelangan tangan Sanskar. Akhirnya Dokter sampai disana setelah Laks selesai mengobati luka Sanskar dan memperbannya. Dokter menyuruh semua orang untuk keluar dan mereka pun keluar. Dokter memeriksa keadaan Sanskar. Setelah itu dia keluar dari kamar Sanskar.

"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Annapurna khawatir.

"Untung saja kalian cepat mengobati luka dipergelangan tangannya itu. Jika sampai terlambat dia pasti tak akan selamat. Tapi keadaannya sekarang baik-baik saja dan dia hanya perlu istirahat. Dan ini resep obatnya," kata Dokter lalu memberikan resep obatnya.

Laks mengambil resep obat itu. Lalu dia mengantar Dokter itu keluar rumah. Sedangkan Durga, Annapurna dan Ragini masuk ke dalam kamar Sanskar.

"Sanskar kenapa kau melakukan ini? Entah apa yang ada dipikiranmu," kata Annapurna sedih melihat kondisi Sanskar.

Swara masih menunggu telepon dari Laks untuk mengetahui keadaan Sanskar. Akhirnya Laks menelpon Swara dan Swara langsung mengangkatnya.

"Bagaimana keadaan Sanskar Laks?" tanya Swara khawatir.

"Kakak tenang saja Sanskar baik-baik saja," kata Laks membuat Swara sangat lega.

"Kau yakin," kata Swara meyakinkan.

"Iya Kak," kata Laks lalu mengakhiri panggilan.

"Jika bukan karena Kak Swara mungkin Kak Sanskar tak akan selamat. Kekuatan cinta itu memang tak ada tandingannya. Maafkan aku Kak karena aku telah berbohong padamu soal keadaan Sanskar itu aku lakukan karena aku tak mau kau khawatir," kata Laks.

Laks lalu pergi untuk membeli obat sesuai resep Dokter. Setelah membeli obat Laks langsung kembali ke rumah dan menuju ke kamar Sanskar. Laks menaruh obat itu dimeja di kamar Sanskar.

"Laks bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Annapurna.

Laks lalu menceritakan semuanya pada Durga, Annapurna dan Ragini. Mereka terkejut ketika mendengarnya.

"Apa dia melakukan itu pada Sanskar? Apa dia sama sekali sudah tak mempunyai perasaan padanya? Aku tidak akan memaafkanmu Swara," kata Annapurna marah.

"Andaikan aku bisa menceritakan nya pada kalian kenapa Swara melakukan semua ini dan Sanskar selamat itu berkat Swara," batin Laks.

Laks menyuruh mereka bertiga untuk pergi sedangkan dirinya yang akan menjaga Sanskar. Setelah mereka pergi Sanskar terbangun dan melihat ke arah Laks.

"Kenapa aku masih hidup pasti kau yang menyelamatkanku kan? Kenapa kau lakukan itu Laks?" tanya Sanskar marah.

"Apakah aku harus mengatakan semuanya sekarang atau aku harus berbohong lagi pada Sanskar?" batin Laks bingung.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang