Perjodohan

198 8 0
                                    

"Pak kenapa teman bapak ditinggal?" tanya Swara.

"Biarin aja, itu hukuman atas kelakuan dia tadi," kata Sanskar.

Kediaman Maheswari

"Ada apa tuan memanggil saya?" kata Shekar.

"Aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu. Sekarang kau duduklah," kata Durga. Shekar kemudian duduk.

"Tuan ingin membicarakan apa," kata Shekar.

"Aku ingin menjodohkan putraku dengan putrimu," kata Durga.

"Maaf tuan, tapi aku seorang supir. Jadi tidak pantas jika putriku menikah dengan tuan," tolak Shekar.

"Aku tak pernah membedakan kasta. Jadi aku harap kau menerimanya. Karena aku tau kau dari keluarga baik-baik. Setelah Sanskar pulang dari luar kota. Aku akan membicarakan dengannya," kata Durga.

"Baik tuan saya menerimanya," kata Shekar.

"Terima kasih Shekar. Sekarang kau boleh kembali bekerja," kata Durga.

"Baik tuan," kata Shekar lalu pergi.

"Ayah aku ingin segera menikah," kata Laks yang baru datang dengan Ragini. Ragini yang meminta berkat setelah itu duduk disamping Laks.

"Dia calon istrimu?" tanya Durga.

"Iya Ayah, kau merestui kami," kata Laks.

"Ayah merestui kalian," kata Durga.

"Terima kasih ayah dan aku ingin menikah 3 minggu lagi," kata Laks.

"Laks apa yang kau katakan, masa secepat itu," bisik Ragini.

"Lebih cepat lebih baik," bisik Laks.

"Tapi tunangan dulu, setelah itu menikah. Tapi harus menunggu kakakmu pulang dulu," kata Durga.

"Pokoknya aku mau menikah 3 minggu lagi. Aku enggak mau nunggu kakak. Aku kan enggak tau dia pulang kapan. Aku mohon yah," kata Laks.

"Baiklah ayah akan menuruti semua kemauanmu," kata Durga. Laks langsung memeluk Ayahnya.

"Makasih yah," kata Laks.

Swara dan Sanskar sudah sampai hotel. Mereka masuk ke dalam hotel.

"Swara seperti nya kita akan lebih lama disini. Sekitar 1 bulan, karena aku yang akan menghandel proyek ini. Karena ini adalah proyek terbesar aku. Jadi aku harap kau bisa mengerti,"kata Sanskar.

" Iya Pak," kata Swara.

" Yaudah kita makan siang. Kau mau makan siang siang dimana. Mumpung mood aku lagi baik," kata Sanskar.

"Kita cari kedai dekat sini aja atau makan disini aja" usul Swara.

"Kita ke restoran yang dekat sini aja, kau tenang aja aku yang bayar," kata Sanskar.

"Iya Pak," kata Swara.

Mereka pergi ke restoran dekat hotel. Tak memerlukan waktu lama, mereka sampai di restoran. Mereka masuk ke dalam restoran.

"Pak tapi disini semua kayaknya pasangan deh. Itu lihat mereka lagi suap-suapan," kata Swara.

"Enggak papa, lagi pula kita udah terlanjur kesini," kata Sanskar duduk. Swara juga duduk.

"Baik Pak," kata Sanskar.

Dimeja Swara dan Sanskar ada lilin dan dihiasi bunga mawar. Kemudian Sanskar dan Swara memesan makanan. Setelah itu pelayan pergi.

"Kenapa kamu pesan makanan yang sama denganku," kata Sanskar.

"Aku juga suka makanan itu pak," kata Swara.

"Terserah kau saja," kata Sanskar.

"Pak saya boleh meminta sesuatu," kata Swara.

"Tentu," kata Sanskar.

"Bisakah kita berteman," kata Swara mengulurkan tangannya.

"Baiklah, lagi pula aku butuh teman," kata Sanskar mengulurkan tangannya. Lalu mereka berjabat tangan.

"Hari ini adalah hari istimewa bagiku dan istriku karena kami baru menikah. Jadi kalian bisa makan sepuasnya tanpa membayar. Tapi ada syaratnya, kalian harus saling menyuapi pasangan kalian bergantian," kata Pemilik Restoran itu.

"Bagaimana kalau kita melakukan apa yang pemilik restoran itu bilang. Bapak berani enggak," ajak Swara.

"Berani," kata Sanskar.

Sanskar dan Swara saling menyuapi satu sama lain sampai makanan mereka habis. Setelah selesai mereka kembali ke hotel.

Aku Mencintai Bosku SWASAN [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang