DUADUA🌸

860 73 1
                                    

   Suara derap kaki berlari memenuhi lorong rumah sakit, yuta yg sedang duduk didepan ruangannya taeyong pun menoleh ke arah suara kaki itu, ternyata itu teman2nya dan kekasihnya yg sedang berlari, lalu yuta beridiri dari duduknya menyambut teman2nya
"yut gimana keadaan taeyong saat ini" tanya jisoo, yuta hanya menggeleng lalu memeluk rose erat, tubuhnya bergetar, rose lalu membalas pelukan kekasinya dengan erat juga.
"kamu kenapa?" tanya rose lembut sambil mengelus punggung yuta
"taeyong depresi rose taeyong depresi" adunya seperti anak ke ibunya.
Semuanya termenung mendengar ucapan yuta itu, sebeneranya jennie,rose,jisoo merasa bersalah tidak memberitahukan keberadaan shasa saat ini.
"kalian tau ngga nyembunyiin sesuatu kan?" tanya jhony curiga menatap wanitanya dan kedua temannya itu, ketiga gadis itu meneguk salivanya gugup
"kamu apaan sih yang aku ga ada apa2, kamu jangan nuduh gitu dong tanpa bukti" marah jennie, walaupun sekarang tubuhnya sedikit bergetar takut jhony marah atau curiga kepadanya, jhony mendenger penuturan kekasihnya pun mendekap jennie
"maaf sayang aku terlalu khawatir sama taeyong kenapa bisa gini, maaf ya nuduh kamu sama temen2 kamu yg engga2" sesal jhony sesekali mencium kepala jennie, jennie menghembuskan nafas lega lalu mengeratkan pelukannya pada sang kekasih, jisoo dan rose pun bernafas lega.
"ayo masuk kita jenguk taeyong" ajak taeil ke yg lainnya
"momynya taeyong kemana emang" tanya jisoo
"pulang dulu sama mamah gue ambil baju taeyong sekalian bersih2, nanti juga kesini sama mamah gue" jawab yuta, ochi yg mendengar camernya disini pun mukanya merah, dia malu jika bertemu mamahnya yuta.
"lo kenapa rose malu ketemu tante jessi ya" goda jhony yg dihadiahi cubitan pinggangnya oleh jennie.
Rose yg mendengar itu pun tambah merah mukanya, salting "a-pansih ngg-ak ya" ucapnya, yuta yg gemas pun memeluk erat "gausah salting itu atau tegang, mamah aku ga gigit kok" jawabanya enteng.
Matamu enteng, gatau apa gue gugup ketemu camer mana pakaian gue kaya gini lagi duh ochi malu maluin aja deh batin ochi menggerutu. Kemudian mereka berjalan masuk ke ruangan taeyong, melihat taeyong masih tertidur mereka berjalan ke arah ranjang taeyong, wajahnya pucat. Sumpah gue ngrasa jahat banget jadi manusia, tapi ini juga shasa yg mau, tapi gue disatu sisi kasian taeyong yg tersiksa gara2 shasa ninggalin dia. Bingung gue beneran, gue chat dulu deh batin jennie bingung, hati dan otaknya tidak sinkron, ingin mengatakan sebenarnya tapi shasa bagaimana? Jennie tidak mau shasa sakit hati lagi, dia tidak tega dengan bungsunya itu.
"taeyong masih tidur kita duduk disofa aja yuk" ajak jhony yg membuyarkan lamunan jennie, semuanya mengangguk.

Hiks.. Hiks.. Lalisa

Semua memandang satu sama lain, detik berikutnya mereka kalang kabut mendengar taeyong nangis sesenggukan, semua berjalan ke arah taeyong. Taeil membantu taeyong untuk duduk
"lo pengin apa yong gue bawain nanti" tanya yuta
"gue pengin ketemu shasa, pengin lalisa disisi gue itu udah cukup hiks, gue ga kuat gini terus" tutur taeyong lirih, lalu menatap jisoo dengan pandangan kosong dan sendu
"gue mohon bantuin gue buat ketemu shasa, gue pengin nyelesein semua ini" lanjutnya.
"yong kita yg notabene sahabat shasa aja gatau dia dimana, kita pengin bantuin lo tapi gue bener2 gatau" sembur ochi cepat maafin gue yong maafin gue, kali ini aja gue egois dihubungan sahabat gue sama lo batinnya. Mendengar ucapan itu pun dia menangis, lalu tertawa

Arghhh!!! GUE MAU SHASA GUE MAU SHASA HIKS ARGHH! Hahaha

Taeyong mengamuk tidak jelas, jennie tubuhnya ketakutan, jisoo ingin menangis rasanya benar2 tidak tega, ochi menegang ditempat. Jhony, taeil dan yuta memegangi tangan taeyong. Yuta memencet tombol guna memanggil dokter
"yong jangan gini bangsat, sembuh ayo sembuh biar lo bisa ketemu shasa" teriak jhony, seketika pergerakan taeyong perlahan berhenti, tubuhnya bergetar, taeil dan jhony melepaskan tangannya ditangan taeyong.

Ceklek

Dokter membuka pintunya, jhony menjauh agar dokter bisa leluasa memeriksa taeyong, jhony mendekati jennie, memeluk jennie agar wanitanya tidak ketakutan.
"syutt udah honey gapapa, tenang aja ya" suara lembutnya menghangatkan hati jennie, jennie mendongak kepalanya ke arah jhony lalu mencium bibirnya, dengan senang hati jhony membalas, ciuman mereka hanya sebentar karena ini di rumah sakit.

Mine Is Still MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang