DUATIGA🌸

840 66 3
                                    

   "kamu gausah macem2 ya yong!" marah lalisa, apaa tadi katanya bunuh diri? Yg benar saja, taeyong memang benar2 tidak waras.
"ya kalo kamu kaya gitu lg aku bakal bunuh diri, buat apa hidup kalo semangat hidup aku itu kamu, tapi kamu pergi" ucapnya enteng sambil terseyum smirk, "sekarang kamu udah balik jangan harap bisa lepas dari aku sayang, you're mine!" dengan nada dingin, sekarang atmosfir dirumah sakit sedikit mencekam, apa lagi daritadi taeyong menatapnya intens dan tajam. Serasa ada yg memperhatikan dirinya intens shasa menatap taeyong, memang benar taeyong tengah menatapnya
"kenapa liatin kaya gitu? Ada yg salah sama penampilan aku?" tanya shasa heran, taeyong geleng2 kepala lalu tersenyum manis
"kamu kenapa cantik banget hem?" taeyong bertanya seperti itu dengan tatapan menggoda, shasa yg mendengar itupun pipinya merona "apaan sih gajelas" ucapnya salting. Hening
"winwin siapa" tiba2 taeyong bertanya seperti itu karena dia penasaran ada hubungan apa winwin sama lalisa, shasa menyerngit heran darimana taeyong tau winwin? Padahal shasa tidak pernah berbicara tentang winwin
"kok kamu tau winwin? Penasaran aku ga pernah ngomong soal itu" tanya shasa curiga
"tau lah, dia komen di instagram kamu aja aku tau" jawabnya santai kaya dipantai.
"bukannya aku ngeblok semua medsos kamu" balas shasa, taeyong tersenyum miring mendengar ucapan wanitanya
"yuta punya fake akun dan dia ngikutin kamu bahkan semunya, aku aja baru tau kemaren" ucapnya "so, jelaskan siapa winwin baby".
Lalisa membelalakan matanya kaget, tidak percaya bahwa yuta membuat fake akun, segitu gabutnya atau nekatnya?
"aku bener2 terkejut" syok lalisa
"jawab sayang, siapa dia?" dengan nada dingin
"okey okey, winwin temen aku di paris, kita berteman dari aku SD diparis dulu, lalu aku SMA balik ke Indo jadi aku ga prnah ketemu dia lagi, kenapa tanya gitu? Ada yg ganjel dipikiran kamu?" jawabnya dengan panjang lebar dan penuh kesabaran, shasa takut taeyong berfikir macam2 karena taeyong baru aja kembali normal.
"tapi dia suka sama kamu aku gasuka itu! Kamu itu milik aku cuma milik aku gaboleh sama yg lain" tegas taeyong dengan nada rendah. Shasa meneguk salivanya dengan susah payah, ada alarm bahaya yg sebentar lg berbunyi.
"iyaiya aku tau, sekarang kamu istirahat ya" lembutnya.
"kamu cinta sama dia?" tanyanya
"are you kidding me? Pikiran dari mana itu?" herannya, mana ada dia menyukai winwin, mustahil.
"jawab aja" taeyong marah
"aku ga pernah suka sama dia, aku punya pikiran buat  punya yg lain aja ngga apa lagi suka sama temen aku sendiri!" ucapan shasa meninggi.
"baguss" taeyong senang bukan main "kenapa kamu membalas komentarnya?"
"dia temen aku yong masa iya aku ga bales, nanti aku dicap orang sombong" jawabnya dengan sabar
"tapi kaya kamu wanita murahan sha membalas komentar para laki2, kamu membalas komentar jaehyun,eunwo, winwin" taeyong dengan sinisnya, dia tidak menyadari jika perkataanya membuat hati lalisa ngilu

Deg!

Murahan? Shasa bukan cewe yg seperti itu, dia setia dengan taeyong walaupun dia udah membuat hatinya hancur berkeping2, tapi apa balasan dia?
"kamu bilang apa? Murahan? Iya aku murahan kenapa? Kenapa kamu mau sama wanita murahan kaya aku!! Jawab taeyong! Kamu yg pemaksa, kamu yg possesi dan bahkan kamu yg merebut mahkota aku!!" bentak shasa, wajahnya merah padam menandakan dia sangat marah dengan perkataannya itu, sungguh sangat menyakitkan, wanita mana yg tidak sakit dibilang murahan?
"lalisa maaf, bukan seperti it..." taeyong takut
"basi taeyong basi!! Aku udah muak sama semuanya, terserah kamu mau bilang aku apa! Aku cape, aku cape baru aja terbang! Aku bener2 benci sama kamu, kecewa sama kamu! Jangan harap aku bisa maafin kamu" ucapnya sambil menatap taeyong tajam, taeyong menutup bibirnya rapat, sesakit ini kah?
"sayang jangan ngomong gitu aku ga bermaksud gitu" taeyong sambil memegang tangan shasa, tapi shasa menyentak tangannya kasar
"persetan! Gue benci sama lo, gue ga sudi disentuh orang yg bajingan kaya lo! Buat apa gue balik kesini, padahal gue bisa dapetin cowo yg lebih baik dari lo! Gue pergi" dengan nada dingin dan menusuk hati taeyong, taeyong membelalakan matanya tidak percaya ucapan shasa barusan, kosa katanya menggunakan lo-gue. Itu artinya dia benar2 marah
"ngga sha ngga!! Kalau kamu pergi dari ruangan ini aku bakal bunuh diri!" dengan lantang taeyong berbicara seperti itu, shasa tidak mempedulikannya walau hatinya cemas dengan perkataan pemuda itu, shasa tau taeyong orang yg nekat. Dia berhenti dipintu dan menatap taeyong dengan tatapan benci
"terserah gue ga peduli sama sekali" lalu menutup pintu dengan keras.
Taeyong menegang, tubuhnya bergetar hebat, dia mengamuk diruangannya, melepas infusnya bangun dari ranjang berlari untuk keluar, tidak memikirkan darah yg merembes keluar dari pergelangan tangan taeyong akibat infusnya dicabut paksa. Dia melihat lalisa yg akan naik lift, larinya makin kencang, hingga shasa masuk lift dia berteriak
"LALISA JANGAN PERGI SHA JANGAN KUMOHON!!" mohonnya sambil berlari, tapi tenaganya lemah, dia jatuh dilorong sambil menatap depan tepatnya menatap shasa yg hanya diam dengan ekspresi dinginnya. Pintu lift tertutup dia menangis, meraung2 tidak jelas, meninju lantai rumah sakit.
Didalam lift shasa diam, sebenernya dia khawatir tetapi sakit dihatinya mendominasi semuanya, luka yg belum kering kini basah kembali, terisak dengan sedihnya, membuka hp menghubungi jhony
"iya sha kenapa" jawab jhony disana
"lo ke rumah sakit sekarang gue hiks mau pulang" ucapnya dengan isakan
"lo kenapa sha, kenapa ningalin taeyong sendirian" jawabnya marah
"gue pulang, lo jagain aja temen lo" ucapnya
"tapi kena-" tut. Panggil dimatikan langsung oleh shasa. Dia langsung keluar dari rumah sakit mencari taksi untuk pulang ke aprtemennya, menunggu taksi datang kurang lebih 1 menit taksi lewat shasa langsung menaikinya.
Didalam taksi shasa diam, dia teringat rose, membuka hp menghubungi sahabatnya itu
"halo chi" panggilnya
"ada apa sha" jawab rose
"dimana" tanyanya
"kita semua diaprt nih, kenapa?" tanya jisoo
"otw" jawab shasa yg langsung mematikan telponnya

Mine Is Still MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang