"Ngga bakal gue biarin tuh cewe lepas gitu aja!" desisnya daritadi.
"Sial ini liftnya lama banget sih".
"Pengin gue bom rasanya ini kantor".
Sampai di lantai dasar melihat lihat mobil, biasanya mobil gadisnya itu kalau ke kantornya pasti mobilnya parkir di dekat mobilnya karena itu perintah mutlak dari Eunwo, tidak boleh ada yg memarkir di samping mobilnya.
"Bangsat" sudah berapa kali Eunwo mengumpat, lalu menelfon June.
"June lo udah urus cewe jalang itu?".
"Lagi gue bawa boss ke markas".
"Bagus, gue mau nyari Lalisa dulu dan lo sama Lena urus cewe itu jangan sampe kabur sebelum gue kesana paham?!!".
"Asiap boss gue tunggu" Eunwo mematikan telfonnya.
"Tapi gue nyari dimana ya".
"Apartemennya aja deh" lalu dia langsung meng gas mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampe ke apartemen gadisnya.
Di depan gedung apartemen dia langsung berlari masuk tidak peduli tatapan aneh pada orang yg melihatnya.
Eunwo langsung menekal bel dengan sabar, harus tenang jangan gegabah itu akan membuat Shasa takut padanya, merubah ekspresinya dengan wajah polos bukan wajah tadi yg dengan tatapan tajam seperti psycho.
Sudah menekan bel tapi belum dibuka juga pintunya, membuat Eunwo tidak sabar menekan password pintu apartementnya.Kosong.
Apartementnya kosong, bersih, rapi dan wangi.
"Arghh sial!!" teriaknya kesetanan.
"ALDI CARI CEWE GUE SEKARANG, GUE TUNGGU 2 JAM!" langsung mematikan telfon lalu pergi ke markas mengurusi hama. Matanya merah dengan tatapan tajam yg setiap orang melihatnya akan ngeri, seperti akan meledak.
Sesampainya di markas pintunya langsung dibuka kasar oleh Eunwo, semua anak buahnya menunduk takut karena boss nya sedang marah besar terlihat dari mata dan wajahnya merah, urat dirahangnya menonjol.
"Mana gadis sialan itu" desis dengan suara rendahnya.
"D-ddi ruang ek-ssekusi boss" jawab anak buahnya takut takut, Eunwo mengangguk singkat lalu menyeringai iblis masuk ke ruangannya. Didepan pintu ruangan melihat 2 bodyguardnya sedang menjaga seketika menelan salivanya takut takut bossnya ada didepan dengan tatapan tajam, dengan cepat pintunya dibuka Eunwo masuk. Disana ada June, Lena dan beberapa anak buahnya, June yg melihat itu pun tersenyum setan.
"Ini boss mangsa lo".
"Bagus", Eunwo mendekat pada gadis yg diikat dengan menunduk takut, orang orang disana juga merasakan tegang karena auranya. Mendekat dengan pelan tapi tajam, membungkuk melihat gadis itu dengan kasar menjambak rambut gadis itu membuat gadis itu menengadah menghadap wajah tampan Eunwo.
"Punya nyawa berapa lo buat godain gue? Se cantik apa lo dari cewe gue hah? JAWAB JALANG!!" dia membentak gadis itu, melihatnya saja membuat muak dan marah, ingin sekali melenyapkannya sekarang juga tapi dia tidak dengan cepat akan melakukannya butuh proses yg panjang tentunya😏.
"Tadi aja godain gue dengan mulut lo yg bau itu kenapa disini diem? Takut? Iya? Atau lo kaget liat atasan lo sifatnya gini? Hahaha manusia didunia ini ngga ada yg baik, salah satunya gue, dibalik wajah baik gue, gue lebih dari kejam asal lo tau. Tapi lo udah bangunin singa tidur didalam diri gue dengan cara sampah lo yg ngebuat Shasa gue pergi!!" lalu menyentaknya dengan keras, Eunwo seakan tuli dengan isakan tangisan itu.
"Cewe ngga tau diri, udah enak kerja dikantor gue tapi lo ngelunjak, sampah!!" Eunwo meludahi wajah gadis itu membuat gadis itu menangis lebih keras.
"June lo urusi gadis sialan ini" Eunwo menatap June, gantian menatap Lena "Dan lo Lena, buat gadis ini malu didepan karyawan kantor terserah lo mau ngapain gue ngga peduli".
"Terserah gue nih boss gue apain?" tanya June dengan tatapan berbinar.
"Ya... Tapi jangan lupa bunuh gadis itu seakan akan bunuh diri besok, tapi besok dia harus ke kantor nerima kejutan dari Lena" Eunwo pergi dari ruangan itu, dia tidak mau tangannya yg bersih mengotori gadis itu lebih baik tangannya memeluk atau menyentuh tubuh gadisnya. Eunwo tidak sudi menyentuh gadis lain selain Lalisa gadisnya.❤❤❤
Lalisa didalam mobil terisak sambil menyetir.
"Dasar bajingan".
"Semua cowo sama aja brengsek".
"Gue benci sama lo benci!!".
"Gue mau pisah sama dia ngga mau tau".
Itu sumpah serapah yg dilontarkan Shasa dimulut manisnya, dia ke pom bensin dulu mampir buat cuci muka karena nanti Yoona akan curiga jika melihat anak gadisnya pulang dengan wajah sembab. Didalam toilet Shasa sedang berpikir pasti Eunwo ke apartemennya, lebih baik dirinya pergi nyari udara segar tapi masa sendirian? Jisoo? Shasa menggeleng, anak itu sibuk karena bekerja sebagai Dokter Anak. Jennie? Tidak, Jennie sama profesinya dengan dia. Ochi? Emm Shasa berpikir apakah dia sibuk, mengingat Ochi sebagai Dokter Kandungan. Daripada bingung Shasa menelfon Ochi, panggilan pertama tidak diangkat, panggilan kedua tidak diangkat, panggilan ketiga baru diangkat.
"Halo" jawabnya disana dengan suara serak.
"Lo dimana Chi?".
"Gue lagi tidur dirumah, kenapa?".
"Jalan yuk gabut gue, cuma lo yg kayanya ngga sibuk".
"Gue emang libur dari kemaren, cape gue banyak banget yg hamil".
"Yaudah lo siap siap sana gue jemput".
"Mau kemana emangnya sih siang siang gini".
"Pikirin itu ntar, lo mending siap siap gue otw" Shasa mematikan telfonnya tidak lupa mematikan hpnya karena takut Enu melacaknya, Shasa keluar dari toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine Is Still Mine
Teen Fiction"semua yg menjadi milikku, termasuk kamu, aku akan menjadi sangat egois jika itu menyangkut kamu ketika ada orang lain yg akan merebutmu dariku. Aku bakalan melawan takdir jika takdirmu bukan aku lalisa" Lee Taeyong "aku tidak suka cowo yg tukang se...