Selamat hari Minggu!
Jangan lupa dukung cerita ini dengan cara vote dan comment yaa!
Hye beneran nunggu comment kalian huhu:(Selamat membaca!
Lilith's POV
Dan disinilah aku.
Sofie memarahiku habis-habisan dan Kai bahkan tidak membelaku sama sekali. Sepertinya pria itu ingin mencecarku dengan pertanyaan mengapa aku menghilang dan mengapa aku bisa diantar Elois. Benar, akhirnya Elois lah yang mengantarku pulang karena aku benar-benar tidak tahu jalan.
"Nona, Anda tidak tahu betapa bingungnya saya ketika Anda tiba-tiba menghilang?"
"Tuan Kai bahkan sudah seperti orang gila berlarian kesana kemari,"
"Bagaimana kalau Anda diculik atau diserang para preman?"
"Atau Anda diculik keluarga Fabron karena memutuskan pertunangan secara sepihak?"
Hah?
Oh iya, aku hampir melupakan pertunangan itu! Ini berarti suratnya sudah sampai ke Marchioness Fabron kan? Aku tidak sabar menunggu reaksinya.
Aku langsung memegang tangan Sofie, "Sofie, maafkan aku ya? Itu akan jadi yang terakhir kalinya, aku janji," kataku dengan mata kasihan yang kubuat-buat sebisaku.
Sofie tiba-tiba meneteskan air mata, "nona~~ Anda tidak tahu betapa khawatirnya saya, kalau sampai ada apa-apa... hiks," aku spontan memeluknya. Ah, Sofieku yang manis. Aku tidak akan membiarkanmu meninggal lagi seperti di kehidupan yang lalu.
Aku melirik ke arah seorang pria yang sepertinya juga sedang dalam mode ngambek. Aku melepaskan pelukanku dengan Sofie.
"Sofie, bisakah kau menyiapkanku teh dan cemilan? Aku lelah setelah berjalan-jalan seharian,"
Sofie mengangguk patuh lalu keluar dari kamarku.
Hah, satu bayi sudah mendingan, tinggal satu lagi.
Aku menghampiri Kai yang berdiri di samping pintu sambil bersender di tembok.
"Kai~ Apakah kau hanya akan diam saja di sini?" ia tidak menjawab.
Bayi besarku sedang mengambek, lucunya~
"Kai~~" aku menggoyang-goyangkan tangannya.
"Kai...," aku menoel-noel pipinya.
"Kai," oke, aku mulai kesal karena bocah ini bertingkah seperti tidak memiliki mulut.
"Kai! Ya Tuhan, aku bisa gila jika kau terus diam. Aku paling tidak suka diabaikan," aku berbalik untuk menuju sofa kamarku.
Tiba-tiba tanganku ditahan dari belakang, "siapa pria tadi?"
"Apa hubungannya denganmu?"
"Aku pengawal pribadimu,"
"Heh, pengawal pribadi mana yang meninggalkan majikannya sendiri?"
"Kau tadi tiba-tiba hilang, secara teknis bukan aku yang meninggalkanmu, tapi sebaliknya,"
"BUKAN KEJADIAN TADI MAKSUDKU!" gawat, sepertinya emosi Lilith sudah menguasaiku. Sepertinya emosi yang dipendam tubuh Lilith lebih mudah terpancing dari perkiraanku. Aku harus cepat mengendalikannya.
"LALU KAPAN?!" shoot, Kai membentakku. Dan lebih sialnya lagi, mataku sudah meneteskan air mata.
Kai tiba-tiba menarikku dalam pelukannya LAGI. Aku berusaha memberontak karena ini sungguh tidak nyaman.
"Kau tahu mengapa aku memutuskan berlatih pedang?" kata Kai tiba-tiba. Mengapa dia jadi kilas balik deh?
Aku terdiam.
![](https://img.wattpad.com/cover/259257954-288-k714469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mission to Change the Stupid Villainess' Fate
Fantasy[KARYA ORIGINAL SENDIRI BUKAN TRANSLATE] Mina, seorang translator manhwa isekai tiba-tiba masuk ke dunia manhwa yang ceritanya sangat dia benci. Bagaimana bisa? Dalam cerita itu dikisahkan seorang gadis malang yang selama 2 kali kehidupannya mening...