Author's POV"Jadi, bentuk kematian apa yang kau inginkan, Daphne?"
Lilith menatap nyalang ke pria yang berada di depannya. Ayolah, kalau pertanyaan makanan yang ingin dia makan, ia tidak akan semerinding ini. Bahkan sejak masuk ke dalam novel ini, seharusnya dia sedang menghindari kematian, bukan malah mendatangkan kematian yang lain.
"Kau gila,"
"Karenamu,"
Michael tersenyum sadis sembari bermain-main dengan belati di tangannya. Ekspresi pertama yang pernah ia lihat dari Hades. Lilith yakin pria itu tidak pernah segila ini sebelumnya—ya mungkin ketika ia menculik Dewi Persephone dia juga seperti ini—, tetapi kepadanya, dia adalah Hades temannya yang kesepian. Lilith tidak mengenal pria di depannya ini.
Lilith yakin dirinya sedang berada di mansion Lecuyer saat ini. Entah ada di mana semua orang yang seharusnya berada di sini, orang tuanya dan Leonore, tetapi sekarang ia hanya butuh seorang saja untuk menyelamatkannya.
"Kau ingat mengapa kau akhirnya tetap mendamba cinta kepada istrimu ketika kalian sudah menikah?"
Lilith sedang mencoba mengulur waktu dan sepertinya dewi fortuna sedikit berpihak kepadanya ketika aura membunuh yang dikeluarkan pria di depannya agak berkurang dan fokusnya beralih ke perkataannya.
"Apa yang kau tahu?"
"Karena kau melakukan hal yang sama. Menculiknya dan mengambil kebebasannya. Tidak memberikannya pilihan lain selain menikahimu,"
Jika didengar, Lilith seperti memancing emosi Hades, tetapi seperti yang ia duga, Hades tidak peduli.
"Itu masa lalu, lagipula aku sudah tidak peduli dengannya. Aku berencana menceraikannya dan menjadikanmu satu-satunya,"
"Heh," Lilith terkekeh, "kau tahu soal apa yang terjadi apabila misiku gagal. Apakah kau bermaksud menikahi rohku saja?"
Michael mengangkat bahunya, "aku tidak peduli. Mau itu rohmu, fisikmu, ataupun hanya bola matamu sekalipun, aku akan tetap menikahinya."
Oh, sial. Sekarang Lilith malah membayangkan bola matanya sendiri dinikahi oleh pria gila ini.
"Obsesimu gila Hades, ini tidak sehat. Kumohon sadarlah,"
Ruangan itu gelap, tetapi entah mengapa bulan sedang membantu pencahayaan di ruangan itu. Kalau ini ikut campur Artemis, Lilith akan berterima kasih padanya! Kegelapan itu... menyedihkan.
"Kau tahu mengapa aku mencintai kegelapan?"
Lilith menggeleng.
"Karena kegelapan membuat semuanya terlihat penuh. Aku tidak membutuhkan siapa-siapa lagi selain mahkluk-mahkluk yang menurutku berharga. Kegelapan membuatnya seolah-olah aku dan mereka berada di porsi yang sempurna. Aku tidak membutuhkan yang lain lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mission to Change the Stupid Villainess' Fate
Fantasy[KARYA ORIGINAL SENDIRI BUKAN TRANSLATE] Mina, seorang translator manhwa isekai tiba-tiba masuk ke dunia manhwa yang ceritanya sangat dia benci. Bagaimana bisa? Dalam cerita itu dikisahkan seorang gadis malang yang selama 2 kali kehidupannya mening...