Chapter 2; the stupid villainess

20.4K 2.1K 306
                                    

Masih semangat kan bacanya?
Tolong supportnya ya dari vote dan comment~
Happy Reading!


'LILITH HELENA DE LECUYER?!'

---

Mina/Lilith's POV

Aku memandang cermin yang sedang aku amati sambil meneriaki nama gadis bodoh itu.

Apakah ini karma? 

Apakah Dewa dunia ini menghukumku karena mengatai ciptaannya lebih bodoh dari keledai?

Oke tenang, ayo Mina kamu bisa. Sekarang kita manfaatkan dulu maid gadis ini untuk menggali informasi.

"Sofie,"

"Ya, nona?"

"Apakah namaku Lilith Helena de Lecuyer?"

"No-nona ingat?" katanya sambil berbinar-binar menatapku.

Fvck. Bener lagi.

"Ya-ya terserahmu mengartikan itu apa. Berarti kita berada di County Lecuyer alias rumahku?"

"Iya, sekarang kita berada di kamar nona. Seharusnya hari ini nona bertemu dengan—ah maaf nona, mungkin ini bukan waktu yang tepat. Anda harus beristirahat,"

Dengan? Dengan siapa? Kalo Jisung aku gas. Tuhan maafkan umatmu yang halu ini, tapi bagaimana tidak tambah halu kalau sudah masuk dunia novel beneran?

"Sofie, mulai sekarang kalau ngomong sesuatu jangan setengah-setengah atau kau push-up!"

"Push-up? Apa itu nona?"

"Ah intinya kau akan kuhukum. Sekarang cepat aku harus bertemu siapa?"

"Marquess Fabron, tunangan nona,"

WTF. Pria bedebah yang dibucinin sama Lilith itu? Sumpah rasanya pengen menghindar tapi apa daya di manhwa dia digambarkan sangat tampan. Jiwa jomblo sejak lahir ini tergerak untuk melihat pria bunga.

"Ekhm, ja-jadi bagaimana? Pertemuannya diundur kapan?"

"Sa-saya dengar sehari setelah nona sadar, berarti besok nona," katanya sambil menunduk. Memangnya aku semenyeramkan apa sih?

"Sofie, aturan baru. Kalau ngomong denganku dilarang nunduk dan harus menatapku!"

Sofie pun langsung mengangkat kepalanya dan menatapku.

"Baik nona," katanya dengan tersenyum.

"Begitu dong daritadi, kau tidak sedang berbicara dengan lantai kan?" Sofie pun menggeleng.

"Sekarang aku mau tidur," lebih tepatnya mengatur strategi untuk bertemu bedebah tampan itu.

"Baik nona, saya undur diri," kata Sofie lalu pergi dari kamar Lilith.

Setelah memastikan Sofie keluar, aku pun langsung beranjak untuk mengambil pena dan kertas kosong di atas meja Lilith. Jangan meremehkan translator, mungkin aku lebih tau denah kamar Lilith daripada pembaca hohoho.

Oke-oke kita harus memulai strategi.

Intinya di kehidupan pertama, Lilith mati karena difitnah meracuni Leonore lalu dipenjara. Padahal itu salah Leonore yang membunuh dirinya sendiri. Otak kecilnya mungkin terlalu bodoh untuk mengetahui bahwa minum obat banyak-banyak hanya akan menyebabkan dirinya tambah sakit.

Iya guys, dia overdosis obat.

Tapi tetep aja si suami bajingan memfitnah Lilith yang dikira cemburu karena pria itu mencintai adiknya. Rasanya aku ingin mengedukasi bedebah itu agar bisa memberitahu kekasihnya kalau minum obat banyak-banyak bukan berarti sembuh lebih cepat juga.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang