Chapter 20; a date

6.9K 797 64
                                    

Happy reading~~

Author's POV

Lilith tidak mengerti dengan keadaannya sekarang. Ia terjebak dalam sebuah acara kencan dengan seorang Duke Lycus. Sudah pasti ini rencana Ophelia yang sejak kapan ingin menjodohkan dirinya dengan kakaknya itu.

"Ini win-win solution Ly, kakakku akhirnya menyukai seseorang lebih dari buku-buku menyebalkannya dan kau harus mencari pria lain yang dikencani karena mantan tunanganmu sebentar lagi akan bertunangan lagi," tulis Ophelia dalam suratnya suatu hari.

Padahal dirinya ingin menjodohkan Ophelia dengan Elois, mengapa jadi dia yang kencan, huft.

"Jadi, makanan seperti apa yang kau sukai Duke?"

Lilith berusaha membuka percakapan dengan pria yang daritadi terlihat gatal untuk memegang bukunya. Entah apa yang membuat dirinya dapat menahan nafsu untuk tidak berkutat dengan buku. Ayolah, Lilith tidak akan mempermasalahkan jika Francois membaca buku dalam kencan jadi-jadian ini.

"Sepertinya kita harus sepakat untuk memanggil nama satu sama lain saat berduaan seperti ini,"

Lilith memutar bola matanya. Mengapa semua orang sepertinya selalu gatal memanggil nama panggilannya sih? Lagipula nama Lily kan diberikan Kai untuknya, harusnya dia menyimpan nama itu hanya untuk Kai. Ya mau gimana lagi, sudah terlanjur.

"Baiklah, kau ingin aku memanggilmu apa?"

"Arte,"

"Hah?"

"Nama tengahku kan Artema, jadi panggil aku Arte,"

Tunggu, bukankah jika memanggil nama tengah itu hanya dilakukan orang-orang yang sudah dekat? Bahkan ia jamin ini pertama kali ia berbicara secara benar dengan Francois.

"Lily. Aku akan memanggilmu itu,"

Oke. Lilith jamin itu bukan pertanyaan tapi pernyataan.

"Mengapa nama tengah? Kita tidak sedekat itu, Duke,"

"Aku ingin dekat denganmu. Apa itu salah?"

Lilith mengerjap. Tunggu, apakah ini semacam izin untuk pendekatan atau tidak?

Demi dewa dia bahkan tidak pernah mengira pria zaman dulu seblak-blakan ini. Bahkan di kehidupannya sebagai Yoo Mina, dia tidak pernah merasakan pendekatan secara benar. Hanya perasaan merasa didekati padahal tidak.

Tapi tunggu, kan ini belum tentu dekat sebagai kekasih. Bisa saja Duke hanya ingin menjadi temannya. Baiklah, daripada terlanjur kepedean, lebih baik nikmati prosesnya saja.

Arte menaikkan salah satu alisnya. Ia tidak pernah menemui gadis semenarik ini sebelumnya. Dari pengalaman beberapa pengawal yang tiba-tiba menjadi penasehat cintanya, seharusnya gadis yang diberi pertanyaan seperti itu akan mulai malu-malu dan salah tingkah sedangkan wanita di depannya kalem saja seakan-akan itu bukanlah hal yang besar.

Demi dewa wanita ini sedang ingin diseriusi seorang Duke Lycus!

"Tidak salah. Aku tidak keberatan menambah teman,"

"Teman?"

Lilith mengangguk, "aku tahu kau tidak punya teman lain karena terlalu banyak berinteraksi dengan kertas dan buku, jadi aku merasa terhormat menjadi teman pertamamu."

"Ah mungkin bukan pertama karena kuyakin Yang Mulia Pangeran Mahkota adalah yang pertama,"

Arte tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa. Menertawakan kebodohan dan ketidakpekaan gadis di depannya ini.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang