Happy Friday all!!
Ga kerasa udah weekend lagi dan itu artinya Lilith and the gang is back!
Jangan lupa meninggalkan jejak🐾
Happy reading~Author's POV
5:1
Mungkin itu yang dapat menjadi definisi yang tepat dalam keadaan Lilith kali ini. Ia ingat bahwa dirinya baru saja pingsan di taman dan akhirnya bangun setelah—oh dia tidak tahu berapa lama. Dan keadaan sekelilingnya? Tentu saja masih lengkap. Dion yang menggenggam tangan kanannya, Michael yang menggenggam tangan kirinya, Elois yang memijat-mijat kakinya, Arte yang membawakan nampan berisi air minum dan bubur, serta Kai yang hanya bisa memandangnya dengan was-was.
"Lily! Kau akhirnya bangun juga huhu," rengek Elois.
"Bisa-bisanya kau langsung berjalan-jalan padahal kemarin kau baru makan sekali," celetuk Arte. Wait, dari mana dia tahu?
"Aku yang memberi tahunya. Ah, lebih tepatnya memberi tahu dokter yang tadi memeriksamu," ucap Kai.
"Adikku ini susah sekali sih dibilangin," ucap Michael.
Dan dengan begitulah keempat oknum mulai memenuhi pendengarannya dengan komplain-komplain bermakna, tetapi tentu saja Lilith ogah mendengarnya. Ia hanya menatap Dion yang dari tadi diam. Kenapa manusia ini tumben-tumbenan gaada aksinya?
Di sisi lain, Dion tentu saja menjadi oknum yang paling tersakiti. Bagaimana bisa dia tidak sadar bahwa gadisnya belum mengkonsumsi apa-apa sejak bangun? Mana gadis itu pingsan tepat setelah ia menyatakan cintanya lagi. Kan kayak ada sakit-sakitnya gitu.
"Kalian membuatku pusing. Lebih baik kalian pulang saja," ucap Dion tiba-tiba. Lilith langsung lega setelah mendengar suara Dion. Kan dia khawatir manusia ini kerasukan jin tomang atau semacamnya.
"Lah, kenapa jadi kau yang ngusir kami? Ini kan kamar Lily," protes Arte kepada sepupunya itu.
Yang lain hanya mengangguk setuju tanpa berniat mengompori. Ya mau bagaimana juga kan pria di depan mereka ini calon raja selanjutnya. Ga lucu kalo masuk penjara cuma gara-gara jadi antek-antek minceu yang sukanya nambah minyak ke dalam api.
"Aku calon suaminya jadi aku berhak,"
"Lah kata siapa?" celetuk Elois. Eh dia keceplosan saudara-saudara. Tiba-tiba dia merinding juga takut kepalanya jadi pajangan pager istana yang terbuat dari emas 24K itu.
Dion mendesah keras dan membuat semua orang di dalam ruangan jadi merinding. Asli, bahkan Lilith ngerasain suhu kamarnya turun jadi setara sama planet Neptunus padahal dia beneran jamin kalo teknologi AC tidak ada di dunia ini.
"Aku memang belum meresmikannya, tetapi akan. Kalian tunggu saja tanggal mainnya," ucap Dion acuh.
'Lah, dia kira nikah kayak main kelereng?' pikir Lilith.
"Sudah, sudah. Daripada kalian bertengkar, lebih baik kalian pergi bareng-bareng aja. Biar solid," ucap Lilith kesal. Lagian, dia daritadi cuma jadi penonton ocehan dan perdebatan ga penting. Mending dia streaming MV biasnya. Eh, sekarang NCT udah ngeluarin MV baru belum ya? Jadi kangen:(
Mata Lilith melirik pintu kamarnya untuk mengkode keras semua orang untuk pergi, tetapi diam-diam tangan kirinya menarik-narik lengan Michael. Mereka berlima, yang merasa terusir, dengan berat hati kemudian langsung pergi meninggalkan gadis itu. Lagipula Sofie juga sudah mengeluarkan aura tidak suka karena nonanya diganggu terus dari pagi, padahal nonanya masih masa penyembuhan.
Tidak lama kemudian, Michael masuk kembali ke kamar Lilith dan Lilith mengkode Sofie, yang tadinya sempat ingin kembali mengusir Michael, untuk membiarkan pria itu masuk. Setelah itu, Lilith meminta Sofie untuk keluar dari kamarnya setelah menyuapinya makanan dan memberikan obat yang diracik dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mission to Change the Stupid Villainess' Fate
Fantasía[KARYA ORIGINAL SENDIRI BUKAN TRANSLATE] Mina, seorang translator manhwa isekai tiba-tiba masuk ke dunia manhwa yang ceritanya sangat dia benci. Bagaimana bisa? Dalam cerita itu dikisahkan seorang gadis malang yang selama 2 kali kehidupannya mening...