Chapter 14; never ending guest

9.2K 1.2K 55
                                    

Selamat hari Sabtuu!

Selamat membaca~

Lilith's POV

Aku menatap Kai yang dari tadi diam saja. Dia kenapa sih?

Mataku tertuju kepada kertas yang digenggamannya.

Itu kan kertas sialan itu!

Kenapa semua orang di dunia ini membaca surat kabar sialan itu sih?!

Aku berusaha merebut kertas yang digenggamannya tapi ia menghindar. Kai kemudian memberikan tatapan seperti berbicara 'kamu tertangkap selingkuh'. Ayolah Kai, pacar aja gapunya gimana mau selingkuh ferguso:(

"Siniin kertasnya,"

"Tidak nona. Saya masih ingin membaca,"

"Kau tidak selesai-selesai membaca satu lembar doang?"

Iya, dia cuma memegang satu lembar yang merupakan berita utama minggu ini. Cinta segi empat atau lima atau apalah itu aku pusing.

"Belum nona, saya belum membaca untuk yang ke-50 kalinya," mataku melotot. Ni orang kurang kerjaan ya?

"Ngapain kau baca 50 kali sih?"

"Aku ingin memastikan berita ini benar atau tidak karena aku tidak percaya,"

Syukurlah masih ada yang tidak percaya gosip di dunia ini.

"Tetapi jika kupikir dari waktu kejadiannya sebenarnya mungkin saja karena malam itu aku dipanggil komandan sampai malam,"

Jadi ni orang percaya atau ngga sih?

"Tapi pasti nona tidak mungkin bersama mereka sekali—,"

"Nona! Yang Mulia Pangeran Mahkota dan Duke Lycus datang menemui Anda!" teriak Sofie yang membuatku dan Kai cengo.

Kai sepertinya menelan omongannya sendiri dan aku cuma bisa tertawa canggung.

"Lily! Apakah kau tahu rumus bangun ini?"

"Lily, apakah hari ini kau tidak—,"

"Salam kepada masa depan kerajaan, Pangeran Mahkota Dion. Salam juga Yang Mulia Duke Francois," aku memberi salam untuk menyadarkan mereka.

Enak saja datang-datang malah teriak-teriak di rumah orang.

Mereka berdua kemudian saling berpandangan.

"Sedang apa kau...,"

"Apa yang kau...,"

Wow kompak sekali saudara-saudara.

Mereka memandang kesal satu sama lain lalu saling mengalihkan pandangan.

"Ngomong-ngomong, siapa kau?" Dion memandang ke arah sebelahku.

"Salam untuk masa depan kerajaan, saya Kai, pengawal pribadi Lady Lilith," Kai memberikan salam ala ksatria.

Ya Dewa, tampan sekali ciptaanmu yang ini.

"Ekhem, aku lebih tampan," celetuk Dion.

Aku membulatkan mataku. Gila? Dia bisa membaca pikiran?

"Kau memang tampan, tapi sayangnya tidak sepintarku. Kalau Lilith menikahiku pasti anak kami akan jadi bibit terunggul di kerajaan,"

"Kau gila? Sejak kapan Lilith mau menikahimu?"

"Sejak sekarang. Aku berniat melamarnya hari ini,"

"Kalau begitu aku akan melamarnya sebelum kau melamarnya,"

"Bagaimana dengan seleksi pemilihan putri mahkota bulan depan, pangeran? Apakah kau tidak kasihan dengan wanita bangsawan lain yang sudah mengidam-idamkan kedudukan ratu masa depan?"

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang