Happy Sunday!
Yuk tunjukin supportmu pada cerita ini dengan vote dan comment!
Selamat membaca~Lilith's POV
Aku sedang mencoba merajut ditemani Sofie. Ia sepertinya kaget karena kemampuan merajutku yang sangat jauh dari Lilith aslinya. Sebenarnya apa masalah Dewa sampai membiarkanku reinkarnasi ke tubuh gadis yang sangat sempurna di segala bidang yang bahkan aku tidak tertarik melakukannya?
"Nona, bukan lubang yang itu. Kalau ke situ rajutannya berarti berakhir," tegur Sofie.
Aku meratapi hasil rajutanku yang walau belum ada 10 cm, sudah tidak jelas bentuknya. Benang wolnya saja sudah mencuat kemana-mana. Aku jadi merasa bersalah kepada domba-domba malang yang bulunya tidak dipakai dengan baik sama sekali itu.
Aku melempar rajutanku.
"Sofie, aku menyerah. Aku ingin berjalan-jalan saja," sahutku ngasal. Setelah kupikir-pikir berjalan-jalan ide yang bagus juga. Aku harus melihat keadaan kota, apakah sama persis dengan manhwa itu atau tidak.
"Sofie, kapan terakhir kau pergi ke kota?"
"Minggu lalu, nona,"
"Kalau begitu, berapa baju jalan-jalan yang kau miliki,"
"Ah minggu lalu saya baru membeli baju baru karena butik terkenal itu sedang mengeluarkan koleksi terbaru. Jadi totalnya sekitar 4 buah, memangnya mengapa nona?"
Aku tersenyum jahil. Sofie terdiam.
"Jangan-jangan...,"
"Ayo kita berjalan-jalan!"
---
Lalu di sinilah aku, menatapi bangunan-bangunan yang berjejer seperti ruko pada tempat asalku. Aku akhirnya memakai baju baru Sofie karena dia memaksa. Huh, padahal seharusnya ia yang berdandan lebih cantik karena siapa tahu ia mendapatkan jodoh di tengah jalan seperti di drama-drama.
Mataku lalu berhenti ke arah Kai yang tiba-tiba memasang muka dingin. Sayang sekali ekspresinya seperti itu, padahal hari ini dia sangat tampan dengan setelan yang kupilih agar dia tidak sama sekali terlihat seperti pengawal. Lihat saja kulit eksotisnya yang memantulkan cahaya matahari.
Apa setelah semua hal ini selesai aku kabur dan menikah dengan Kai saja ya?
Kudengar ia dan Lilith asli adalah teman masa kecil dan kurasa tidak sulit mencintai pria dengan rupa sepertinya. Ditambah sesuatu bernama roti sobek yang siap menemani malamku~
Aku membesarkan mata mendengar isi pikiranku sendiri dan tanpa sadar memukul kepalaku sendiri. Dasar Yoo Mina mesum!
Sofie dan Kai, terutama Kai, langsung berlari menujuku setelah melihatku dengan bodohnya memukul kepalaku sendiri lalu meringis kesakitan sendiri.
"La-lady, sini liat mana yang sakit," ucap Kai sambil menyingkirkan tanganku yang daritadi mengelus-elus bagian ngilu itu.
Tiba-tiba aku merasa ada kecupan mendarat di bagian itu yang membuatku spontan mundur. Aku menatap kaget pelakunya yang menatapku dengan tatapan polos.
"Ap-apa yang kau lakukan? Ini di tengah jalan Kai!"
"Aku hanya melakukan apa yang dulu nona ajarkan kepadaku...,"
Tiba-tiba kepalaku pusing dan sebuah ingatan terputar di otakku.
---
Sekitar 12 tahun yang lalu.
Aku melihat seorang anak laki-laki yang sedang mengusap-usap dahi benjolnya. Sepertinya ini taman belakang mansion Count. Tiba-tiba seorang anak perempuan bersurai pirang dan bermanik hijau berlari tergesa-gesa menuju anak laki-laki itu dengan wajah hampir menangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/259257954-288-k714469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mission to Change the Stupid Villainess' Fate
Fantasi[KARYA ORIGINAL SENDIRI BUKAN TRANSLATE] Mina, seorang translator manhwa isekai tiba-tiba masuk ke dunia manhwa yang ceritanya sangat dia benci. Bagaimana bisa? Dalam cerita itu dikisahkan seorang gadis malang yang selama 2 kali kehidupannya mening...