Chapter 49; reminiscing

1.2K 161 14
                                    




Lilith's POV

"Jadi, kau lebih memilih Josh atau Randy?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, kau lebih memilih Josh atau Randy?"

Apa ini?

"Kau tau apa jawabanku, Louisa,"

Apakah itu aku?

"Coba pikirkan lagi Hera. Randy sudah menemanimu sejak semester 1 kuliah sedangkan Josh, bahkan ia baru kenal denganmu kurang dari satu tahun," ucap Louisa sambil menatap 'diriku' kesal.

"Josh membutuhkanku agar bisa terlepas dengan tunangannya yang bahkan tidak mencoba memahami perasaannya, Louisa,"

Sepertinya ini momen ketika aku harus memilih antara malaikat atau iblis.

Dejavu?

"Lalu Randy? Kau ingin mengorbankan dedikasinya kepadamu selama 5 tahun ini?"

"Dia bahkan bukan pacarku,"

"Kau gila? Hanya karena pria itu belum menembakmu, kau memilih pelukan pria lain? Bahkan satu kampus tahu bahwa Randy mencintaimu lebih dari dirinya sendiri," ujar Louisa tidak percaya.

Iya, aku memang gila saat itu.

"Cukup Louisa. Kamu hanya tidak mengerti Josh. Randy sekarang sukses dan bisa hidup dengan nyama tanpa aku, tapi Josh? Ia bahkan sekarang sedang berada di fase terbawahnya,"

"Demi Tuhan, Hera. Kau sahabatku dan aku mengatakan ini padamu karena aku sayang padamu. Josh tidak sebaik yang kau kira. Percayalah,"

'Aku' menggeleng tidak setuju, "kau tidak melakukan ini karena kau sayang padaku, Louisa. Kau melakukan ini karena kau cemburu ada dua pria hebat yang melamarku."

Oh, Hera. Andai saja kau bisa melihat masa depan.

Louisa membelalak tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu, "apakah kau bahkan sadar apa yang baru saja kau katakan?"

'Aku' hanya menatap Louisa datar.

"Aku benar-benar tidak tahu apa yang Josh sialan itu katakan atau tanamkan dalam pikiranmu, tapi apakah 22 tahun persahabatan kita memang tidak ada apa-apanya di matamu?" suara Louisa mulai meninggi.

"Mungkin memang sudah waktunya kita akhiri pertemanan kita ini," kata'ku' datar.

Louisa terdiam, tetapi tidak lama ia membereskan isi tasnya dan beranjak dari kursi di café itu. Café yang selama ini menjadi tempat favorit mereka sejak bangku SMA.

"Terserah kau. Aku tidak akan menghadiri pernikahanmu atau menerimamu kembali jika kau tiba-tiba menyesal karena sudah memilih Josh," ujar Louisa sambil memandang'ku' dingin.

'Aku' hanya terdiam seakan mengiyakan perkataan Louisa.

Tanpa berbicara apa-apa lagi, Louisa langsung keluar dari café itu dan tanpa kami ketahui, waktu berlalu begitu saja. Aku menikahi Josh satu tahun setelah kejadian itu, pada musim dingin, di hari pertemuan pertama kami berdua.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang