Happy Reading!!
Jeongwoo mendekati jihoon "kalau sampai Yn kenapa-napa, lu orang pertama yang gw hajar" ucap jeongwoo ketus, setelahnya jeongwoo menyusul semua orang menuju kamar Yn.
***
Jihoon diam mematung, apa yang sudah dia lakukan, dia menatap tangannya dengan pandangan kosong, ucapan Yn masih terngiang-ngiang dikepalanya.
"Yn sayang abang, jangan benci Yn"
mana bisa jihoon membenci Yn dia hanya kecewa dan marah, jihoon juga sangat menyayangi Yn dia tidak sadar kalau mendorong Yn, jihoon sangat menyesal. Perlahan-lahan tubuh jihoon merosot ke lantai dan mulai menangis sesenggukan, jihoon menyelusup kan kepalanya di antara lipatan kakinya.
Appanya yang kebetulan akan menuju kamar Yn setelah menelepon dokter dan bodyguard nya tidak sengaja melihat jihoon nangis, appanya mulai mendekati jihoon dan dengan lembut dia memeluk jihoon, jihoon yang diperlakukan seperti itu semakin menangis sesenggukan dipelukan appanya.
"A-appa jihoon tidak sengaja mendorong Yn hiks" ucap Jihoon terbata-bata.
"Appa tau, appa tau kau hanya marah dan kecewa, appa mengerti dengan perasaan mu, appa membawa adikmu juga ada alasan, semua itu untuk kebaikan Yn jihoon." Gumam appanya seraya mengelus rambut jihoon lembut.
Diatas tangga wanita paruh baya tersenyum haru melihat anaknya dan appanya saling berpelukan, wanita itu adalah eommanya dia sangat khawatir dengan keadaan jihoon walaupun jihoon sudah bertindak diluar batas tapi dia tetap anaknya, lebih tepat anak angkatnya tetapi eommanya sudah menganggap Mereka semua anak kandungnya sendiri karena eommanya sudah merawat mereka sedari kecil.
Eommanya memutuskan untuk kembali kekamar Yn dia tidak ingin menganggu kegiatan anak dan appanya itu.
"Tenangkan dirimu, apa kau tidak ingin melihat keadaan adikmu?" Ucap appanya seraya melepaskan pelukannya.
"Masak anak laki nangis sih" ledek appanya.
Jihoon hanya tersenyum seraya menghapus air matanya.
"Yaudah ayok kekamar Yn" ajak appanya.
"T-tapi.."
"Tidak ada tapi-tapian" potong appanya.
Jihoon hanya menghela nafas dan mengikuti langkah appanya untuk menuju kekamar Yn, sedangkan Yn sudah sadar setelah dokter selesai memeriksanya, dokter bilang kalau Yn hanya kelelahan dan banyak pikiran. Tentu saja dokter itu berbohong, sebelum memeriksa Yn tadi appanya terlebih dahulu menyuruh dokter kepercayaannya untuk tidak memberi tahu penyakit Yn dan dokter itu pun menyanggupi.
"Eomma bang jihoon dimana?" Tanya Yn lirih.
"Kenapa lu masih nanyain si brengsek itu sih" ketus jeongwoo.
"Jeongwoo!" Peringat eommanya agar tidak bicara kasar lagi dan jeongwoo hanya menghela nafas seraya mengalihkan pandangannya.
"Dia ada diluar bersama appamu Yn" ucap eommanya seraya tersenyum.
Yn hanya mengangguk dan melihat abangnya satu persatu, "Abang marah sama Yn?" Tanya Yn lirih.
"Ga" jawab mereka bersamaan.
"Kalau enggak kenapa kalian masih disitu, kalian ga mau meluk Yn?" Tanyanya manja seraya merentangkan kedua tangannya.
Mereka semua terkekeh geli seraya menghampiri Yn dan memeluk Yn dengan erat, Yn kembali meneteskan air matanya.
"Kenapa nangis hm?" Tanya Mashiho.
"Pelukannya kurang lagi satu" alibi Yn, sebenarnya dia masih sedih harus meninggalkan abangnya dan juga merasa bersalah karena sudah membohongi abangnya.
"Orangnya lagi satu ada disini nih" celetuk appanya di ambang pintu.
Jihoon dengan ragu mendekati mereka, anak treasure memandang jihoon dengan tatapan sinis, beda halnya dengan Yn dia sangat senang jihoon mendatanginya Yn langsung merentangkan tangannya agar jihoon memeluknya, tetapi jihoon hanya diam tidak mendekati Yn. Senyum Yn yang tadi mengembang hilang seketika di gantikan dengan wajah sedihnya.
Jeongwoo yang melihat itu ingin menghampiri jihoon tapi diurungkan ketika haruto dan hyunsuk menahannya, dengan susah payah jeongwoo menahan emosinya.
"Abang" lirih Yn.
"Maaf" hanya itu yang keluar dari mulut jihoon, dia juga menunjukkan muka dinginnya berbeda sekali waktu bersama appanya tadi, appanya pun tidak mengetahui alasan jihoon seperti itu dia kira jihoon akan langsung memeluk adiknya ternyata ekspetasinya tidak benar, begitu pun dengan eommanya tidak percaya dengan jihoon.
"Lakuin apa yang menurut lu baik, gw udah ga peduli lagi, jaga diri lu baik-baik makasih udah jaga gw selama ini semoga cita-cita lu tercapai." Ucap Jihoon ketus seraya pergi meninggalkan kamar Yn.
Semua orang terkejut dengan ucapan jihoon, dia juga mengganti kosa katanya menjadi lu-gw, apalagi itu bersama Yn jihoon tidak pernah berucap seperti itu dengan Yn dia selalu berprilaku lembut terhadap Yn walaupun dia sangat menyebalkan.
"Abang" lirih Yn seraya terisak.
"Sudah Yn, jihoon hanya membutuhkan waktu untuk melepaskan kamu, dia sudah terbiasa dengan kamu jadi dia hanya tidak rela adik perempuan satu-satunya pergi" ucap eommanya seraya memeluk Yn.
"Berhenti nangis Yn nanti kepala kamu sakit lagi" ucap Hyunsuk seraya mengelus rambut Yn.
"Jihoon Hyung sebenarnya sayang sama kamu, dia juga ingin memeluk kamu cuman ego dia aja yang tinggi ditambah lagi dia sedikit kecewa" celetuk Mashiho, sebenarnya Mashiho sudah melihat gerak-gerik jihoon dia tau jihoon sangat ingin memeluk adiknya itu terlihat dari tatapan matanya, tapi itu semua dikalahkan oleh egonya dan rasa kecewanya sudah sangat besar.
"Iya Yn jihoon hanya memerlukan waktu, sebentar lagi kita akan berangkat Yn lebih baik kamu bersiap-siap dulu appa juga akan bersiap-siap." Ucap appanya.
"Eomma ga ikut?" Tanya Junghwan.
"Tidak, untuk sementara waktu eomma yang akan mengurus kalian disini" ucap eommanya seraya tersenyum, mereka juga ikut tersenyum sangat senang rasanya di urus kembali oleh eommanya, bukan berarti dulu mereka tidak pernah di urus hanya saja member Treasure sudah memiliki rumah sendiri jadi sangat susah untuk eommanya mengurus mereka.
"Baiklah Yn kamu jangan terlalu memikirkan jihoon Hyung nanti juga dia akan kembali lagi seperti semula, kamu kan tau jihoon Hyung tidak pernah bisa marah lama-lama sama kamu" ucap Yedam seraya memeluk adiknya itu.
Yn kembali tersenyum dia mengingat kalau abangnya itu tidak bisa marah terlalu lama dengannya.
"Nah gitu dong senyum" ucap Jaehyuk, mereka semua pun ikut tersenyum dan seseorang diluar sana juga ikut tersenyum, ya.. siapa lagi kalau bukan jihoon, sebenarnya dia tidak benar-benar pergi dari kamar Yn dia sedari tadi menguping pembicaraan mereka dibalik tembok tepat disamping pintu kamar Yn dan tentu saja appanya juga mengetahui itu, tapi dia hanya memilih diam.
***
TBC!!!Voment ga! kalau ga di voment, uwu pukul nih👊.
KAMU SEDANG MEMBACA
My 12 Brother
Fanfiction(End) Ini adalah kisah Kim YN, yang kesehariannya menjadi adik sekaligus manager dari ke-12 kakak laki-lakinya. ✨✨✨ BELUM DI REVISI, jadi kalau ada typo maapken. This My First Story. Ini hasil kegabutan gw selama Ppkm jadi...