Bab 32 : Ghoul? Part 2

798 86 15
                                    

Ditempat lain, Tea Town.

Berbeda dengan Luffy yang bertemu dengan sebuah kejutan yang tak pernah disangkanya, Nami masih berlarian dijalanan kota mencari pencuri yang mencuri bingkisannya yang berisi koin - koin emas dari harta yang mereka temukan sebelumnya.

Dengan nafas memburu, Nami terus berlarian dijalanan kota Tea Town sambil matanya berkeliaran mencari keberadaan pencuri itu.

Dia terus berlarian didalam keramaian kota yang penuh hiruk pikuk dan juga dengan lampu - lampu jingga yang terang menderang.

" Kemana pencuri itu larinya! Kalau kutemukan aku pasti akan mencabik - cabiknya! "

Dengan mata tajam, Nami mengucapkan sumpahnya. Dia kesal karena dia kecolongan kecurian padahal dirinya adalah pencuri harta karun, dia tidak terima itu.

Nami melanjutkan lariannya untuk mencari pencuri yang mencuri koin emasnya, yah, meski sampai kapan pun dia mencarinya, dia tak akan  menemukannya karena pencuri itu telah menjadi mayat.

Setelah lama berlarian, akhirnya Nami kehabisan nafas. Dia membungkuk dengan tangan tersangga ke lututnya.

" Ha, ha, sial aku tidak menemukannya, kemana pencuri itu pergi sebenarnya!? "

Dia benar - benar kesal karena dia tidak mampu menemukan pencuri cetek itu.

" Kuharap Luffy menemukannya, kalau tidak aku akan membuat dia berhutang 200 juta berry padaku!? "

Setelah menarik nafas dengan perlahan, akhirnya Nami merasa mendingan dan dia pun kembali melanjutkan larinya untuk menemukan pencurinya.

Dia berlari dijalanan kota lagi hingga perhatiannya teralihkan oleh kerumunan orang yang berada digang gelap. Gang gelap itu berbeda dari gang gelap dibab sebelumnya.

Sebelah alis Nami terangkat karena merasa aneh sekaligus keheranan terhadap orang yang banyak berkerumunan digang itu. Karena ada rasa penasaran, Nami pun mendekati kerumunan sambil mendengar banyaknya pembicaraan dari kerumunan orang tersebut.

" Oy, oy, kenapa bisa ada hal seperti ini lagi? Jangan - jangan ..!! "

" Hyaahhhh ..!! Ti-tidak mungkin!? Tidak mungkin?! "

" Tidak salah lagi, luka koyakan seperti ini .. tidak salah lagi ..!! "

" Kenapa bisa ada seperti ini lagi!? Bukankah para Marine mengatakan bahwa monster itu telah mereka bunuh? "

" Apa mungkin mereka berbohong tentang membunuh monster itu!? Mereka berbohong! "

" Sepertinya mereka juga ketakutan dengan monster itu dan memilih melarikan diri! Sialan para Marinir itu!? "

" Sialan!? Kalau seperti ini lagi, kita dalam bahaya!? "

" Apa yang harus kita lakukan sekarang!? Harus bagaimana sekarang!? "

" Jangan tanyakan pertanyaan mustahil itu padaku, kau tahu!? "

" Lalu sekarang apa? Bila Marinir saja gagal membunuh Red Eyed Monster itu, lalu apa yang harus kita lakukan!? "

Sambil mendengarkan apa yang orang - orang bicarakan, sambil Nami merangsek masuk ke dalam kerumunan orang - orang tersebut.

Dia memutuskan untuk melihat apa yang terjadi karena penasaran, apalagi setelah mendengar kata "Red Eyed Monster" di ucapkan.

Nami merangsek masuk dalam kerumunan secara perlahan melalui celah - celah orang yang ada. Tak lama kemudian, dia sampai pada apa yang membuat semua orang berkerumun.

!!!!!!!!

Seketika mata Nami melebar dan terhenyak dengan apa yang dilihat dimatanya. Secara spontan, dia menutup mulutnya karena merasa ngeri, jijik dan mual.

The Great Luffy S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang