Bab 18 : Tekad dalam kebencian

1.4K 124 1
                                    

" Bagaimana kabarmu Luffy---oh, maaf, maksudku Boss? Apakah baik didalam sana? "

" Tidak baik, keluarkan aku dari sini, disini pengap. "

Nami yang menerima jawabannya hanya berkeringat tak berdaya, dia tidak menyangka bahwa remaja bertopi jerami didepannya ini begitu santai dan biasa - biasa saja.

Beberapa saat yang lalu, saat dia mengajak remaja bertopi jerami, Luffy, itu untuk menemui Buggy sebagai syarat jika ingin mengajaknya menjadi kru bajak laut itu hanya kebohongan. Itu hanya settingan dia, Nami bermaksud memanfaatkan Luffy untuk masuk ke markas bajak laut Clown untuk mencuri semua harta dan uang mereka sebagai kru baru yang berkhianat pada Boss pencurinya, Luffy.

Namun yang tidak diduganya adalah Luffy tidak marah atau membentaknya karena telah memanfaatkannya.

Sedangkan itu, Luffy, tidak terlalu peduli atau mempermasalahkannya.

" Kau tahu, seharusnya kau mengerti dengan situasimu. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padamu nanti, mungkin kau akan dijual? Atau lebih buruk menjadi budak kapal mereka? "

" Seperti mereka mampu melakukannya saja. "

" Kau ini .. "

Nami tidak bisa berkata apa - apa, dalam pikirannya mungkin bertanya tentang pelajaran apa yang Luffy pelajari semasa kecilnya hingga membuat orang ini bisa seperti ini.

" Tapi, kau tidak perlu khawatir, kalau rencanaku lancar .., aku akan mencari kuncinya dan melepaskanmu sebagai rasa terima kasih karena telah membantu rencanaku berjalan dengan lancar. "

" Kenapa kau tidak melepaskanku sekarang juga, disini tidak nyaman .., sungguh. "

" Grr .. kau bodohnya?! Lihat situasinya?!! "

Nami yang bersikap ramah dan berusaha baik pun berubah marah karena naik pitam dan membentaknya karena kesal.

Tak lama Buggy datang dengan tawa bahagia penuh kemenangan.

" Bwahaha .. aku turut berduka padamu karena telah dikhianati oleh bawahanmu, Boss Pencuri. Wahahaha .. "

" Bicara apa kau ini? Aku ini bukan pencuri, cepat lepaskan aku hidung merah? "

!!!!!!

" Hidung merah?!! "

Semua orang tercengang mendengarnya, mereka tak mempercayai ada orang yang mengatakan hal tersebut seringan itu. Di sisi lain, Buggy menjerit histeris tak percaya mendengar ada yang menghinanya seterang ini.

Nami tidak beda jauh, dia tidak menyangka Luffy akan berkata seperti itu dengan mudahnya.

" Kau mengatakan hidung merah padaku?!! "

" Ya, kenapa? Ada apa? Apa aku salah bicara, tapi hidungmu memang merah 'kan? "

Mereka yang disana langsung terhenyak mendengarnya, mereka berharap remaja topi jerami itu meminta maaf akan tetapi malah remaja itu semakin memperkeruh situasinya.

" BRENGSEK!! Kau menghina hidungku lagi?!! Apa kau tahu siapa yang kau hina topi jerami bodoh?! Aku Buggy!! Buggy the Clown yang agung?!! "

" Tidak .. "

.....

..

" .. siapa itu? Apa dia badut penghibur yang berkeliling lautan? "

!!!!

" " ---NA!!!! " "

Kembali semua orang termasuk Nami, terhenyak seolah waktu dunia berhenti. Tubuh mereka pucat seolah nyawa mereka pergi meninggalkan raganya.

The Great Luffy S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang