MD 5 : Bukan Istri!

3.5K 330 14
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Ali menatap mamahnya yang kini duduk disebelah kanan Ali. "Dia bukan istri Ali mah, tapi baby sisternya Ella."

"Eh? Kirain calon istri baru kamu. Hallo cantik, saya Ressi mamahnya Ali. Kamu?"

"Saya Prilly, setau saya kita pernah ketemu waktu pemakaman Sisy hehe,"

Ressi menghela nafas, "ohya? Tapi cantik-cantik ko malah dijadiin baby sister? Harusnya ibu barunya Ella dong, yakan Ella?" Ella mengerti dan gadis itu mengungguk kecil menyetujui.

"Loh ada Han?" Ressi menatap Han dengan senyumannya, ia kenal karena Han sering mendatangi rumah Ella dan bermain dihalaman. Jika Prilly, ia tidak tahu karena Prilly tidak pernah keluar rumah, begitupun Ressi sendiri paling-paling dihalaman menyuapi Ella. Tapi Prilly merasa sebelumnya pernah berkenalan dengan Ressi, saat pemakaman Sisy.

"Anak saya, bu."

"Oalah kamu mamahnya Han itu, saya lupa! Maaf ya kalau terkesan menjodoh-jodohkan kamu dengan putra saya, habisnya kamu makin cantik."

"Omah emang pelupa!" sahut Ella sedikit meledek.

Prilly tersenyum kecil, "gapapa ko bu."

Ali hanya diam, menyimak. Hingga saat Prilly tersenyum kearah mamahnya Ali sedikit terpesona. Terseponaaa akuuuu tersepona...

"Ali! Lanjut makannya, kamu mau telat?" Ali tersadar lalu mulai gelagapan memakan makanannya.

"Prilly ga ikut makan?"

"Engga bu, saya udah makan. Atau ibu mau? Ada 1 lagi telurnya." hanya sisa 1 karena Ella makan 2 porsi.

"Eh? Boleh deh, saya mau coba masakan kamu."

Ali kembali mendongkak, menatap Prilly yang begitu cekatan menyiapkan makanan untuk Ressi. "Dia seperti kamu, Sisy. Cekatan dan cantik." Ali menggeleng kecil mengusir pikirannya. Kenapa bisa ia membanding-bandingkan mendiang istrinya dengan istri orang, catat! Istri orang!

Ali meneguk air minumnya. "Mah, Ali pergi sekarang." Ali menghampiri Ressi, mencium puncak kepala sang mamah beralih pada Ella dan mengusap lembut puncak kepala Han. "Dah princes dan ganteng." Ali melambaikan tangannya bermaksud berlalu tapi suara sang mamah membuatnya seketika mematung.

"Prilly engga dicium Li?"

Prilly menunduk malu, sementara Ali terkekeh canggung dan segera berlalu. "Mamah ini!"

"ASSALAMUALAIKUM!"

"waalaikumssalam,"

"PAPAH KALAU MAU CIUM TANTE PRILLY BOLEH KOOO!" Ella memekik membuat Ressi tertawa sementara Ali dan Prilly tanpa sadar membatinkan kata-kata yang sama.

"Omah sama cucu sama aja." batin keduanya menggerutu.

***

"Ella kenapa bete?" Prilly menghampiri gadis mungil yang tampak menggerucutkan bibir mungilnya dengan duduk bersila diatas ayunan santai.

"Han udah pinter baca! Ella belom. Ella malu, Ella sedih. Sebentar lagi Ella kan masuk sekolah Han tapi kenapa Ella belom bisa baca?"

"Aduh kamu ini," Prilly terkekeh kecil. Lalu wanita itu menghampiri Han yang duduk digazebo sedang membaca. "Han, ajarin Ella baca dong. Nanti mamah buatin kue coklat."

"Iya mah,"

Han menghampiri Ella, "sini Han ajarin. Ella jangan ngambek nanti ga Han kasih kue coklat buatan mamah Prilly loh."

"Abisnya Han! Kenapa ngetawain Ella?"

"Maaf Ella, ga lagi deh."

Keduanya memang sudah pintar berbicara, tidak ada R dibaca L atapun S dibaca C. Usia Ella menginjak 4 tahun bulan ini, sementara Han 3 bulan yang lalu sudah menginjak 5 tahun.

Melihat keduanya kembali rukun, Prilly bergegas menuju dapur. Membuatkan kue coklat yang sudah ia janjikan tadi.

Sementara Ressi, wanita itu tengah ber-istirahat karena kecapean.

Dengan telaten Prilly menyiapkan bahan-bahan yang ternyata sudah lengkap didalam kulkas 2 pintu milik Ali. Mencampur semua bahan dan mulai membuatnya.

***

"Han, Ella laperrr!" Ella merengek manja, pada laki-laki yang saat itu tengah fokus menulis tugasnya.

"Bentar Ella, mamah lagi buat kue coklat." sahutnya tanpa menoleh membuat Ella mengerucutkan bibirnya dengan bersedekap dada.

"Hayo anak cantik kenapa bete lagi? Nih kuenya udah jadi." Prilly datang, membawa 1 nampan berisi beberapa kue dan 2 gelas susu.

Kue coklat yang dimaksud adalah kue berbentuk bulat yang atasnya ditaburi mises warna-warni.

Han bertepuk tangan begitupun Ella, lalu keduanya mulai melahap dengan rakus.

"Wenak tawnte Ellaw suwkaw."

"Telen dulu Ellaaa," titah Han membuat Ella terkekeh kecil. Prilly hanya mampu tersenyum, rasanya ia seperti memiliki 2 anak yang cantik dan tampan.

Ressi dari pintu menghampiri, "aduh pada ngemil apa nihhh?" tanyanya dengan tersenyum kecil.

Ella meneguk susu putihnya, lalu menatap Ressi dengan binaran. "Kue buatan tante, omah. Sini cobain."

Ressi mencoba 1 dan mulai mengunyahnya. "Enak, pinter banget kamu bikin."

"Iya bu, dulu saya punya toko kue."

"Lalu?"

"Dijual untuk urusan rumah tangga."

Ressi tersenyum kecil, kasihan sekali gadis dihadapannya ini.

.
.
-Bersambung.

Kemarin mau up tapi sama NurulZahra748 g dibolehin hehe... Jadi maafkan saya dan salahkan diaaa! Wkwk sa pamit mo balek.

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang