MD : Ga Bisa.

2.5K 281 23
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Plak!

Tangan kasar Andra mendarat sempurna dipipi Prilly. "Lo itu wanita yang udah bersuami! Ga pantes jalan-jalan sama cowo lain apalagi dia duda!"

"Lo suka sama dia? Oh atau lo ngarep bisa jadi pengganti istrinya. IYA GITU?! JAWAB!"

Prilly hanya mampu menggeleng, memang itu bukan niatnya. Setoxic apapun hubungannya dengan Andra, Prilly tetap tidak mungkin merusak rumah tangganya.

Andra tertawa sinis sembari memalingkan wajah. "Lo pikir gue gatau? Lo suka sama dia karena dia banyak uang kan?! Lo bilang Mona matre ternyata lo lebih matre!"

Plak!

"Mulai sekarang jauhin keluarga mereka!"

Andra berlalu pergi, meninggalkan rumah begitu saja. Sementara Prilly, gadis itu meluruhkan tubuhnya. Sebaik apapun ia akan salah dimata Andra. "Maaf mas ga bisa, ini demi biaya sekolah Han."

Prilly ingin sekali bicara yang sejujurnya, tapi ia tidak mau Andra sakit hati karena sebenarnya istri tidak untuk mencari nafkah.

Han melihat itu sedaritadi, bocah laki-laki itu menatap mamahnya dengan sendu. "Kalau Han udah besar, Han ga bakal jadi laki-laki sebejad papah!" ujarnya. Ets darimana Han tau kata bejad?

***

Sudah 3 hari entah kenapa bayangan Prilly selalu ada dipikirannya. Bertemu dan dilayani Prilly setiap hari membuat Ali merasa punya istri lagi. Ali merasa ia jatuh cinta walau baru dekat 5 hari dan itupun karena pekerjaan.

Sebelumnya memang kenal, tapi tidak dekat. Han sering bermain bersama Ella saat Ressi tidak bisa datang. Dan Ressi sendiri tidak dekat dengan Prilly.

Seperti saat ini, Prilly nampak sedang asik memasak tanpa tahu bahwa Ali berdiri dibelakangnya sedaritadi. Dengan jelas Ali merekam semua apa yang Prilly lakukan diotaknya, dan nanti ketika bekerja laki-laki itu akan memutar rekamannya agar semangat bekerja.

Ali merasa ia tak salah. Han bercerita bahwa Andra selalu menyakiti Prilly bahkan tak segan bermain tangan, jadi tidak apa bukan bila ia merebut Prilly agar menjadi miliknya?

"Eh mas!" suara Prilly membuyarkan lamunan Ali tentang Han. Laki-laki itu menatap Prilly dengan tersenyum.

"Bagaimana hari ini?"

"Baik mas, emm acara ulang tahun Ella, mau digelar seperti apa mas?"

"Ah iya, saya sudah menyiapkan semuanya kok. Acaranya digelar ditaman komplek ini, sorean biar ga panas. Temanya sih karena Ella suka barbie ya tentang kerajaan."

"Niatnya, Ella yang jadi princes dan Han pangerannya. Bagus bukan?"

"Tapi mas-"

"Udah, mending kamu panggil anak-anak. Biar kita makan bareng."

Prilly terdiam, hatinya berdetak ketika mendengar Ali berbicara begitu. Entah kenapa Prilly merasa senang.

Ohiya, semenjak tahu ada Prilly. Ressi memilih diam dirumah, seminggu sekali saja ia akan datang atau mungkin Ali dan Ella yang kesana.

Sementara digazebo, Han duduk dengan serius menatap Ella yang kini tengah memamerkan tariannya. Merasa musik berhenti dan Ella tidak lagi bergerak, Han berdiri bertepuk tangan dengan riang.

"Bagus bangettt!"

"Yeyyy!" Ella memekik senang, naik secara tiba-tiba kepunggung Han. Han menghela nafas, sifat manja Ella mulai keluar. Dengan malas, Han berjalan masuk kedalam rumah berpapasan dengan Prilly yang mau memanggil mereka.

"Ella manja mah." adunya membuat Ella mengerucut bibirnya tapi tetap diam dan tidak mau turun.

Ali menoleh, karena memang pintu belakang rumah tidak terlalu jauh dengan meja makan. "Loh ko gitu Ella?"

"Gapapa pah! Han baik ko." Ali dan Prilly terkekeh, lalu membiarkan Han mendudukan tubuh mungil Ella dikursi sebelah kiri Ali.

"Han mau bareng om?"

"Gausah mas, Han saya sama Ella yang anter." sahut Prilly membuat Ali menatapnya bingung.

"Ngapain Ella ikut?"

"Ella mau beli gambar-gambar disekolah Han. Ella mau jajan disekolah Han."

Ali mengangguk mengerti, "yaudah papah anter kalian ya?" tanyanya memasang wajah memelas pada Ella.

Ella menyimpan telunjuknya didagu, alih-alih berfikir. "Yaudah gapapa deh demi alex gapapa."

Ali menghela nafas senang. "Uhuy, bisa kali."

.
.
-bersambung.


Pas dibaca ulang... Ah males konfliknya terlalu ringan:) ga dinext kasian sama yang udah suka:( mo direvisi males muter ide:/ karena lagi nulis sebuah dendam:v... Auah bodo wkwk.

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang